Karakteristik Responden Penelitian DESKRIPSI DAERAH PENELITIAN

4.5. Karakteristik Responden Penelitian

Responden dalam penelitian ini adalah petani peserta hutan kemasyarakatan. Karakteristik petani dalam penelitian ini terdiri dari umur, pendidikan dan luas lahan. 1 Umur Keadaan umur responden dalam penelitian disajikan pada Tabel 6. Tabel 6. Distribusi responden berdasarkan kelompok umur No. Kelompok Umur Tahun Jumlah jiwa Persentase 1 0 – 9 2 10 – 39 8 24,24 3 40 – 59 21 63,64 4 ≥ 60 4 12,12 Jumlah 33 100 Sumber : Data diolah dari lampiran 1 Tabel 6 menunjukkan bahwa range umur petani responden terbesar pada kelompok umur 40 – 59 tahun dengan persentase 63,64 sebanyak 21 jiwa. Sedangkan yang terkecil pada kelompok ≥ 60 tahun dengan persentase sebanyak 12,12 sebanyak 4 jiwa. Universitas Sumatera Utara 2 Pendidikan Keadaan pendidikan responden dalam penelitian ini disajikan pada Tabel 7. Tabel 7. Distribusi responden berdasarkan tingkat pendidikan No. Tingkat Pendidikan Jumlah jiwa Persentase 1 Tidak tamat SD 3 9,09 2 SD 19 57,58 3 SMP 9 27,27 4 SMASTMSMK 2 6,06 Jumlah 33 100 Sumber : Data diolah dari lampiran 1 Tabel 7 memperlihatkan bahwa pendidikan petani pada umumnya adalah SD yaitu sebanyak 19 jiwa atau 57,58. Sedangkan petani dengan tingkat pendidikan tidak tamat SD menempati angka terendah yakni sebanyak 3 jiwa atau 9,09 dari keseluruhan responden. Berdasarkan tingkat pendidikan tersebut, masyarakat peserta program hutan kemasyarakatan mayoritas bekerja sebagai petani, dan menjadikan kegiatan hutan kemasyarakatan sebagai mata pencarian utama. Pada lampiran 2 dapat dilihat bahwa, dari 33 orang peserta hutan kemasyarakatan terdapat 29 orang yang menjadikan hutan kemasyarakatan sebagai mata pencaharian utama, dan 4 orang yang pekerjaan utamanya sebagai buruhkaryawan di perkebunan dan menjadikan kegiatan hutan kemasyarakatan sebagai pekerjaan sampingan. Universitas Sumatera Utara 3 Luas Lahan Keadaan luas lahan HKm dan Non HKm responden dalam penelitian dapat disajikan pada Tabel 8. Tabel 8. Distribusi responden berdasarkan luas lahan HKm dan luas lahan Non HKm yang dimiliki. No. Luas Lahan Ha Lahan HKm Lahan Non HKm Jumlah org Jumlah org 1 0,1 2 0,10 – 0,24 1 3 0,25 – 0,49 4 0,50 – 0,99 2 5 1,00 – 1,99 6 9 6 2,00 – 2,99 21 2 7 ≥ 3,00 6 4 Jumlah 33 18 Sumber : Data diolah dari lampiran 1 Pada Tabel 8 dapat dilihat bahwa sebagian besar petani responden mengelola lahan HKm dengan luas lahan antara 2,00 – 2,99 Ha yakni sebanyak 21 orang atau 63,64 dari total keseluruhan. Sedangkan petani dengan luas lahan HKm 1,00 – 1,99 Ha dan ≥ 3,00 Ha menempati urutan terendah yakni masing-masing sebanyak 6 orang atau 18,18 dari total keseluruhan. Petani yang menjadi responden juga memiliki lahan di luar HKm, terdapat 18 orang atau 54,55 dari total peserta program hutan kemasyarakatan yang memiliki lahan di luar lahan HKm-nya. Sebahagian besar dari mereka memiliki lahan dengan luas antara 1,00 – 1,99 Ha yakni sebanyak 9 orang 50 dan sebanyak 1 orang responden 5,56 yang memiliki lahan dengan luas terendah yaitu 0,10 – 0,24 Ha. Masing-masing peserta program hutan kemasyarakatan memperoleh hak pemanfaatan hutan kemasyarakatan pada sebidang areal lahan dengan luas areal yang diberikan pada masing-masing peserta yaitu 2-4 ha. Namun, realisasi di Universitas Sumatera Utara lapangan ternyata sangat berbeda dengan peraturan yang telah ditetapkan, hanya sekitar 81,82 dari total peserta program hutan kemasyarakatan yang memiliki lahan ≥ 2 Ha d an sekitar 6 orang atau 18,18 dari peserta program hutan kemasyarakatan yang mengelola hutan kemasyarakatan dengan luas areal lahan pemanfaatan 2 Ha. Kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa sebahagian besar peserta menentukan sendiri luas areal lahan yang akan dikelolanya berdasarkan kemampuannya dalam mengelola lahan. Universitas Sumatera Utara

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN