23
lahan berdasarkan topografi sangat penting karena mencirikan karakteristik usahatani di daerah tersebut Soekartawi, 1989. Kesuburan lahan pertanian
juga menentukan produktivitas tanaman sesuai dengan struktur dan tekstur lahan dalam pengelolaan usahatani.
Lahan pertanian merupakan penentu dari pengaruh komoditas pertanian. Secara umum dikatakan, semakin luas lahan yang ditanami, maka
semakin besar jumlah produksi yang dihasilkan oleh lahan tersebut. Di pedesaan petani masih menggunakan ukuran tradisional, misalnya patok atau
jengkal Rahim, 2007: 36. Ukuran luas lahan secara tradisional perlu
dipahami agar dapat ditransformasi ke ukuran luas lahan yang dinyatakan dengan hektar Soekartawi, 1989. Dari uraian di atas dapat disimpulkan
bahwa luas lahan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah luas tanah yang digarap atau ditanami cabai merah keriting satu kali masa panen dengan
satuan Hektar Ha.
2.1.4.2. Faktor Produksi Modal
Dalam pengertian ekonomi, modal adalah barang atau uang yang bersama-sama faktor-faktor produksi tanah dan tenaga kerja menghasilkan
barang-barang baru yaitu hasil pertanian. Modal petani selain tanah adalah ternak, cangkul, alat-alat pertanian, pupuk, bibit, pestisida, hasil panen yang
belum dijual, tanaman yang masih ada di sawah. Dalam pengertian yang demikian tanah bisa dimasukkan dalam modal. Perbedaannya adalah tanah
tidak bisa dibuat oleh manusia tetapi dibuat oleh alam sedangkan yang lain
24
dibuat oleh manusia. Sedangkan apa yang disebutkan di atas, seluruhnya dibuat oleh tangan manusia Mubyarto, 1989: 106.
Modal dalam arti sempit yaitu sejumlah dana atau sejumlah nilai yang dipergunakan untuk membelanjakan semua keperluan usaha. Sedangkan
pengertian modal secara umum adalah mencakup benda-benda misalnya tanah, gedung, mesin-mesin dan barang produktif lainnya untuk suatu
kegiatan usaha Sriyadi, 1991: 110. Modal atau kapital mengandung banyak arti, tergantung pada
penggunaannya. Dalam arti sehari-hari, modal sama artinya dengan harta kekayaan seseorang. Yaitu semua harta berupa uang, tabungan, tanah, rumah,
mobil dan lain sebagainya yang dimiliki. Modal tersebut dapat mendatangkan penghasilan bagi si pemilik modal, tergantung pada usahanya dan
penggunaan modalnya. Menurut Von Bohm Bawerk arti modal adalah segala jenis barang yang dihasilkan dan dimiliki masyarakat disebut dengan
kekayaan masyarakat. Sebagian kekayaan itu digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi dan sebagian lagi digunakan untuk memproduksi
barang-barang baru dan inilah yang disebut modal masyarakat. Jadi, modal adalah setiap hasil atau produk atau kekayaan yang digunakan untuk
memproduksi hasil selanjutnya Daniel, 2002: 74. Modal dibagi menjadi dua yaitu land saving capital dan labour saving
capital . Modal dikatakan land saving jika dengan modal tersebut dapat
menghemat penggunaan lahan, tetapi produksi dapat maksimum tanpa harus memperluas lahan. Misalnya penggunaan pupuk, bibit unggul dan pestisida.
25
Modal dikatakan labour saving capital jika dengan modal tersebut dapat menghemat penggunaan tenaga kerja misalnya pemakaian traktor untuk
membajak sawah. a.
Bibit Bibit merupakan salah satu faktor produksi yang habis dalam satu kali
pakai proses produksi sehingga petani harus berhati-hati dalam setiap memilih benih sehingga diperoleh benih yang baik dan berkualitas agar dapat
menunjang produksi baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Menurut Suparyono 1993: 20 bibit yang bermutu adalah bibit yang telah dinyatakan
sebagai bibit yang berkualitas tinggi dengan jenis tanaman yang unggul. Bibit yang berkualitas tinggi mempunyai daya tumbuh lebih dari 90 dengan
ketentuan-ketentuan sebagai berikut: 1.
Memiliki viabilitas atau dapat mempertahankan kelangsungan pertumbuhannya menjadi tanaman yang baik atau sering disebut sebagai
bibit unggul. 2.
Memiliki kemurnian, artinya terbebas dari kotoran bibit jenis lain, bebas dari hama dan penyakit.
Adapun sifat-sifat yang dimiliki bibit unggul pada umumnya yaitu: 1.
Daya hasil tinggi 2.
Tahan terhadap gangguan serangga dan penyakit 3.
Tahan roboh atau tumbang 4.
Umur yang pendek 5.
Respon yang tinggi untuk penggunaan pupuk dalam jumlah yang tinggi
26
Petani harus mengadakan perhitungan berapa banyak bibit yang ia perlukan beserta macamnya secara tepat. Perhitungan selain didasarkan pada
faktor-faktor teknis kapasitas tanah, juga harus didasarkan pada perhitungan efisien perhitungan ekonomi. Bibit cabai merah keriting yang terlalu banyak
untuk sebidang tanah tidak akan memberikan hasil yang lebih tinggi bila sudah melebihi kapasitas tanah tersebut.
b. Pupuk
Pentingnya peranan pupuk dalam upaya peningkatan produktivitas dan hasil komoditas pertanian, menjadikan pupuk sebagai sarana produksi yang
sangat strategis. Untuk penyediaan pupuk di tingkat petani diusahakan memenuhi azas 6 tepat yaitu: tempat, jenis,waktu, jumlah, mutu dan harga
yang layak sehingga petani dapat menggunakan pupuk sesuai kebutuhan. Salah satu usaha petani untuk meningkatkan hasil produksi pertanian
adalah melalui pemupukan. Pupuk adalah zat atau bahan makanan yang diberikan kepada tanaman dengan maksud agar zat makanan tersebut dapat
diserap oleh tanaman. Pupuk merupakan zat yang berisi nutrisi yang digunakan untuk mengembalikan unsur-unsur yang habis terhisap tanaman
dari tanah. Dalam pemberian pupuk harus sesuai takaran yang tepat sehingga keseimbangan unsur hara dapat dipertahankan.
c. Pestisida
Pestisida dapat secara cepat menurunkan populasi hama yang menyerang tanaman sehingga penurunan pertanian dapat diturunkan
Suparyono, 1993: 25. Pestisida adalah substansi kimia yang digunakan
27
untuk membunuh atau mengendalikan berbagai hama. Dalam penggunaan pestisida harus sesuai dosis maupun ukurannya. Karena pestisida pada
hakikatnya merupakan racun. Apabila pemakaiannya berlebihan atau terlalu banyak akan bersifat merugikan. Petani di Indonesia menggunakan pestisida
untuk membantu program intensifikasi dalam rangka mengatasi masalah hama dan penyakit yang menyerang tanaman pertanian.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis menyimpulkan bahwa dalam penelitian ini modal yang dimaksud adalah besaran nominal uang yang
digunakan untuk proses produksi yaitu mencakup biaya bahan baku meliputi pembelian bibit, pupuk, dan obat-obatan seperti pestisida.
2.1.4.3. Faktor Produksi Tenaga Kerja