34
Efek Indonesia sebagai BBNI.Its kapitalisasi pasar per 12 Maret 2007 adalah 23,8 trilyun rupiah sekitar US 2,6 miliar. Ini adalah bank terbesar keempat di Indonesia dalam hal
asset.
Bank Negara Indonesia didirikan pada tanggal 5 Juli 1946. Hal ini disiapkan untuk menjadi Bank Sentral Indonesia dengan tugas mengeluarkan dan penanganan mata uang
Indonesia.Beberapa bulan setelah pendiriannya, Bank Negara Indonesia secara resmi didistribusikan mata uang resmi pertama dari Indonesia -. ORI atau Oeang Republik
Indonesia
Menyusul penunjukan De Javasche Bank sebagai Bank Sentral Indonesia, Bank Negara Indonesia memiliki perannya bergeser dengan sebuah bank pembangunan, dan
kemudian diberikan hak untuk bertindak sebagai bank devisa.Menyusul peningkatan kapitalisasi pada tahun 1955, status hukum Bank Negara Indonesia diubah menjadi bank yang
komersial melalui tugas jurisdicial berdasarkan UU Darurat Nomor 2 tahun 1955. Juga pada tahun 1955, Bank Negara Indonesia secara resmi membuka cabang pertama asing di
Singapura .
2.8.1 Bank Negara Indonesia Tahun 1946
Setelah periode merger dengan beberapa bank komersial lainnya, fungsi dan individualitas dari Bank dipulihkan pada tahun 1968. Status dilanjutkan dengan sebuah bank
umum milik negara.Nama resmi diubah menjadi Bank Negara Indonesia 1946.
Bank Negara Indonesia 1946 melakukan program restrukturisasi operasional, dengan merumuskan Peningkatan Kinerja Program untuk memfasilitasi peran yang lebih dinamis
dalam menghadapi lingkungan yang terus berubah.Program ini meliputi berbagai aspek,
35
termasuk perbaikan Visi dan Misi, penyempurnaan rencana strategis, serta pengembangan teknologi dan sumber daya manusia.
Menandakan penentuan Bank Negara Indonesia 1946 untuk menciptakan citra dan sikap baru sejalan dengan aspirasi untuk memainkan peran yang lebih internasional dan untuk
menjawab tantangan globalisasi, Bank melakukan perubahan logo perusahaan yang menjadi Sailing Boat dan memperkenalkan julukan Bank Negara Indonesia.
Jumlah Hukum 7 Tahun 1992 dibuka peluang bagi bank-bank milik pemerintah untuk mengubah status hukum mereka ke Perusahaan Terbatas Milik Negara Persero atau.Dengan
perubahan ini dalam status hukum, nama Bank secara resmi diganti dengan PT.Bank Negara Indonesia Persero .
Pada tahun 1996, keputusan Bank Negara Indonesia untuk menjadi perusahaan publik diwujudkan melalui Penawaran Umum Perdana IPO sahamnya melalui bursa efek. Bank
Negara Indonesia merupakan bank pemerintah pertama di Indonesia yang mencatatkan sahamnya di kedua Bursa Efek Jakarta sekarang Bursa Efek Indonesia dan Bursa Efek
Surabaya.Nama perusahaan diubah menjadi PT.Bank Negara Indonesia Persero Tbk , untuk menunjukkan statusnya sebagai perusahaan publik.
Program rekapitalisasi perbankan pemerintah, diluncurkan setelah krisis ekonomi, asalkan Bank Negara Indonesia dengan tambahan modal sebesar Rp 61,2 triliun.
2.8.2 PT. Perkerkebunan Nusantara III
PT. Perusahaan Nusantara III Persero Medan berada di Jalan Sei Batanghari No. 2 Medan. PT. Perkebunan Nusantara III Persero selanjutnya disebut perusahaan didirikan
36
berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 8 tahun 1996 tanggal 14 Februari 1996, dalam rangka restrukturisasi Badan Usaha Milik Negara BUMN di bidang perkebunan.
Pemerintah telah melakukan realokasi pengelolaan areal perkebunan dibawah BUMN perkebunan, dimana PT Perkebunan III, IV, V telah dinyatakan bubar dan sejak tanggal
tersebut digabung kedalam perusahaan baru yaitu PT. Perkebunan Nusantara III Persero, walaupun substansinya masih meneruskan usaha sebelumnya, dengan perubahan dalam
struktur ekuitas jumlah laba dan saldo laba dan penambahan serta pengurangan beberapa aset kewajiban. Perusahaan didirikan berdasarkan akta No. 36 tanggal 11 Maret 1996 dari Harun
Kamil, SH. Notaris di Jakarta dan telah memperoleh pengesahan dari Mentri Kehakiman Republik Indonesia dalam surat keputusannya No. C2-8331 HT.01,01.Th.96 tanggal 8 Agustus
1996, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 81 tanggal 8 Oktober 1996, tambahan No. 8674.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 6 tanggal 12 Agustus 2008 dari Syafril Gani, SH, M.Hum, notaris dikota Medan,
mengenai penyesuaian Anggaran Dasar Perusahaan dengan ketentuan Undang-Undang No. 19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara dan Undang-Undang No. 40 tahun 2007
tentang Perseroan Terbatas serta peraturan Pemerintah No. 45 tahun 2005 tentang pendirian, pengurusan, pengawasan dan pembubaran Badan Usaha Milik Negara, akta perubahan ini telah
mendapat persetujuan dari Mentri Hukum dan hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat keputusan No. AHU-731697.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 14 Oktober 2008.
Pada saat ini PT. Perkebunan Nusantara III Persero memiliki lahan perkebunan yang didukung dengan Pabrik pengolahan untuk masing-masing komoditi.Lahan perkebunan PTPN
III tersebar di 6 enam Daerah Tingkat II di Provinsi Sumatera Utara yaitu Kabupaten Deli
37
Serdang, Serdang Bedagai, Simalungun, Asahan, Labuhan Batu, dan Tapanuli Selatan. Sampai dengan tahun 2010 Luas lahan yang dikelola mencapai 159.026.89 Ha yang terdiri dari
tanaman karet seluas 37.788.31 Ha, tanaman kelapa sawit seluas 105.026.89 Ha, dan areal lain- lain seluas 16.840.67 Ha, yang didukung oleh 11 Pabrik Kelapa Sawit PKS dengan total
Kapasitas 423.33 ton tandan Buah Segar TBSJam, 11 Unit Pabrik pengolahan Karet PPK dengan kapasitas 142.41 to karet kering KKHari.
Perseroan melakukan pengolahan hasil tanaman dari kebun sendiri, Kebun PIR Plasma maupun dari pihak-pihak lain menjadi barang setengah jadi atau barang jadi dengan bentuk
produk sebagai berikut: A.
Komoditi Karet : Lateks Pusingan, Crumb Rubber dan Sheet
B. Komoditi Kelapa Sawit : Crude Palm Oil CPO dan Palm Karnel.
Perseroan juga melakukan kegiatan pemasaran komoditi kelapa sawit, karet didalam dan di luar negeri.Untuk mendukung pemasaran komoditi dan produk yang dihasilkan,
seluruh BUMN di Indonesia telah membentuk Kantor Pemasaran Bersama KTB yang berkedudukan di Jakarta- Indonesia.
38
2.9 Kerangka Pemikiran