Tahap Running Pengoperasian Reaktor MFCs

kisaran pH 6,5-7,2 Hudson, 2010; Appels et al., 2008; Mulyani, 2012: 53. Pada hari pertama hingga hari ke-13 terjadi fluktuasi peningkatan pH 6,5-8,44 karena mikroorganisme dapat mengatur pH internalnya terhadap rentang nilai pH eksternalnya yang cukup luas.

4.3.2 Tahap Running

Setelah penurunan COD stabil sesuai dengan pernyataan Herald 2010 dalam Fauzia 2012, bahwa titik akhir proses aklimatisasi ditandai ketika penurunan COD telah menunjukan angka yang stabil, yakni pada kondisi penyisihan senyawa organik telah konstan dengan tingkat fluktuasi yang tidak lebih dari 10, maka penelitian dilanjutkan dengan tahap running. Pada tahap ini sistem yang dilakukan berbeda dengan tahap aklimatisasi, ketika aklimatisasi sistem yang digunakan adalah batch sedangkan pada tahap running ini sistem yang digunakan adalah kontinyu. Air limbah yang digunakan sebagai substrat pada tahap running adalah limbah buatan artificial. Faktor operasional yang diukur pada tahap running sama dengan yang dilakukan pada tahap seeding dan aklimatisasi yaitu meliputi penurunan COD, produksi listrik, dan pH. Pengukuran COD pada tahap ini dilakukan 10 kali pada hari ke 0, 1, 3, 5, 7, 10, 15, 20, 28, dan 35. Initial COD yang didapat pada masing-masing variasi adalah sebesar 445,8; 813; dan 1283 mgL. Nilai tersebut digunakan sebagai konsentrasi COD hari ke-0 dan selanjutnya digunakan untuk menghitung efisiensi penyisihan pada pengukuran berikutnya. pH influen limbah diatur bervariasi sebesar 6, 7, dan 8. Untuk memvariasikan pH influen limbah, digunakan NaOH 5M sebagai larutan penyangga. NaOH digunakan karena memiliki sifat basa kuat, sehingga diperlukan untuk menaikkan pH limbah awal yang bersifat asam berada pada kisaran pH 3-4. Penambahan larutan penyangga dilakukan dengan cara meneteskan secara teliti sambil mengukur kenaikan pH hingga nencapai pH 6, 7, dan 8.

4.3.2.1 Pengaruh Konsentrasi COD dan pH terhadap Kinerja GAC- DCMFCs

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh konsentrasi COD dan pH terhadap Kinerja GAC-DCMFCs. Menurut Novitasari 2009: 6, prinsip kerja MFCs adalah memanfaatkan mikroba yang melakukan metabolisme terhadap medium di anoda untuk mengkatalisis pengubahan materi organik menjadi energi listrik dengan mentransfer elektron dari anoda melalui oleh ion kompleks di katoda yang memiliki elektron bebas. Dalam MFC, yang dapat digunakan sebagai donor elektron adalah zat hasil metabolisme mikroba atau elektron yang dilepaskan mikroba saat melakukan metabolismenya. Secara umum mekanisme prosesnya adalah substrat, dalam hal ini COD dioksidasi oleh bakteri menghasilkan elektron dan proton pada anoda. Sedangkan pH, merupakan faktor yang sangat berpengaruh dalam reaktor anaerobik karena tinggi kecepatan proses methanogenesis ketika pH nya berada pada kondisi optimum 6,5 –8,5 Ginting, 2007: 162. Konsentrasi COD memiliki pengaruh terhadap kinerja GAC-DCMFCs dimana pada konsentrasi tertentu terjadi peningkatan penyisihan COD. Penyisihan COD dan produksi listrik tertinggi yang stabil dikatakan sebagai konsentrasi optimum, begitu pula dengan variabel pH. Pada penelitian ini, jumlah konsentrasi COD yang disisihkan meningkat dari COD 400, 800, dan 1200 mgL. Banyaknya konsentrasi substrat pada konsentrasi 1200 mgL mampu didegradasi oleh bakteri sehingga menyebabkan penurunan kadar COD. Sedangkan pH mempengaruhi kinerja GAC-DCMFCs dimana pada kondisi netral menunjukkan penyisihan COD dan produksi listrik yang tinggi. Pada penelitian Elakkiya 2013: 411, konsentrasi substrat dalam ruang anoda memiliki pengaruh yang besar terhadap pertumbuhan mikroba.MFCs dioperasikan dengan pH anolit awal 7 menggunakan larutan penyangga. Konsentrasi substrat bervariasi sebagai fungsi konsentrasi COD awal 800, 1600 dan 2800 mgL. Tegangan maksimum 760 mV tercatat di MFCs dengan konsentrasi COD 1600 mgL. MFCs dengan konsentrasi COD 800 dan 2800 mgL mencapai puncak voltase masing-masing dari 656 dan 612 mV. Demikian pula yang terjadi pada power density yang optimum pada konsentrasi COD 1600 mgL. Untuk konsentrasi 800 dan 2800 mgL menunjukkan hasil 2,5 dan 1,8 kali lebih rendah. Penggunaan air limbah dengan COD tinggi dapat mengurangi kemampuan produksi listrik, mungkin karena penghambatan mediasi substrat untuk pertumbuhan mikroba Mathuriya dan Sharma, 2010: 135. Penyumbatan membran oleh bahan organik ditemukan sangat tinggi di sisi anoda dengan konsentrasi COD awal 2800 mgL.

4.3.2.2 Menentukan Konsentrasi COD dan pH Optimum terhadap Kinerja GAC-DCMFCs

Efisiensi dari MFCs tergantung pada berbagai faktor seperti beban organik awal COD, konsentrasi massa mikroba dalam larutan anodik, pH, suhu, bahan elektroda, dll Shankar, dkk. 2013. Pada sub bab ini akan dibahas mengenai penentuan konsentrasi COD dan pH optimum terhadap kinerja GAC-DCMFCs. Penentuan nilai optimum dari kedua variabel tersebut dilihat pada banyaknya konsentrasi COD yang mampu disisihkan dan besarnya daya listrik yang dihasilkan. Peningkatan konsentrasi COD influen meningkatkan efisiensi penurunan COD dan produksi listrik karena aktivitas mikroorganisme menjadi semakin meningkat sehingga tingkat produksi arus yang dihasilkan semakin besar pada beban konsentrasi COD yang tinggi. Sedangkan penentuan pH yang sesuai akan meningkatkan kemampuan metabolisme bakteri dalam menyisihkan konsentrasi COD dan memproduksi arus listrik. 1. Konsentrasi COD 400 mgL dengan pH 6, 7, dan 8 Suplai air limbah yang dimasukkan ke dalam reservoir untuk variasi konsentrasi COD 400 mgL adalah sebesar ± 445,8 mgL setiap harinya. Pada hari ke-1 hingga hari ke-15 konsentrasi COD yang disisihkan berangsur-angsur meningkat dan menjadi cenderung stasioner hingga hari ke-35. Proses penyisihan COD mencapai nilai maksimum sejak hari ke-15 hingga hari ke-35 yang merupakan kondisi tunak suatu sistem tak berubah dengan berjalannya waktu Untuk meliihat hasil penyisihan COD pada konsentrasi 400 mgL dan produksi listrik power density pada tahap running dapat dilihat pada gambar 4.6: Gambar 4.6 A. Penyisihan Konsentrasi COD 400 mgL; B. Power Density COD 400 mgL Gambar 4.6 diatas menggambarkan hasil penyisihan konsentrasi dan power density pada variasi COD 400 mgL. Untuk menentukan pH optimum dalam hal penyisihan COD, dilihat dari prosentase removal COD. Nilai prosentase removal tersebut diperoleh dengan menghitung rata-rata efisiensi penyisihan COD dari hari ke-15 hingga 35 dimana sistem mengalami kondisi steady state. Berikut 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 100 200 300 400 500 600 H0 H1 H3 H4 H5 H7 H9 H10 H13 H0 H1 H3 H5 H7 H10 H15 H20 H28 H35 E fi si e ns i R e m ov al K ons e nt rasi C O D m g L Konsentrasi COD 400 pH 6 Konsentrasi COD 400 pH 7 Konsentrasi COD 400 pH 8 Removal 400 pH 6 Removal 400 pH7 Removal 400 pH 8 50 100 150 200 250 H0 H1 H3 H4 H5 H7 H9 H10 H13 H0 H1 H3 H5 H7 H10 H15 H20 H28 H35 P o wer D en si ty m W m 2 400 pH 6 400 pH 7 400 pH 8 B Running Aklimatisasi ini disajikan contoh perhitungan efisiensi penyisihan COD dari reaktor 400 mgL pH 7: Diketahui : Efisiensi penyisihan COD 400 mgL pH 7 dari hari ke-15 hingga 35 H15 H20 H28 H35 98,54 96,65 92,93 93,74 Ditanya : Efisiensi penyisihan 400 mgL pH 7 Jawab : � = = 98,54+96,65+92,93+93,74 4 = 95,47 Maka efisiensi penyisihan 400 mgL pH 7 pada kondisi steady state adalah 95,47 . Sedangkan prosentase penyisihan pada 400 mgL pH 6 dan 400 mgL pH 8 adalah masing-masing sebesar 92,43 dan 94,46 . Dari ketiga nilai prosentase diatas menunjukkan bahwa pH 7 dapat menyisihkan konsentrasi COD secara optimal. Di lain sisi, terjadi kecenderungan kurang maksimalnya penyisihan COD pada variasi 400 mgL pH 6. Dalam buku karangan Ginting 2007: 162, hal ini disebabkan karena proses perombakan berlangsung dengan baik pada pH 6,5-8,5. Produksi listrik untuk variasi COD 400 mgL selama tahap running ini adalah sebesar 12,3-132,0 mWm 2 . Performa reaktor 400 pH 6 terlihat paling rendah, diduga akibat pengaruh pH yang diluar dari kisaran pH yang disukai bakteri, dan pengaruh kondisi fisik reaktor. Power density pada masing-masing variasi mengalami fluktuasi akibat aktifitas metabolisme mikroba. Untuk memperoleh nilai power density optimum dilakukan perhitungan rata-rata daya listrik mWm 2 dari hari ke-15 hingga 35. Berikut ini disajikan contoh perhitungan nilai power density dari reaktor 400 mgL pH 7: Diketahui : Power density COD 400 mgL pH 7 mWm 2 dari hari ke-15 hingga 35 H15 H20 H28 H35 150,5 139,6 118,2 119,8 Ditanya : Power density COD 400 mgL pH 7 mWm 2 Jawab : � = = 150,5+139,6+118,2+119,8 mWm2 4 = 132,0 mWm 2 Reaktor 400 mgL pH 7 dan pH 8 menghasilkan produksi listrik yang lebih baik daripada pH 6, yaitu masing-masing sebesar 132,0 dan 118,7 mWm 2 yang terjadi pada hari ke-15 hingga hari ke-35. Sedangkan 400 mgL pH 6 hanya sebesar mWm 2 . Hal ini terjadi karena pada variasi tersebut merupakan lingkungan pH yang sesuai untuk kelangsungan hidup mikroba. Secara keseluruhan performa reaktor MFCs dengan konsentrasi COD 400 mgL kurang optimal dari segi banyaknya COD yang disisihkan dan produksi listrik apabila dibandingkan dengan COD 800 dan 1200 mgL, karena konsumsi mikroba akan substrat dalam hal metabolisme dan memproduksi listrik masih rendah. 2. Konsentrasi COD 800 mgL dengan pH 6, 7, dan 8 Air limbah artifisial yang digunakan sebagai substrat COD 800 mgL adalah ± 813 mgL. Limbah diganti setiap hari untuk suplai fresh feeding bagi mikroba. Konsentrasi COD yang disisihkan berangsur-angsur mengalami peningkatan dari hari ke-1 hingga 15 dan cenderung stabil hingga hari ke-35. Untuk melihat hasil penyisihan COD dan produksi listrik power density pada tahap running pada konsentrasi 800 mgL dapat dilihat pada gambar 4.7: Gambar 4.7 A. Penyisihan Konsentrasi COD 800 mgL; B. Power Density pada Variasi COD 800 mgL Gambar 4.6 diatas menggambarkan hasil penyisihan konsentrasi dan power density pada variasi COD 800 mgL. Untuk menentukan pH optimum dalam hal penyisihan COD, dilihat dari prosentase removal COD. Nilai prosentase removal tersebut diperoleh dengan menghitung rata-rata efisiensi penyisihan COD dari hari ke-15 hingga 35 dimana sistem mengalami kondisi steady state. Berikut ini disajikan contoh perhitungan efisiensi penyisihan COD dari reaktor 800 mgL pH 7: 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 100 200 300 400 500 600 700 800 900 H0 H1 H3 H4 H5 H7 H9 H10 H13 H0 H1 H3 H5 H7 H10 H15 H20 H28 H35 E fi si e ns i R e m ov al K ons e nt rasi C O D m g L Konsentrasi COD 800 pH 6 Konsentrasi COD 800 pH 7 Konsentrasi COD 800 pH 8 Removal 800 pH 6 Removal 800 pH 7 Removal 800 pH 8 50 100 150 200 250 300 350 H0 H1 H3 H4 H5 H7 H9 H10 H13 H0 H1 H3 H5 H7 H10 H15 H20 H28 H35 P o wer D en si ty m W m 2 800 pH 6 800 pH 7 800 pH 8 Aklimatisasi Running A. Diketahui : Efisiensi penyisihan COD 800 mgL pH 7 dari hari ke-15 hingga 35 H15 H20 H28 H35 97,52 93,13 97,53 95,77 Ditanya : Efisiensi penyisihan 800 mgL pH 7 Jawab : � = = 97,52+93,13+97,53+95,77 4 = 95,99 COD removal maksimum untuk reaktor 800 mgL pH 6 adalah sebesar 88,63, pH 7 sebesar 95,99, dan pH 8 sebesar 93,20. Pada variasi konsentrasi 800 mgL ini, penyisihan konsentrasi COD mencapai nilai yang optimum pada pH 7, karena menurut Rittmann 2014, mikroba memiliki kecenderungan menyukai pH yang netral dan sedikit basa. Hal ini dapat dibuktikan pada 800 pH 8 dapat mencapai penyisihan COD yang lebih baik dari pH 6. Untuk memperoleh nilai power density optimum dilakukan perhitungan rata-rata daya listrik mWm 2 dari hari ke-15 hingga 35. Berikut ini disajikan contoh perhitungan nilai power density dari reaktor 800 mgL pH 7: Diketahui : Power density COD 800 mgL pH 7 mWm 2 dari hari ke-15 hingga 35 H15 H20 H28 H35 311,4 245,4 209,1 213,9 Ditanya : Power density COD 800 mgL pH 7 mWm 2 Jawab : � = = 311,4+245,4+209,1+213,9 mWm2 4 = 245,0 mWm 2 Power density dari reaktor 800 mgL pH 7 adalah sebesar 245,0 mWm 2 , sedangkan untuk pH 6 dan 8 masing-masing sebesar 145,3 dan 227,4 mWm 2 . Produksi listrik COD 800 pH 6 menunjukkan hasil paling rendah dibandingkan dengan pH 7 dan 8. Dari hasil tersebut, telah diteliti bahwa pH 7 mengakibatkan resistansi internal yang rendah pada lingkungan mikro yang netral. Produksi listrik pada variasi COD 800 mgL ini menunjukkan performa yang paling optimal dibandingkan dengan COD 400 dan 1200 mgL. Power density maksimum 245,0 mWm 2 terjadi pada konsentrasi influen 800 mgL. Untuk COD influen 400, dan 1200 mgL dapat menghasilkan power density masing- masing sebesar 132,0 mWm 2 dan 206,0 mWm 2 . Sesuai dengan penelitian Jiang 2009: 35, power density optimum dicapai pada konsentrasi COD 850 mgL yaitu sebesar 1,04 Wm 2 . Nilai tersebut lima kali lebih tinggi dibandingkan pada saat konsentrasi COD 100 hingga 400 mgL. Tetapi pada saat konsentrasi dinaikkan hingga 1200 mgL, produksi listrik tidak mengalami terlalu banyak perubahan dan bahkan grafik terlihat menurun landai. Substrat yang mencukupi diperlukan untuk kegiatan bakteri yang tinggi, yang dapat menjelaskan peningkatan substansial dalam power density ketika COD meningkat dari 100 mgL menjadi 850 mgL. Tetapi saat COD lebih tinggi dari 1000 mgL, konsentrasi substrat bukanlah faktor pembatas lagi. Faktor-faktor lain yaitu ketebalan biofilm dan pH dapat menjadi faktor pembatas kegiatan bakteri dan transfer elektron. Misalnya, proton yang dihasilkan dari degradasi anaerobik menumpuk dalam biofilm yang tumbuh di granular activated carbon, sehingga menyebabkan penurunan pH dan akhirnya menghambat aktivitas bakteri. 3. Konsentrasi COD 1200 mgL dengan pH 6, 7, dan 8 Konsentrasi air limbah artifisial yang diperoleh untuk substrat MFCs pada variasi COD 1200 mgL adalah sebesar ± 1283 mgL. Air limbah diganti setiap hari dan dialirkan secara kontinyu pada ruang anoda. Pada tahap running, terjadi peningkatan penyisihan konsentrasi COD. Untuk meliihat hasil penyisihan COD dan produksi listrik power density pada konsentrasi 1200 mgL dapat dilihat pada gambar 4.8: Gambar 4.8 A. Penyisihan Konsentrasi COD 1200 mgL; B. Power Density pada Variasi COD 1200 mgL Pada hari pertama, reaktor dengan konsentrasi COD 1200 mgL dapat menyisihkan COD sebesar 620,64 dan 624,80 mgL masing-masing untuk pH 7 dan 8. Namun untuk pH 6, penyisihan COD yang terjadi kurang signifikan yaitu sebesar 192,07 mgL atau hanya 14,97 . COD removal semakin berangsur- angsur mengalami peningkatan hingga mencapai titik optimum. Nilai prosentase removal optimum diperoleh dengan menghitung rata-rata efisiensi penyisihan COD dari hari ke-15 hingga 35 dimana sistem mengalami kondisi steady state. Berikut ini disajikan contoh perhitungan efisiensi penyisihan COD dari reaktor 1200 mgL pH 8: 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 200 400 600 800 1000 1200 1400 H0 H1 H3 H4 H5 H7 H9 H10 H13 H0 H1 H3 H5 H7 H10 H15 H20 H28 H35 E fi si e ns i R e m ov al K ons e nt rasi C O D m g L Konsentrasi COD 1200 pH 6 Konsentrasi COD 1200 pH 7 Konsentrasi COD 1200 pH 8 Removal 1200 pH 6 Removal 1200 pH 7 Removal 1200 pH 8 A. 50 100 150 200 250 H0 H1 H3 H4 H5 H7 H9 H10 H13 H0 H1 H3 H5 H7 H10 H15 H20 H28 H35 P o wer D en si ty m W m 2 1200 pH 6 1200 pH 7 1200 pH 8 Aklimatisasi Running Diketahui : Efisiensi penyisihan COD 1200 mgL pH 8 dari hari ke-15 hingga 35 H15 H20 H28 H35 93,89 90,96 85,95 85,12 Ditanya : Efisiensi penyisihan 1200 mgL pH 8 Jawab : � = = 93,89+90,96+85,95+85,12 4 = 88,98 Hasil perhitungan prosentase removal untik COD 1200 mgL yaitu sebesar 72,80 , 87,44 , 88,98 masing-masing pada pH 6, 7, dan 8 yang terjadi pada hari ke-15 hingga akhir penelitian. Apabila dibandingkan dengan variasi konsentrasi 400 dan 800 mgL, konsentrasi 1200 mgL ini mampu menyisihkan COD paling tinggi 88,98 dari 1283 mgL yaitu sebesar 1141,63 mgL. Dengan meningkatnya konsentrasi biomassa dari peningkatan konsentrasi COD yang masuk, jumlah COD yang disisihkan meningkat pula. Dari hasil tersebut, diketahui bahwa sistem MFCs ini mampu mendegradasi senyawa organik dengan konsentrasi tinggi dalam penelitian ini 1200 mgL. Untuk memperoleh nilai power density optimum dilakukan perhitungan rata-rata daya listrik mWm 2 dari hari ke-15 hingga 35. Berikut ini disajikan contoh perhitungan nilai power density dari reaktor 1200 mgL pH 8: Diketahui : Power density COD 800 mgL pH 7 mWm 2 dari hari ke-15 hingga 35 H15 H20 H28 H35 222,3 197,0 207,5 197,1 Ditanya : Power density COD 1200 mgL pH 8 mWm 2 Jawab : � = = 222,3+197,0+207,5+197,1 mWm2 4 = 206,0 mWm 2 Untuk power density, nilai optimum terjadi pada COD 1200 mgL pH 8 pada kondisi tunak H-15 hinggan H-35. Daya listrik yang dihasilkan oleh pH 8 terlihat paling stabil, yaitu sebesar 206,0 mWm 2 dibandingkan dengan pH 6 dan 7 massing-masing sebesar 104,5 mWm 2 dan 135,7 mWm 2 . Hal tersebut diindikasikan terjadi karena terjadinya akumulasi proton di dalam biofilm yang menebal pada konsentrasi 1200 mgL sehingga proton mengalami kesulitan berdifusi. pH 8 pada konsentrasi COD 1200 mgL mampu menetralkan fenomena tersebut. Penggunaan GAC dalam reaktor GAC-DCMFCs mengakibatkan formasi perlekatan bakteri yang lebih kuat dalam pembentukan biofilm pada permukaan elektroda dan media lekat GAC. Biofilm yang dikenal sebagai kumpulan lendir adalah kumpulan komunitas mikroba yang melekat secara bertahap membentuk endapan di atas permukaan dari operator pembawa yang akan mengakibatkan efisiensi limbah pembawa akan turun Hui Huang dkk, 2014 : 2. Tetapi apabila dibandingkan dengan reaktor DCMFCs tanpa GAC, performa GAC-DCMFCs terbilang lebih rendah dalam hal produksi listrik power density. Hal tersebut dikarenakan tebalnya biofilm yang meningkatkan resistensi terhadap elektron dalam biofilm Li et al., 2011: 4-1. Menurut Hisham dkk 2013, biofilm dapat menghasilkan lebih banyak arus ketika ketebalan biofilm berada pada tingkat menengah, tidak terlalu tebal atau tipis. Jika biofilm yang terlalu tebal, elektron harus melakukan perjalanan terlalu jauh untuk sampai ke anoda. Sebaliknya jika biofilm terlalu tipis, bakteri yang melekat terlalu sedikit dalam mengekstrak elektron dengan cepat. Selain itu, penurunan tegangan listrik juga dapat terjadi karena mikroorganisme tidak aktif dan transfer elektron rendah dari mikroorganisme ke elektroda. 4. Menentukan konsentrasi COD dan pH optimum Setelah melakukan analisis pada poin sebelumnya terhadap performa GAC-DCMFCs dalam menyisihkan konsentrasi COD dan kemampuan memproduksi listrik, dilakukan penentuan konsentrasi COD dan pH optimum yang memenuhi aspek-aspek tersebut. Dari hasil penelitian, jumlah COD yang disisihkan meningkat seiring tingginya konsentrasi COD inlet, dan mengalami penurunan ketika konsentrasi COD inlet diturunkan. Konsentrasi COD 400 mgL mampu menyisihkan COD optimum 425,59 mgL atau sebesar 95,47 . Sedangkan untuk konsentrasi COD inlet 800 mgL, COD yang disisihkan sebesar 762,21 mgL atau 95,99 ; dan pada konsentrasi COD inlet 1200 mgL, mampu menyisihkan COD sebesar 1141,63 mgL atau 88,98 . Angka-angka tersebut diperoleh dari nilai optimum dari variabel COD dengan perbandingan variasi pH. Kosentrasi COD 400 dan 800 mgL optimum pada pH 7, sedangkan 1200 mgL optimum pada pH 8. Menurut Campo et al., 2012, ketika konsentrasi COD yang tinggi mikroorganisme mampu menguraikan lebih enzim dengan mempertahanan kemampuan menurunkan COD dalam beberapa waktu, oleh karena itu mikroorganisme mampu menurunkan COD yang lebih baik ketika konsentrasi tinggi. Sedangkan pH 7 menunjukkan kestabilan dalam hal penyisihan COD dan produksi listrik. Power Density optimum untuk konsentrasi COD 400 dan 800 mgL terjadi pada pH 7 masing-masing sebesar 132,0 dan 245,0 mWm 2 . Sedangkan pada konsentrasi COD 1200 mgL, power density optimum terjadi pada pH 8 sebesar 206,0 mWm 2 . Dari ketiga variasi COD tersebut, power density optimum berada pada konsentrasi COD 800 mgL. Hal tersebut terjadi karena pada konsentrasi 1200 mgL terjadi beberapa faktor penghambat yang telah dijelaskan pada poin sebelumnya. MFCs yang dioperasikan dengan kultur bakteri campuran pada pH yang berbeda menunjukkan bahwa mikroba anodik menyukai pH netral dan kegiatan mikroba menurun pada pH yang lebih tinggi atau lebih rendah Yuang, 2008; Wang 2011: 66. Puig et al., 2010: 9595 menemukan bahwa dalam MFC dual chamber, produksi listrik menurun secara signifikan ketika pH akhir turun menjadi 5,2 karena produk asam fermentasi, power density kembali meningkat dengan cepat ketika pH pulih menjadi 7,0. Dalam penelitian Nimje, et al. 2011: 11096, operasi MFCs pada pH anoda sebesar 6,5 menghasilkan kuat arus 0,42 mA, pada pH 7.4 menghasilkan kuat arus 0,43 mA, dan pH 8,5 menghasilkan kuat arus sebesar 0,38 mA. Dari hasil tersebut, telah diteliti bahwa pH 7 mengakibatkan resistansi internal yang rendah pada lingkungan mikro yang netral. Sebagai kesimpulan, penulis menganggap bahwa produksi listrik MFCs tergantung pada lingkungan pH dan berkorelasi dengan spesies bakteri di ruang anoda. Pada penelitian ini, konsentrasi COD 800 mgL dengan pH 7