Pembuatan Krim Kulit TINJAUAN PUSTAKA

2. Pecahnya emulsi secara fisika, yaitu: - Kenaikan suhu, dapat menyebabkan perubahan viskositas, mengubah sifat emulgator dan menaikkan benturan butir-butir tetesan. - Pendinginan menyebabkan terpisahnya air dari sistem emulsi. - Pengenceran emulsi yang berlebihan. - Pemutaran dengan alat sentrifugal. 3. Efek elektrolit terhadap stabilitas emulsi, tergantung dari jenis emulgator yang ada. Bila ada reaksi dari elektrolit dengan emulsi maka emulsi akan pecah Anief, 2000.

2.6. Pembuatan Krim

pembuatan krim dari formula dengan tipe emulsi minyak dalam air ma, metode pembuatan secara umum meliputi proses peleburan, emulsifikasi, dan saponifikasi. Komponen yang tidak bercampur dengan air seperti minyak dan lilin dicairkan bersama di penangas air pada temperatur sekitar 70 o C sampai 75 o Kulit adalah organ tubuh terluas yang menutupi otot dan mempunyai peranan dalam homeostasis. Kulit mempunyai fungsi sebagai pelindung tubuh dari berbagai trauma dan merupakan penahan terhadap bakteri, virus dan jamur. C. Semua komponen yang larut dalam air dilarutkan dalam air panas. Lalu larutan berair secara perlahan-lahan ditambahkan kedalam campuran lemak cair sambil diaduk, temperatur dipertahankan selama 5-10 menit, untuk menjaga kristalisasi dari lilin dan kemudian campuran perlahan-lahan didinginkan dengan pengadukan yang terus menerus sampai campuran membekumengental Ansel, 1989

2.7. Kulit

Universitas Sumatera Utara Kulit terdiri atas tiga lapisan yaitu epidermis, dermis dan subkutan. Epidermis merupakan lapisan terluar Effendi, 1999. Lapisan epidermis terdiri atas: 1. Stratum korneum lapisan tanduk Stratum korneum adalah lapisan kulit yang paling luar dan terdiri atas beberapa sel yang mati, tidak berinti, dan protoplasmanya telah berubah menjadi keratin zat tanduk. 2. Stratum lusidum Stratum lusidum terdapat langsung di bawah stratum korneum, merupakan lapisan sel tanpa inti. 3. Stratum granulosum Stratum granulosum merupakan 2 atau 3 lapis sel dengan sitoplasma berbutir kasar dan terdapat inti sel di antaranya. 4. Stratum spinosum Stratum spinosum terdiri atas beberapa sel berbentuk poligonal. 5. Stratum basalis Stratum basalis terdiri atas sel-sel kubus yang tersusun vertikal, dan berbaris seperti pagar palisade Ackerman, 1987. Dermis, atau korium merupakan serabut kolagen yang bertanggung jawab untuk sifat-sifat penting dari kulit. Dermis mengandung pembuluh darah, pembuluh limfe, folikel rambut, kelenjar lemak, kelenjar keringat, otot dan serabut saraf Anief, 2000. Universitas Sumatera Utara Lapisan sub kutan hypodermis merupakan lapisan kulit yang terdalam. Lapisan ini terutamanya adalah jaringan adipose, yang memberikan bantalan antara lapisan kulit dan struktur internal seperti otot dan tulang Effendi, 1999.

2.8. Absorpsi Obat Melalui Kulit