Perencanaan Tindakan Prosedur Penelitian Siklus II

3.1.1.4 Refleksi

Refleksi dilakukan untuk mengevaluasi atau menilai hasil pembelajaran berupa tes nan nontes, yaitu: observasi, jurnal, wawancara dan dokumentasi, yang telah dilakukan pada siklus I. Refleksi dilakukan setelah proses pembelajaran selesai. Target nilai yang harus dicapai oleh siswa yakni 70. Apabila pada siklus I siswa belum mendapat nilai 70 maka perlu diadakan perbaikan perencanaan pada siklus II. Dengan harapan nilai pada siklus II akan meningkat.

3.1.2 Prosedur Penelitian Siklus II

Sama halnya dengan prosedur penelitian pada siklus I di siklus II ini juga terdiri atas empat tahapan, yaitu: perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.

3.1.2.1 Perencanaan

Perencanaan yang dilakukan pada siklus II ini merupakan perbaikan dari perencanaan siklus I dan merupakan upaya perbaikan dari kekurangan- kekurangan yang ditemukan setelah dilakukan refleksi pada siklus I. Perencanaan pembelajaran pada tahap ini yaitu: 1 melakukan diskusi dengan guru mengenai materi pembelajaran, waktu penelitian, dan pelaksanaan penelitian ; 2 memperbaiki rencana pembelajaran; 3 memperbaiki alat penilaian; 4 menyiapkan perangkat tes bercerita yang akan digunakan dalam evaluasi pembelajaran siklus II; 5 menyiapkan kaset cerita religi anak; 6 menata ruang kelas dengan tatanan yang baru; 7 menyiapkan hadiah untuk siswa yang berprestasi dalam bercerita; dan 8 membuat permainan agar kegiatan belajar lebih menyenangkan.

3.1.2.2 Tindakan

Tindakan pada siklus II ini dilakukan beberapa perbaikan dalam proses pelaksanaan pembelajaran. Pertemuan I a. Pendahuluan 1 Berdoa terlebih dahulu. 2 Guru mengondisikan siswa untuk mengikuti pembelajaran bercerita. 3 Guru memberikan nomor dada pada masing-masing siswa. 4 Guru memberikan apersepsi tentang pembelajaran sebelumnya 5 Guru menyampaikan hasil penilaian pada siklus I b. Inti Pembelajaran 1 Guru mengumumkan siswa yang mendapat nilai tertinggi. 2 Guru meminta siswa yang mendapat nilai tertinggi untuk kembali bercerita di depan kelas, sebagai motivator untuk teman-temannya. 3 Guru memperdengarkan cerita religi anak kepada siswa dengan cerita yang berbeda. 4 Siswa diminta untuk mengingat-ingat kembali isi cerita yang baru saja diperdengarkan selama lima menit. 5 Guru mengajak siswa bermain “siapa yang”, permainan ini dilakukan untuk membangkitkan semangat siswa. 6 Siswa yang menjadi juara permainan “siapa yang” diminta untuk bercerita di depan kelas, tidak lupa guru memberikan motivasi kepada siswa. 7 Guru memberika penguatan pada setiap penampilan siswa. c. Penutup 1 Guru dan siswa mengadakan refleksi pada pembelajaran hari ini. 2 Guru memberikan reward atau hadiah kepada siswa yang berani tampil bercerita di depan kelas dan bercerita dengan baik. 3 Guru menutup pembelajaran hari ini dengan berdoa bersama Pertemuan II a. Pendahuluan 1 Berdoa terlebih dahulu 2 Guru memberikan apersepsi tentang pembelajaran kemarin dan hari ini. 3 Siswa dan guru bertanya jawab tentang pembelajaran yang telah lalu. b. Kegiatan inti 1 Siswa diminta untuk mendengarkan cerita religi anak yang diputar oleh guru. 2 Siswa diberi waktu lima menit untuk mengingat-ingat kembali cerita yang telah diperdengarkan. 3 Diawali dengan permainan tebak kata, siswa diminta untuk bercerita di depan kelas. Siapa yang mendapat juara pada permainan tersebut, dialah yang harus bercerita terlebih dahulu. 4 Siswa bercerita di depan kelas secara bergantian. 5 Guru memberikan penguatan terhadap penampilan siswa. 6 Siswa yang lain memberi komentar. c. Penutup 1 Guru dan siswa melakukan refleksi terhadap pembelajaran hari ini. 2 Guru memberikan reward atau hadiah kepada siswa yang berani tampil bercerita di depan kelas dan bercerita dengan baik. 3 Guru meminta siswa untuk menulis pesan dan kesan selama pembelajaran bercerita berlangsung. 4 Guru menutup pembelajaran hari ini dengan berdoa bersama.

3.1.2.3 Observasi

Dokumen yang terkait

Peningkatan keterampilan bercerita dengan menggunakan media boneka tangan pada siswa Kelas VII MTS YANUSA Pondok Pinang Jakarta Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014

0 18 145

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MENGGUNAKAN MEDIA KOMIK STRIP BERMUATAN NILAI NILAI PENDIDIKAN KARAKTER PADA SISWA KELAS II MI RIFAIYAH LIMPUNG BATANG

0 5 242

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL ROLE PLAYING BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VA MI AL IMAN GUNUNGPATI KOTA SEMARANG

2 15 254

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL THINK TALK WRITE (TTW) BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS VB MI AL IMAN BANARAN SEMARANG

0 12 276

(ABSTRAK) PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA ARAB PADA SISWA KELAS V (LIMA) MI AL-IMAN BANARAN GUNUNGPATI SEMARANG TAHUN AJARAN 2008/ 2009.

0 1 2

PEMANFAATAN MEDIA GAMBAR SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA ARAB PADA SISWA KELAS V (LIMA) MI AL-IMAN BANARAN GUNUNGPATI SEMARANG TAHUN AJARAN 2008/ 2009.

0 3 91

Peningkatan Keterampilan Bercerita Melalui Teknik Pemetaan Pikiran dengan Media Foto pada Siswa Kelas VII‐F MTs Al Asror Semarang.

0 0 142

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN CERITA ANAK MELALUI PENGGUNAAN MEDIA CERITA BERGAMBAR PADA SISWA KELAS II B SDN TUKANGAN YOGYAKARTA.

3 11 158

Peningkatan keterampilan bercerita menggunakan media gambar seri siswa kelas III-B MI Ma'arif Pagerwojo.

0 2 97

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA FIKSI ANAK MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO PADA SISWA KELAS V SD

0 1 10