Penapisan Fitokimia METODOLOGI PENELITIAN

2.6.6. Penetapan Kadar Abu yang tidak Larut dalam Asam

Abu yang diperoleh dalam penetapan kadar abu total dididihkan dalam 25 ml asam klorida 2 N selama 5 menit, bagian yang tidak larut dalam asam dikumpulkan disaring melalui kertas saring bebas abu kemudian dicuci dengan air panas. Residu dan kertas saring dipijar pada 600 o

2.7. Penapisan Fitokimia

C sampai bobot tetap, kemudian didinginkan dan ditimbang. Kadar abu tidak larut dalam asam dihitung terhadap bahan yang dikeringkan diudara WHO, 1992. Hasil dapat dilihat pada lampiran 7 halaman 44. Penapisan fitokimia meliputi pemeriksaan alkaloida, flavonoida, saponin, glikosida, tanin dan steroidatriterpenoida. a. Pemeriksaan Alkaloida - Serbuk simplisia ditimbang sebanyak 0,5 g, kemudian ditambah 1 ml asam klorida 2 N dan 9 ml air suling, dipanaskan diatas penangas air selama 2 menit, dinginkan dan disaring. Filtrat digunakan untuk percobaan berikut : - Filtrat sebanyak 3 tetes ditambah dengan 2 tetes larutan pereaksi Mayer, akan terbentuk endapan menggumpal berwarna putih atau kuning. - Filtrat sebanyak 3 tetes ditambah pereaksi Bouchardat, akan terbentuk endapan berwarna coklat sampai hitam. - Filtrat sebanyak 3 tetes ditambah dengan 2 tetes pereaksi Dragendorff, akan terbentuk warna merah atau jingga. Alkaloida positif jika terjadi endapan atau kekeruhan paling sedikit 2 dari ke-3 percobaan diatas MMI,1989. Hasil dapat dilihat pada bab III halaman 21. Universitas Sumatera Utara b. Pemeriksaan Flavonoida Sebanyak 0,5 g serbuk simplisia ditambah 10 ml metanol, direfluks selama 10 menit disaring selagi panas melalui kertas saring. Filtrat diencerkan dengan 10 ml air suling setelah dingin ditambah 5 ml eter minyak tanah dikocok hatiphati lalu didiamkam sebentar, diambil lapisan metanol, lalu diuapkan pada 40 o C dipenangas air. Sisa dilarutkan dalam 5 ml etilasetat dan disaring. Filtrat digunakan untuk test flvonoida dengan cara sebagai berikut: a. Sebanyak 1 ml larutan diatas diuapkan sampai kering, sisa dilarutkan dalam 1- 2 ml etanol 95 lalu ditambah 0,5 g serbuk seng dan 2 ml HCl 2 N, didiamkan 1 menit, ditambah HCl pekat, jika dalam waktu 2-5 menit terjadi merah intensif menunjukkan adanya flavonoida b. Satu ml larutan percobaan diuapkan sampai kering, sisa dilarutkan dalam I ml etanol 95 kemudian ditambah 0,1 g serbuk mg dan 10 ml HCl pekat, jika terjadi warna merah jingga sampai merah ungu menunjukkan adanya flavonoida MMI, 1989 c. Pemeriksaan Saponin Sebanyak 0,5 g serbuk simplisia, dimasukkan kedalam tabung reaksi. Ditambahkan air panas, didinginkan kemudian dikocok kuat-kuat selama 10 detik. Jika terbentuk buih yang mantap setinggi 1 sampai 10 cm, tidak kurang dari 10 menit dan tidak hilang dengan penambahan asam klorida 2 N menunjukkan adanya saponin MMI,1989. Hasil dapat dilihat pada bab III halaman 21. Universitas Sumatera Utara d. Pemeriksaan Glikosida Disari 3 g serbuk simplisia dengan 30 ml campuran etanol 96 dengan air 7:3 dan ditambah 10 ml asam sulfat 2 N. Direfluks selama 2 jam, didinginkan dan disaring. Pada 20 ml filtrat ditambahkan 25 ml Timbal II asetat 0,4 M dan 25 ml air dikocok dan didiamkan selama 5 menit, disaring. filtrat disari 3 kali, tiap kali dengan 20 ml campuran kloroform-isopropanol 3:2. Pada kumpulan sari air diuapkan pada suhu tidak lebih dari 50 o Satu g serbuk dimaserasi dengan 20 ml eter selama 2 jam, disaring. Filtrat diuapkan di cawan penguap. Sisanya ditambahkan asam asetat anhidrat dan asam sulfat pekat. Apabila terbentuk warna ungu atau merah yang berubah menjadi biru C. Dilarutkan sisa dengan 2 ml metanol. Larutan sisa dimasukkan dalam tabung reaksi selanjutnya diuapkan diatas penangas air, pada sisa ditambahkan 2 ml air dan 5 tetes Molisch. Tambahkan hati-hati 2 ml asam sulfat pekat melalui dinding tabung, terbentuknya cincin ungu pada batas kedua cairan menunujukkan adanya gula, dengan demikian menunjukkan adanya glikosida MMI, 1989. Hasil dapat dilihat pada bab III halaman 21. e. Pemeriksaan Tanin Sebanyak 0,5 g serbuk simplisia, disari dengan 10 ml air suling lalu dipanaskan, disaring. Filtratnya diencerkan dengan air sampai tidak berwarna. Larutan diambil sebanyak 2 ml dan ditambahkan 1-2 tetes pereaksi besi III klorida 1. Jika terjadi warna biru atau hijau kehitaman, menunjukkan adanya tanin MMI, 1989. Hasil dapat dilihat pada bab III halaman 21.

d. Pemeriksaan Steroida dan Triterpenoida