24
Pengawas Dana Pensiun Lembaga Keuangan DPLK dan bertanggung jawab mengawasi pengelolaan dan investasi Dana pension Lembaga Keuangan DPLK.
2.7 Kesejahteraan sosial
Kesejahteraan welfare ialah dua kata benda yang dapat diartikan nasib yang baik, kesehatan, kebahagiaan, dan kemakmuran. Dalam istilah umum, sejahtera menunjuk pada
keadaan yang baik, kondisi masyarakat dimana orang – orangnya dalam keadaan makmur, sehat dan damai. Kesejahteraan sosial sering diidentikkan dengan kesejahteraan masyarakat
umum. Kesejahteraan sosial dalam arti yang sangat luas mencakup berbagai tindakan yang dilakukan manusia untuk mencapai tingkat kehidupan masyarakat yang lebih baik.
Menurut Arthur Dunham dalam Dwi Heru Sukoco 1991 mendefenisikan
Kesejahteraan sosial adalah sebagai kegiatan – kegiatan yang terorganisasi dengan tujuan meningkatkan kesejahteraan dari segi sosial melalui pemberian bantuan kepada orang untuk
memenuhi kebutuhan – kebutuhan di dalam beberapa bidang seperti keluarga dan anak, kesehatan, penyesuaian sosial, waktu senggang, standart – standart kehidupan, dan hubungan
– hubungan sosial. Pelayanan kesejahteraan sosial member perhatian utama terhadap individu – individu, kelompok – kelompok , komunitas – komunitas, dan kesatuan – kesatuan
penduduk yang lebih luas; pelayanan ini mencakup pemeliharaan atau perawatan, penyembuhan dan pencegahan.
http:ichwanmuis.com?p=210diakses tanggal 2 Oktober 2014 pukul 22.10 WIB
Sementara itu dalam UU nomor 11 tahun 2009 tentang kesejahteraan sosial mendefenisikan kesejahteraan sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material,
spiritual, dan sosial warga Negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya. Penyelenggaran Kesejahteraan sosial adalah
upaya yang terarah, terpadu, dan berkelanjutan yang dilakukan Pemerintah, pemerintah
25
daerah, dan masyarakat dalam bentuk pelayanan sosial guna memenuhi kebutuhan dasar setiap warga Negara, yang meliputi rehabilitasi sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial,
dan perlindungan sosial. Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial dilakukan berdasarkan asas :
1. Kesetiakawanan
2. Keadilan
3. Kemanfaatan
4. Keterpaduan
5. Kemitraan
6. Keterbukaan
7. Akuntabilitas
8. Profesionalitas
9. Keberlanjutan
www.depsos.go.idunduhUU-Kesos-No 11-2009.pdf diakses pada tanggal 2 Oktober 2014 pukul 22.15 WIB
Menurut Walter A. Friedlander pengertian kesejahteraan sosial adalah : “ system yang terorganisir dari pelayanan – pelayanan sosial dan lembaga – lembaga yang bertujuan untuk
membantu individu dan kelompok untuk mencapai standart hidup dan kesehatan yang memuaskan dan relasi – relasi pribadi dan sosial yang memungkinkan mereka
mengembangkan kemampuannya sepenuh mungkin dan meningkatkan kesejahteraan selaras dengan kebutuhan keluarga dan masyarakat”
Muhidin:1992:1 Menurut Elizabeth Wickenden, Kesejahteraan sosial termasuk di dalamnya adalah
peraturan, program, tunjangan dan pelayanan yang menjamin atau memperkuat pelayanan
26
untuk memenuhi kebutuhan sosial yang mendasar dari masyarakat serta menjaga ketentraman dalam masyarakat.
UU No. 11 tahun 2009 tentang ketentuan – ketentuan Pokok Kesejahteraan Sosial
Pasal 1: “Kesejahteraan Sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial
warga Negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya”.
PBB mendefenisikan kesejahteraan sosial sebagai suatu kegiatan yang terorganisir dengan tujuan membantu penyesuaian timbale balik antara individu – individu dengan
lingkungan sosial mereka. Tujuan ini dicapai secara seksama melalui teknik – teknik dan metode – metode dengan maksud agar memungkinkan individu – individu, kelompok –
kelompok maupun komunitas – komunitas untuk memenuhi kebutuhan – kebutuhan dan memecahkan masalah – masalah penyesuaian diri mereka terhadap perubahan pola – pola
masyarakat serta melalui tindakan kerja sama untuk memperbaiki kondisi ekonomi dan sosial. Konsep nampak lebih universal dibandingkan berbagai batasan terdahulu. Namun,
semua mengartikan tentang kesejahteraan sosial itu pada prinsipnya sama yaitu menyangkut kondisi kemampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya yang tidak terbatas secara
material maupun spiritual. Dalam kaitannya dengan penelitian ini pekerjaan dapat dijadikan sebagai salah satu alat untuk meningkatkan masyarakat sosial.
Berdasarkan defenisi diatas, dapat diambil pengertian bahwa kesejahteraan sosial
mencakup berbagai usaha yang dikembangkan untuk meningkatkan taraf hidup manusia, baik itu dibidang fisik, mental, emosional, sosial, ekonomi, ataupun kehidupan spiritual
Adi,:2005:1
27
Kesejahteraan sosial memiliki beberapa makna yang relative berbeda, meskipun substansinya tetap sama. Kesejahteraan sosial pada intinya mencakup tiga konsepsi, yaitu :
1. Kondisi kehidupan atau keadaan kesejahteraan, yakni terpenuhinya kebutuhan –
kebutuhan jasmani, rohani, dan sosial. 2.
Institusi, arena atau bidang kegiatan yang melibatkan lembaga kesejahteraan sosial dan berbagai profesi kemanusiaan yang menyelenggarakan usaha
kesejahteraan sosial dan pelayanan sosial. 3.
Aktivitas, yakni suatu kegiatan atau usaha yang terorganisir untuk mencapai kondisi sejahtera. Suhartono, 2009:2
28
Bagan Organisasi Dana Pensiun Lembaga Keuangan DPLK Kepengurusan Dana Pensiun Lembaga Keuangan
Gambar 2.1
Dengan demikian, struktur Kepengurusan Dana Pensiun Lembaga keuangan DPLK terdiri dari Pendiri, dewan Pengawas, dan Pengurus.
Pendiri Bank Umum atau PAJ
Pengurus Pendiri DPLK
Peserta Perorangan : baik
Karyawan maupun Pekerja Mandiri
Dewan Pengawas Komisaris dari Pendiri
Dana Pensiun Sebagai Badan Hukum
Pegawai DPLK
29
Keterangan :
Bagan Organisasi Dana Pensiun Lembaga Keuangan DPLK Kepengurusan Dana Pensiun Lembaga Keuangan
1. Pendiri
Sebagaimana dikemukakan dalam semua Bank Umum dan Perusahaan Asuransi Jiwa yang memenuhi syarat dapat mendirikan Dana Pensiun Lembaga Keuangan
DPLK. Agar lebih transparan perlu ditetapkan hak, kewenangan dan kewajiban dari
Pendiri yang bersangkutan. Hak dan wewenang Pendiri :
a. Pendiri menetapkan Peraturan Dana Pensiun dan perubahannya;
b. Pendiri menetapkan garis – garis besar kebijaksanaan umum dalam
pengelolaan Dana Pensiun Lembaga Keuangan DPLK; c.
Pendiri menetapkan rencana kerja dan anggaran Dana Pensiun Lembaga Keuangan DPLK;
d. Pendiri menetapkan struktur organisasi dari personel Dana Pensiun Lembaga
Keuangan DPLK; e.
Pendiri menerima biaya yang dipungut oleh Pengurus Dana Pensiun Lembaga Keuangan DPLK; dan
f. Pendiri membiayai pengelolaan Dana Pensiun Lembaga Keuangan DPLK
dan biaya pihak ketiga yang tidak berkaitan dengan investasi.
30
Kewajiban pendiri : Pendiri wajib memperlihatkan buku, catatan, dokumen, dan memberikan
keterangan yang diperlukan dalam rangka pemeriksaan langsung oleh Menteri Keuangan.
2. Dewan Pengawas
Komisaris dari Dana Pensiun Lembaga Keuangan DPLK bertindak sebagai Dewan Pengawas Dana Pensiun Lembaga Keuangan DPLK, dan Dewan
Pengawas tidak merangkap sebagai Penurus Dana Pensiun Lembaga Keuangan DPLK.
Tugas dan wewenang Dewan Pengawas : a.
Melakukan pengawasan atas pengelolaan Dana Pensiun Lembaga Keuangan DPLK oleh Pengurus;
b. Menyampaikan laporan tahunan secara tertulis atas hasil pengawasannya
kepada Pendiri; c.
Menuntuk Akuntan Publik untuk mengaudit Laporan Keuangan dan Portofolio Investasi Dana Pensiun.
Tanggung Jawab Dewan Pengawas : a.
Dewan Pengawas bertanggung jawab mengawasi pengelolaan dan investasi Dana Pensiun;
b. Dewan Pengawas bertanggung jawab kepada Pendiri.
3. Pengurus Dana Pensiun
Pendiri Dana Pensiun Lembaga Keuangan DPLK bertindan sebagai Pengurus Dana Pensiun Lembaga Keuangan DPLK.
31
Untuk membedakan dengan fungsi Pendiri, perlu juga ditetapkan apa yang merupakan kewajiban, hak dan tanggung jawab Pengurus.
Kewajiban Pengurus : a.
Mengelola Dana Pensiun dan mengutamakan kepentingan Peserta dan pihak lain yang berhak;
b. Memelihara buku, catatan, dan dokumen yang diperlukan dalam rangka
kegiatan Dana Pensiun; c.
Bertindak teliti, terampil, bijaksana dan cermat dalam melaksanakan tanggung jawab mengelola Dana Pensiun;
d. Merahasiakan keterangan pribadi yang menyangkut masing – masing Peserta;
e. Menyampaikan laporan berkala kepada Menteri Keuangan tang terdiri dari
laporan teknis dan laporan keuangan portofolio investasi tahunan Dana Pensiun yang telah diaudit oleh Akuntan Publik;
f. Memberikan informasi mengenai kemungkinan timbulnya resiko atas kerugian
pilihan investasi yang dipilih Peserta; g.
Menyampaikan ketarangan kepada Peserta mengenai neraca dan penghitungan hasil usagha menurut bentuk, susunan dan waktu yang ditetapkan Menteri
Keuangan; Hal – hal yang timbul dalam rangka kepesertaan dalam bentuk susunan dan waktu yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan; Setiap perubahan
peraturan Dana Pensiun. h.
Paling lambat 30 tiga puluh hari setelah tahun buku menyampaikan kepada Peserta mengenai Posisi dana Peserta dan Tanda bukti penarikan dana oleh
Peserta pajak yang telah dipungut dari penarikan dalam 1 satu tahun;
32
i. Mengalihkan pembayaran Manfaat Pensiun kepada Peusahaan Asuransi Jiwa
yang dipilih Peserta dengan cara pembelian Anuitas, apabila Manfaat Pensiun dibayarkan secara bulanan;
j. Menyetor kepada Pendiri biaya yang telah dipungut dari Peserta;
k. Mengumumkan pengesahan Menteri Keuangan atas Peraturan Dana Pensiun
dan perubahan Peraturan Dana Pensiun, dengan menempatkannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Hak Pengurus : a.
Meminta segala keterangan yang berhubungan dengan kepesertaan; b.
Memungut biaya pengelolaan dari Peserta; c.
Menerima imbalan jasa atas kepengurusannya; d.
Menetapkan system administrasi dan system pengolahan data; e.
Mengadakan perjanjian dengan pihak ketiga, misalnya dengan penasihat investasi, akuntan public, pengacara dan lain- lain;
f. Melakukan tindakan hokum untuk dan atas nama Dana Pensiun;
g. Mewakili Dana Pensiun di dalam dan diluar pengadilan.
Tanggung Jawab Pengurus : a.
Pengurus bertanggung jawab atas pelaksanaan Peraturan Dana Pensiun dan pengelolaan Dana Pensiun;
b. Pengurus bertanggung jawab atas segala kerugian yang timbul pada kekayaan
Dana Pensiun akibat tindakan Pengurus yang melanggar dan melalikan tugas dan atau kewajibannya sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun
dan peraturan perundangan – undangan tentang Dana Pensiun, serta wajib
33
mengembalikan kepada Dana Pensiun segala kenikmatan yang diproleh atas atau dari kekayaan Dana Pensiun secara melawan hukum.
2.8 Bank Negara Indonesia