peserta didiknya. Jika hal itu bisa dimanfaatkan oleh guru pendidikan agama Islam maka peserta didik tidak akan hanya cerdas secara intelektual tetapi akan
cerdas secara emosional juga. Dari uraian di atas diduga ada hubungan antara pembelajaran pendidikan agama Islam dengan kecerdasasan emosional peserta
didik.
E. Pengajuan Hipotesis
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut:
Ha: Terdapat hubungan yang positif antara pembelajaran pendidikan agama Islam terhadap Kecerdasan Emosional peserta didik.
33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Untuk menguji hipotesis yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, pada bab ini akan diuraikan beberapa hal yang berkaitan dengan penelitian tentang
Hubungan antara Pembelajaran Pendidikan Agama Islam terhadap Kecerdasan Emosional peserta didik di SMPN 226 Jakarta Selatan. Pada bab tiga ini akan
diuraikan mengenai masalah dan hal-hal berkaitan dengan tempat dan waktu penelitian, metode penelitian, populasi dan sampling, teknik pengumpulan data,
dan teknik analisis data.
A. Tempat , Waktu dan Sumber Data Penelitian
1. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini bertempat di SMPN 226 Jakarta Selatan, yang
beralamat di Jl. Kayu Kapur No.2 Komp. TNI AL. Pangkalan Jati, Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan. Penelitian ini dilakukan pada bulan
September 2014. 2. Sumber Data Penelitian
Dalam hal ini peneliti mendapatkan sumber untuk menjadi landasan serta bantuan untuk memudahkan penulis, yaitu dengan:
a. Data Primer Sumber data primer yang diambil dari sumber pertama yaitu
responden.
1
Data atau informasi diperoleh melalui pertanyaan tertulis dengan menggunakan kuesioner angket sebagai data utama.
b. Data sekunder Sumber data sekunder menggunakan bahan yang bukan dari
sumber pertama sebagai sarana untuk memperoleh data atau informasi untuk menjawab masalah yang diteliti.
2
1
Anas Sudjiono, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Grafindo, 2008, h. 19
2
Ibid., h. 19
B. Metode dan Variabel Penelitian
1. Metode Penelitian Dalam penulisan skripsi ini, metode penelitian yang digunakan adalah
metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan teknik korelasi product moment. Penelitian korelasi ini salah satu tujuannya untuk
mencari bukti apakah memang benar antara dua variabel terdapat hubungan atau kolerasi.
2. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah
“suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya
”.
3
Di dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu variabel independen dan variabel dependen.
Adapun yang dimaksud dengan variabel bebas independent adalah “variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya
atau timbulnya variabel dependen terikat ”.
Sedangkan yang dimaksud dengan variabel terikat dependent adalah “variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel
bebas ”.
4
Dalam penelitian ini terdapat 2 dua variabel, yaitu: a. Variabel pertama yaitu pembelajaran pendidikan agama Islam,
variabel ini menduduki posisi sebagai variabel independen bebas, yaitu yang memberi pengaruh terhadap hasil, dan diberi simbol X.
b. Variabel kedua yaitu kecerdasan emosional. Variabel ini menduduki sebagai variabel dependen terikat, yang diberi simbol Y. Variabel
terikat merupakakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.
3
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif, dan RD, Bandung: Alfabeta,2009, h.38
4
Ibid., h. 39
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi Menurut Sugiyono, “Populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyeksubyek yang mempunyai kualitas dan karekteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya.
5
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh peserta didik di SMPN 226 Jakarta Selatan yang berjumlah sekitar 862 terdiri
dari 393 peserta didik laki-laki dan 469 peserta didik perempuan. 2. Sampel
Sampel adalah “bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut ”.
6
Untuk menyederhanakan proses pengumpulan data dan pengolaan data, maka penulis mengambil teknik sampling dengan cara cluster
sampling, yaitu pengambilan sampelnya berdasarkan daerah populasi yang telah ditetapkan.
Teknik sampling daerah ini sering digunakan melalui dua tahap, yaitu tahap pertama menentukan sampel daerah, dan tahap berikutnya
menentukan orang-orang yang ada pada sampel daerah itu secara sampling juga.
7
Penulis telah menetapkan kelas IX yang terdiri 286 peserta didik dari 8 kelas untuk menjadi sampel daerah. Dari 286 peserta didik di
kelas IX kemudian penulis menentukan 40 sampel untuk diberikan instrumen angket. Jadi masing-masing setiap kelas IX diwakili oleh 5
responden. Dalam hal ini penulis menggunakan undian untuk mengambil anggota sampel.
5
Ibid, h. 80
6
Ibid, h. 81
7
Ibid, h. 83