4.1.2.4 Refleksi Siklus II
Pembelajaran bercerita dengan media kaset cerita religi anak telah dilaksanakan. Hasil tes pada siklus II telah mencapai target KKM bahasa
Indonesia 70, bahkan melebihi yakni dengan nilai rata-rata 75.5 dalam kategori baik. Hal tersebut disebabkan karena siswa sudah terampil menceritakan kembali
cerita religi anak yang telah diperdengarkan sesuai dengan tujuh aspek yang telah ditentukan.
Berdasarkan hasil observasi, wawancara, jurnal siswa, jurnal guru, dan dokumentasi foto serta video selama pembelajaran siklus II, pada dasarnya
sebagian besar siswa merespon positif terhadap kegiatan pembelajaran bercerita dengan media kaset cerita religi anak. Siswa yang semula kurang bersemangat
mengikuti pembelajaran pada siklus I, di siklus II ini menjadi lebih semangat, senang, dan menikmati pembelajaran. Selain itu, siswa juga tampak lebih aktif
dalam kegiatan mendengarkan cerita religi anak, aktif bertanya, serta memberikan komentar pada saat pembehasan berlangsung. Pada siklus II ini peneliti
memberikan motivasi-motivasi agar siswa lebih optimal menceritakankembali cerita religi anak yang telah diperdengarkan.
Memerhatikan hasil tes dan nontes yang telah dicapai pada siklus II ini, peneliti menyimpulkan bahwa media kaset cerita religi anak sangat bermanfaat
dan berpengaruh pada siswa. Siswa lebih nyaman dan tenang pada pembelajaran bercerita, sehingga hasil tes dan nontes siswa menjadi lebih baik. Hasilnya, siswa
kelas II B MI Al Iman Banaran Gunungpati Semarang menjadi lebih terampil menceritakan kembali cerita religi anak di depan kelas.
4.2 Pembahasan
Pembahasan hasil penelitian ini didasarkan pada siklus I dan siklus II. Pembahasan meliputi hasil tes dan nontes. Pemerolehan hasil penelitian mengacu
pada perolehan nilai yang dicapai siswa ketika mengikuti pembelajaran bercerita dengan media kaset cerita religi anak dan perubahan perilaku belajar siswa. Aspek
penilaian tes bercerita meliputi: 1 ketepatan ucapan, 2 pilihan kata atau diksi, 3 intonasi, 4 sikap saat bercerita, 5 kenyaringan suara, 6 urutan cerita, dan
7 kelancaran bercerita, sedangkan hasil nontes diperoleh dari hasil observasi, jurnal, wawancara, dan dokumentasi.
Proses pembelajaran bercerita dengan media kaset cerita religi anak pada siklus I diawali dengan memberikan apersepsi tentang pembelajaran bercerita.
Kemudian guru menjelaskan tujuan dan manfaat dari pembelajaran bercerita. Dilanjutkan dengan kegiatan inti, yaitu guru memberikan contoh bercerita dan
hal-hal yang apa saja perlu diperhatikan ketika bercerita. Setelah guru selesai menjelaskan, siswa diperkenankan untuk bertanya.
Setelah siswa paham dengan pembelajaran bercerita, kemudian guru memutar kaset cerita religi anak yang berjudul Gara-gara Sepeda. Siswa diminta
untuk mendengarkan cerita religi tersebut. Kemudian siswa berdiskusi dengan teman sebangkunya tentang cerita yang baru saja diperdengarkan. Selanjutnya
siswa bercerita di depan kelas, dan siswa lainya memberikan komentar. Pada akhir pembelajaran guru memberi penguatan dan merefleksi hasil belajar siswa.
Kemudian guru menutup pembelajaran dengan berdoa bersama.