45
faktornya negatif, maka item tersebut harus didrop. Sebab hal ini tidak sesuai dengan sifat item, yang bersifat positif favourable.
4. Setelah dilakukan modifikasi terhadap model, maka dilakukan olah data untuk mendapatkan faktor skornya. Skor faktor dihitung untuk menghindari estimasi
bias dari kesalahan pengukuran. Jadi penghitungan skor faktor ini tidak menjumlahkan item-item variabel seperti pada umumnya, tetapi dihitung true
score pada tiap skala. Skor faktor yang dianalisis adalah skor faktor yang
bermuatan positif dan signifikan Adapun rumus T Score yaitu:
T
score
= 10 x faktor skor + 50
Keterangan: 10 adalah nilai standar deviasi dan 50 adalah nilai mean. Langkah terakhir setelah didapatkan faktor skor yang telah dirubah menjadi T
skor, nilai baku inilah yang akan dianalisis dalam uji hipotesis korelasi dan regresi.
3.4.1. Uji Validitas Konstruk Komitmen Organisasi
Pertama diteliti apakah 24 item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur komitmen organisasi. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan
dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan chi-square=1256.87, df 252, P-value=
0.00000, RMSEA=0.142. Oleh karena itu dilakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item, dibebaskan berkorelasi
satu sama lainnya. Setelah dilakukan 97 kali pembebasan item, diperoleh model fit dengan chi-square = 186.76, df = 157, P-value = 0.05251, RMSEA = 0.031.
Nilai chi-square menghasilkan P-value 0.05 tidak signifikan, yang artinya
46
model bersifat satu faktor unidimensional di mana seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu komitmen organisasi.
Selanjutnya dilihat apakah item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur. Oleh karena itu perlu dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien
muatan faktor dari item. Pengujian dilakukan dengan melihat t-values bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.4.
Tabel 3.4 Muatan Faktor item Komitmen Organisasi
No. item Lamda
Error T-Value
Signifikan
1 0.40
0.07 5.50
V 2
-0.10 0.07
-1.35 X
3 0.33
0.07 4.68
V 4
-0.08 0.08
-1.06 X
5 0.62
0.07 9.03
V 6
0.37 0.08
4.77 V
7 0.59
0.07 8.77
V 8
0.44 0.07
6.05 V
9 0.25
0.08 3.25
V 10
0.20 0.08
2.55 V
11 0.29
0.07 4.00
V 12
-0.26 0.07
-3.52 X
13 0.45
0.07 6.18
V 14
0.40 0.07
5.45 V
15 0.02
0.08 0.23
X
47
16 0.41
0.07 5.59
V 17
0.39 0.08
4.98 V
18 0.26
0.08 3.27
V 19
0.46 0.07
6.11 V
20 0.62
0.07 8.92
V 21
0.32 0.08
3.97 V
22 0.64
0.07 9.47
V 23
0.40 0.07
5.48 V
24 0.40
0.08 -5.92
X Keterangan : tanda V = Signifikan t 1.96, X = Tidak Signifikan
Dari tabel 3.4 terdapat 5 item yang tidak signifikan karena memiliki nilai koefisien t 1.96 yaitu item 2, 4, 12, 15, dan 24. Sedangkan item lainnya
signifikan t 1.96 dan valid. Dengan demikian, bobot nilai pada item 2, 4, 12,
15, dan 24 tidak ikut dianalisis dalam penghitungan faktor skor. 3.4.2
Uji Validitas Konstruk Motivasi Kerja 1.
Need of Power
Tahap pertama dilakukan uji statistik, apakah 5 item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur need of power. Dari hasil analisis
CFA yang dilakukan denagan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan chi- square
= 36.64, df = 5, P-value = 0.00000, RMSEA = 0.178. Oleh karena itu, dilakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada
beberapa item, dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya. Setelah dilakukan 2 kali pembebasan item, diperoleh model fit dengan chi-square = 3.53, df = 3, P-value =
48
0.31716, RMSEA = 0.030. Nilai chi-square menghasilkan P-value 0.05 tidak signifikan, yang artinya model bersifat satu faktor unidimensional di mana
seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu need of power. Selanjutnya dilihat apakah item tersebut mengukur faktor yang hendak
diukur. Oleh karena itu perlu dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien muatan faktor dari item. Pengujian dilakukan dengan melihat t-values bagi setiap
koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.5.
Tabel 3.5 Muatan Faktor item
Need of Power
No. Item Lamda
Error T-Value
Signifikan
1 0.40
0.09 4.41
V 2
0.59 0.09
6.41 V
3 -0.16
0.09 -1.65
X 4
0.65 0.10
6.76 V
5 0.25
0.09 2.70
V Keterangan : tanda V = Signifikan t 1.96, X = Tidak Signifikan
Dari tabel 3.5 terdapat 1 item yang tidak signifikan karena memiliki nilai koefisien t 1.96 yaitu item 3. Sedangkan item lainnya signifikan t 1.96 dan
valid. Dengan demikian, bobot nilai pada item 3 tidak ikut dianalisis dalam penghitungan faktor skor.
2. Need of Achievement
Tahap pertama dilakukan uji statistik, apakah 5 item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur need of achievement. Dari hasil
analisis CFA yang dilakukan denagan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan
49
chi-square = 8.61, df = 5, P-value = 0.12574, RMSEA = 0.060. Oleh karena itu,
dilakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa item, dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya. Setelah dilakukan 1 kali
pembebasan item, diperoleh model fit dengan chi-square = 4.89, df = 3, P-value = 0.29850, RMSEA = 0.033. Nilai chi-square menghasilkan P-value 0.05 tidak
signifikan, yang artinya model bersifat satu faktor unidimensional di mana seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu komitmen organisasi.
Selanjutnya dilihat apakah item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur. Oleh karena itu perlu dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien
muatan faktor dari item. Pengujian dilakukan dengan melihat t-values bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.6.
Tabel 3.6 Muatan Faktor item
Need of Achievement
No. Item Lamda
Error T-Value
Signifikan
1 0.99
0.05 19.02
V 2
0.93 0.05
17.08 V
3 0.71
0.06 11.39
V 4
0.32 0.07
4.59 V
5 0.53
0.07 8.02
V
Keterangan : tanda V = Signifikan t 1.96, X = Tidak Signifikan Dari tabel 3.6, berdasarkan pada muatan faktor lambda dan t-value,
setiap item dikatakan signifikan. Hal tersebut dikarenakan koefisien muatan faktor tiap item loyalitas nasabah yang positif dan nilai koefisien t 1,96.
50
3. Need of Affiliation
Pertama-tama, dilakukan uji statistik, apakah 5 item yang ada bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur need of affiliation. Dari hasil
analisis CFA yang dilakukan dengan model satu faktor, ternyata tidak fit, dengan chi-square
= 25.53, df = 5, P-value = 0.00011, RMSEA = 0.144. Oleh karena itu, dilakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada
beberapa item dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya. Setelah hanya dilakukan 2 kali pembebasan item, diperoleh model fit dengan chi-square = 1.28, df = 3, P-
value = 0.73270, RMSEA = 0.000. Nilai chi-square menghasilkan P-value 0.05
tidak signifikan, yang artinya model bersifat satu faktor unidimensional di mana seluruh item mengukur satu faktor saja yaitu need of achievemnet.
Selanjutnya dilihat apakah item tersebut mengukur faktor yang hendak diukur. Oleh karena itu perlu dilakukan pengujian hipotesis nihil tentang koefisien
muatan faktor dari item. Pengujian dilakukan dengan melihat t-values bagi setiap koefisien muatan faktor, seperti pada tabel 3.7.
Tabel 3.7 Muatan Faktor item
Need of Affiliation
No. Item Lamda
Error T-Value
Signifikan
1 0.22
0.11 2.01
V 2
1.02 0.45
2.25 V
3 1.12
0.49 2.28
V 4
0.21 0.11
1.85 X
5 0.31
0.15 2.11
V
Keterangan : tanda V = Signifikan t 1.96, X = Tidak Signifikan
51
Dari tabel 3.7 terdapat 1 item yang tidak signifikan karena memiliki nilai koefisien t 1.96 yaitu item 4. Hal tersebut dikarenakan koefisien muatan faktor
tiap item loyalitas nasabah yang positif dan nilai koefisien t 1,96.
3.4.3. Uji Validitas Konstruk Psychological Well-Being