Hipotesis Penelitian Variabel Bebas dan Terikat Kerangka Pikir Penelitian

Nama Judul Metode Kesimpulan et al., 2011 microenvironment on current, power density, internal resistance and electrochemical losses Enterobacter cloacae sebagai fungsi dari variasi pH lingkungan mikro nya. Kinerja dianalisis lebih dari selama 21 hari menggunakan air limbah doemstik dengan pH antara 6,5 hingga 9,5. menunjukkan kinerja yang sangat efektif sehubungan dengan generasi arus maksimum dan kerapatan daya maksimum. Puig, Sebastia; et al., 2009 Effect of pH on nutrient dynamics and electricity production using microbial fuel cells Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari pengaruh pH terhadap produksi listrik menggunakan MFCs. Untuk meneliti efek ini, air- cathode MFCs digunakan untuk mengolah air limbah perkotaan dengan mengatur pH 6 hingga 10. Tes jangka pendek menunjukkan bahwa produksi tertinggi listrik 0.66 Wm 3 adalah pada pH 9,5. MFC dioperasikan pada mode kontinyu selama 30 hari pada pH optimal dapat meningkatkan produsi listrik dan menyisihkan COD 77.

2.13 Hipotesis Penelitian

Dari arti katanya, hipotesis memang berasal dari 2 penggalan kata “hypo” yang artinya “di bawah” dan “thesa” yang artinya “kebenaran”. Jadi hipotesis yang kemudian cara menulisnya disesuaikan dengan ejaan bahasa Indonesia menjadi hipotesa, dan berkembang menjadi hipotesis Arikunto, 2010: 110. Hipotesis penelitian berjudul “Pengaruh Konsentrasi Chemical Oxygen Demand COD dan pH terhadap Kinerja Granular Activated Carbon Microbial Fuel Cells GAC-DCMFCs ” yaitu: H0: Terdapat hubungan yang positif antara COD dan pH dalam mempengaruhi efisiensi penurunan COD dan produksi listrik yang dihasilkan dalam reaktor GAC-DCMFCs H1: Tidak ada hubungan yang positif antara COD dan pH dalam mempengaruhi efisiensi penurunan COD dan produksi listrik yang dihasilkan dalam reaktor GAC-DCMFCs

2.14 Variabel Bebas dan Terikat

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variable dependent varibel terikat Sugiyono, 2008. Variabel ini dapat diberi masukan, dimanipulasi. Variabel ini dianggap dapat menyebabkan, mengakibatkan atau mempengaruhi hasil tersebut. Tahir, 201:,33. Sedangkan variabel terikat atau variabel dependen adalah tipe variabel yang dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen Sangadji, 2010. Variabel ini adalah hasil atau akibat dari bagaimana variabel bebas dimanipulasi.

2.15 Kerangka Pikir Penelitian

Kerangka pemikiran merupakan penjelasan sementara terhadap gejala yang menjadi obyek permasalahan dan menjadi argumentasi dalam merumuskan hipotesis yang merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan yang diajukan Suriasumantri, 2003. Dalam kerangka pemikiran diuraikan pola pikir peneliti, dalil-dalil hukum, kaidah-kaidah, dan ketentuan-ketentuan dari kepustakaan, kemudian dapat ditarik benang merahnya menurut jalan pikiran peneliti sehingga membentuk model alur berpikir Suryana, 2010. Kerangka pemikiran ini disusun berdasarkan state of the art sebagai alat untuk merumuskan hipotesis baru berdasarkan teori-teori yang ada sebelumnya. pH Tinggi kecepatan proses menthanogenesis ketika pH nya berada pada kondisi optimum 6,5 –8,5 Ginting, 2007: 162. Dalam penelitian Nimje, et al. 2011: 11096, operasi MFCs pada pH anoda sebesar 6,5 menghasilkan kuat arus 0,42 mA, pada pH 7.4 menghasilkan kuat arus 0,43 mA, dan pH 8,5 menghasilkan kuat arus sebesar 0,38 mA. Konsentrasi COD Modifikasi konsentrasi COD dari konsentrasi rendah ke tinggi 100 – 3000 meningkatkan produksi arus listrik dari 1,2-1,8 x 10 5 A Campo et al, 2012 Produksi listrik meningkat pada konsentrasi COD 100- 850 mgl tetapi menurun pada konsentrasi tinggi 1000-1500 mgl. Efisiensi penurunan COD meningkat seiring beban yang diberikan dari 100-850 mgl Jiang, 2009 Proses peningkatan pH akan memperbesar laju hidrolisis senyawa organik kompleks sehingga meningkatkan kemampuan biodegradasi senyawa organik Aktivitas methanogen dihambat dalam kondisi basa, membuat lebih banyak substrat yang tersedia untuk produksi listrik Peningkatan konsentrasi COD influen meningkatkan aktivitas mikroorganisme Semakin tinggi konsentrasi COD maka semakin tinggi pula produksi listrik dan efisiensi penurunan COD yang dihasilkan Penentuan pH yang lebih disukai bakteri akan meningkatkan efisiensi penurunan COD dan produksi listrik karena aktivitas mikroorganisme menjadi semakin optmal sehingga produksi arus yang dihasilkan semakin besar. Peningkatan konsentrasi COD influen meningkatkan efisiensi penurunan COD dan produksi listrik karena aktivitas mikroorganisme menjadi semakin meningkat sehingga tingkat konsumsi dan produksi arus yang dihasilkan semakin besar pada beban konsentrasi COD yang tinggi. Jika menggunakan pH netral dan COD tinggi maka efisiensi penurunan COD dan produksi listrik yang dihasilkan juga tinggi, sebaliknya jika menggunakan pH terlalu asam ata terlalu basa dan COD rendah maka efisiensi penurunan COD dan produksi listrik juga rendah. H a si l Pe n e lit ia n An a lisi s Kri si s d a n Ko mp a ra ti f Si n te sa Ke ra n g ka Be rp iki r Terdapat hubungan yang positif antara COD dan pH dalam mempengaruhi efisiensi penurunan COD dan produksi listrik yang dihasilkan dalam reaktor MFCs H ip o te si s Gambar 2.6 Kerangka Pikir Penelitian Meningkatnya aktivitas manusia, berbanding lurus dengan buangan limbah yang dihasilkan dari kegiatan sehari - hari. Adanya limbah tersebut berpotensi dapat menurunkan kualitas lingkungan. Untuk itu perlu adanya treatment untuk mengolah limbah tersebut menggunakan teknologi microbial fuel cells. Selain dapat menurunkan parameter pencemar, misalnya chemical oxygen demand, teknologi ini dapat menghasilkan listrik yang dapat dimanfaatkan untuk proses produksi. Tetapi teknologi ini masih perlu dikembangkan dan dioptimalkan. Penggunaan pH yang ptimum di ruang anoda diharapkan dapat meningkatkan kemampuan mikroorganisme untuk menurunkan COD dan memproduksi listrik. Selain itu, dengan mencari nilai optimal COD yang dapat diolah oleh teknologi ini dengan volume reaktor yang sama, maka dapat diketahui kemampuan dan efisiensi pengolahan MFCs terhadap beban organik yang diumpankan ke MFCs. Hal ini bukan saja memberikan solusi terhadap pengolahan limbah secara umum menggunakan MFCs, akan tetapi juga dapat menanggulangi masalah pencemaran lingkungan yang ditimbulkan, terutama masalah bau yang dikeluarkan serta estetika lingkungan yang kurang baik akibat kehadiran limbah. III-1 BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Tujuan Operasional Penelitian