75
harga untuk masing-masing faktor produksi. Maka nilai dari efisiensi harganya adalah sebesar:
EH = NPM
1
+ NPM
2
+ NPM
3
3 EH = 1,819 + 7,461 + 0,772
3 EH = 3,351
Jadi, besarnya efisiensi harga pada usahatani cabai merah keriting di desa Ketep adalah 3,351. Hasil penghitungan efisiensi harga menunjukkan
bahwa usahatani cabai merah keriting di Desa Ketep belum efisien secara harga, sebab nilai efisiensi harganya lebih besar dari 1 sehingga perlu
dilakukan penambahan input produksi agar menjadi lebih efisien.
4.3.3. Efisiensi Ekonomi
Efisiensi ekonomi adalah hasil dari kombinasi antara efisiensi teknis dan efisiensi harga. Dari hasil penghitungan diketahui besarnya efisiensi
teknis sebesar 0,8998 dan efisiensi harga sebesar 3,351. Dimana efisiensi ekonomi dapat dicapai apabila efisiensi teknis dan efisiensi harga telah
dicapai. Maka dapat dihitung besarnya efisiensi ekonomi sebagai berikut: EE = ET x EH
= 0,8998 x 3,351 = 3,015
76
Jadi, besarnya efisiensi ekonomis pada usahatani cabai merah keriting di Desa Ketep adalah sebesar 3,015. Hal ini berarti bahwa alokasi faktor-
faktor produksi yang digunakan untuk usahatani cabai merah keriting di Desa Ketep masih belum efisien secara ekonomis sehingga perlu dilakukan
penambahan input agar tercapai efisiensi.
4.3.4. Koefisien Elastisitas
Dari semua variabel yang diteliti menunjukkan angka kurang dari 1, hal ini menunjukkan bahwa semua variabel tersebut inelastis yang berarti
penambahan satu persen input maka akan menyebabkan penambahan output kurang dari satu persen. Berdasarkan hasil estimasi fungsi produksi usahatani
cabai merah keriting di Desa Ketep dengan pendekatan produksi frontier stokastik diketahui koefisien elastisitas masing-masing input dalam usahatani
adalah: a.
Koefisien elastisitas untuk input luas lahan adalah sebesar 0,187. Hal ini berarti bahwa bila penggunaan input tenaga kerja dinaikkan sebesar 1
persen maka akan diperoleh peningkatan output sebesar 0,187 persen. b.
Koefisien elastisitas untuk input bibit adalah sebesar 0,784. Hal ini berarti bahwa apabila penggunaan input peralatan produksi dinaikkan sebesar satu
persen ceteris paribus maka akan mengakibatkan peningkatan output sebesar 0,784 persen.
77
c. Koefisien elastisitas untuk input pupuk adalah sebesar 0,062. Hal ini
berarti bahwa bila penggunaan input tenaga kerja dinaikkan sebesar 1 persen maka akan diperoleh peningkatan output sebesar 0,062 persen.
4.3.5. Return To Scale
Return to scale = Koef elastisitas x
1
+Koef elastisitas x
2
+Koef elastisitas x
3
= 0,187 + 0,784 + 0,062 =
1,033 Nilai return to scale pada usahatani cabai merah keriting adalah
sebesar 1,033. Return to scale sendiri diperoleh dari penambahan koefisien elastisitas untuk masing-masing variabel independen dalam penelitian. Hal
ini menunjukkan bahwa usahatani cabai merah keriting berada dalam keadaan increasing return to scale. Nilai ini mempunyai arti bahwa proporsi
dari penambahan faktor produksi akan menghasilkan pertambahan produksi yang lebih besar.
4.3.6. Struktur Penerimaan Usahatani