Perubahan Curahan Tenaga Kerja

Berdasarkan analisis statistik uji beda rata-rata dengan bantuan t-test berpasangan pada Lampiran 17 diperoleh diperoleh t -hitung sebesar -5,773 dan -t -tabel α2:33 sebesar -2,042 serta signifikasi 2-tailed sebesar 0,000. Hal itu berarti bahwa t -hitung lebih kecil daripada -t -tabel t -hitung -t -tabel dan probabilitas kurang dari 0,05 sehingga dapat ditarik kesimpulan H ditolak dan H 1 diterima pada tingkat kepercayaan 95 yang berarti ada perbedaan pengeluaran usaha tani masyarakat Desa Gudang Garam sebelum dan sesudah kehadiran hutan kemasyarakatan, maka hipotesis 1 diterima.

5.1.3 Perubahan Curahan Tenaga Kerja

Salah satu faktor produksi yang penting adalah tenaga kerja. Dalam usaha tani sebahagian besar tenaga kerja berasal dari keluarga petani sendiri yang terdiri atas suami, istri dan anak-anak. Di Desa Gudang Garam, kegiatan usahatani umumnya dilakukan setiap hari. Jika dilihat dari sejumlah responden sebagian besar melakukan kegiatan usaha tani setiap hari, mulai hari senin hingga hari minggu. Kecuali responden yang berprofesi sebagai buruh tetap perkebunan, mereka melakukan kegiatan usaha taninya hanya beberapa hari dalam seminggu. Curahan tenaga kerja dihitung baik Tenaga Kerja Dalam Keluarga TKDK dan Tenaga Kerja Luar Kerja TKLK yang digunakan dalam usahatani HKm maupun usaha tani non HKm. Untuk curahan tenaga kerja baik sebelum dan sesudah HKm, nilai yang dihitung yaitu curahan tenaga kerja pada lahan HKm dan curahan tenaga kerja lahan usaha tani lainnya. Pada umumnya, 8 jam merupakan waktu efektif petani untuk melakukan usaha taninya dalam waktu 1 hari. Sehingga 8 jam waktu kerja petani dalam sehari dihitung 1 HKP. Universitas Sumatera Utara Curahan tenaga kerja untuk lahan usaha tani dihitung nilai HKP-nya per tahun dengan rumus: HKmminggu = potensi tenaga kerja × jam kerja petani jam kerja efektif × jumlah hari kerja Tabel 11. Curahan tenaga kerja total pada responden sebelum HKm, usaha tani HKm, dan usaha tani lainnya HKPtahun. No. Curahan Tenaga Kerja Pemilik Pekerja TKDK Pekerja TKLK Total 1. Sebelum HKm 1.164 527,25 1.691,25 2. Sesudah HKm - Usaha Tani HKm 3.401,5 1.313,2 1.047 5.761,70 - Usaha Tani Non HKm 1.340,25 569,3 391,5 2.301,05 Jumlah 8.062,75 Sumber : Data diolah dari lampiran 7, 8 dan 9 Dari Tabel 11, dapat dilihat bahwa curahan tenaga kerja rata-rata per tahunnya terjadi peningkatan sebelum dan sesudah HKm yaitu dari 1.691,25 menjadi 8.062,75 dengan persentase peningkatan sebesar 376,73. Hal ini dikarenakan sebagian responden sebelum bergabung dengan HKm hanya memiliki lahan yang sempit dan bahkan tidak memiliki lahan sehingga bekerja sebagai buruh dan sektor lain di luar bidang pertanian. Pada Lampiran 7, dari 33 orang responden terdapat sekitar 32 orang responden yang mengalami kenaikan curahan tenaga kerja sesudah bergabung dengan HKm. Hal ini disebabkan karena sebelum bergabung dengan HKm, mereka bekerja tidak pada sektor usaha tani atau walaupun mereka mengelola usaha tani sendiri, curahan tenaga kerja relatif kecil dikarenakan luas lahan yang dikelola masih relatif sempit. Universitas Sumatera Utara Kenaikan curahan tenaga kerja baik sebelum maupun sesudah HKm terjadi dikarenakan besar luas lahan yang dikelola. Semakin besar luas lahan yang dikelola baik itu untuk lahan HKm maupun usaha tani lainnya semakin besar curahan tenaga kerjanya. Taraf hidup masyarakat peserta HKm juga semakin meningkat sehingga sebagian besar mereka telah mampu membeli lahan untuk memperluas usaha tani mereka sekaligus meningkatkan pendapatan keluarga. Luas lahan yang semakin meningkat dapat meningkatkan curahan tenaga kerja yang digunakan baik itu Tenaga Kerja Dalam Keluarga maupun Tenaga Kerja Luar Keluarga. Berdasarkan analisis statistik uji beda rata-rata dengan bantuan t-test berpasangan pada Lampiran 18 diperoleh t -hitung sebesar -10,872 dan -t - tabelα2:33 sebesar -2,042 serta signifikasi 2-tailed sebesar 0,000. Hal itu berarti bahwa t -hitung lebih kecil daripada -t -tabel t -hitung -t -tabel dan probabilitas kurang dari 0,05 sehingga dapat ditarik kesimpulan H ditolak dan H 1 Peningkatan curahan tenaga kerja masyarakat di Desa Gudang Garam sebelum dan sesudah hutan kemasyarakatan ini disebabkan karena masyarakat memperoleh kesempatan untuk mengelola hutan untuk meningkatkan pendapatan mereka. Jika sebelumnya mereka tidak memiliki lahan atau tidak bekerja di sektor pertanian, kini mereka dapat mengelola lahan yang disediakan pemerintah berupa lahan hutan kemasyarakatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan mereka. diterima pada tingkat kepercayaan 95 yang berarti ada perbedaan curahan tenaga kerja masyarakat Desa Gudang Garam sebelum dan sesudah kehadiran hutan kemasyarakatan, maka hipotesis 1 diterima. Universitas Sumatera Utara

5.2. Keadaan Sosial Budaya Petani Sampel