27
untuk membunuh atau mengendalikan berbagai hama. Dalam penggunaan pestisida harus sesuai dosis maupun ukurannya. Karena pestisida pada
hakikatnya merupakan racun. Apabila pemakaiannya berlebihan atau terlalu banyak akan bersifat merugikan. Petani di Indonesia menggunakan pestisida
untuk membantu program intensifikasi dalam rangka mengatasi masalah hama dan penyakit yang menyerang tanaman pertanian.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis menyimpulkan bahwa dalam penelitian ini modal yang dimaksud adalah besaran nominal uang yang
digunakan untuk proses produksi yaitu mencakup biaya bahan baku meliputi pembelian bibit, pupuk, dan obat-obatan seperti pestisida.
2.1.4.3. Faktor Produksi Tenaga Kerja
Sumber daya alam akan bermanfaat apabila telah diproses oleh manusia secara serius. Semakin serius mengolah dan memanfaatkan maka
semakin besar pula manfaat yang diperoleh petani. Tenaga kerja merupakan faktor produksi atau input yang penting dalam usahatani. Penggunaan tenaga
kerja akan insentif apabila tenaga kerja yang digunakan dapat memberikan manfaat yang optimal dalam proses produksi dan memperhatikan
penggunaan sumberdaya yang ada secara efisien. Jasa tenaga kerja yang dipakai berupa upah.
Tenaga kerja manusia dibedakan atas tenaga kerja pria, wanita, dan anak-anak. Tenaga kerja dipengaruhi oleh umur, pendidikan, ketrampilan,
pengalaman, tingkat kecakapan, dan tingkat kesehatan. Tenaga kerja manusia
28
dapat mengerjakan pekerjaan usahatani berdasarkan tingkat kemampuan yang dimiliki masing-masing inidividu.
Menurut UU No. 14 1969 tentang Ketentuan Ketentuan Pokok Mengenai Tenaga Kerja menyatakan bahwa Tenaga Kerja adalah yang
bekerja di dalam maupun di luar hubungan kerja dengan alat produksi utamanya dalam proses produksi adalah tenaganya sendiri baik tenaga fisik
maupun fikiran. Ciri khas dari hubungan kerja tersebut di atas ialah bekerja di bawah perintah orang lain dengan menerima upah.
Menurut Sadono Sukirno 2005: 6 dari segi keahlian dan pendidikannya tenaga kerja dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu:
1. Tenaga kerja kasar yaitu tenaga kerja yang berpendidikan rendah dan tidak
mempunyai keahlian dalam suatu bidang pekerjaan. 2.
Tenaga kerja terampil yaitu tenaga kerja yang mempunyai keahlian dan pendidikan atau pengalaman kerja seperti montir mobil, tukang kayu, dan
tukang memperbaiki televisi dan radio. 3.
Tenaga kerja terdidik yaitu tenaga kerja yang mempunyai pendidikan yang tinggi dan ahli dalam bidang-bidang tertentu seperti dokter, akuntan ahli
ekonomi, dan insinyur. Tenaga kerja dalam usahatani adalah tenaga kerja yang dicurahkan
untuk usahatani sendiri maupun usaha keluarga. Dalam ilmu ekonomi, tenaga kerja adalah suatu alat kekuatan fisik dan otak manusia yang tidak dapat
dipisahkan dari manusia dan ditujukan pada usaha produksi.
29
Setiap usaha pertanian yang akan dilaksanakan pasti membutuhkan tenaga kerja. Oleh karena itu, analisa ketenagakerjaan di bidang pertanian,
penggunaan tenaga kerja dinyatakan oleh besarnya curahan tenaga kerja yang dipakai adalah besarnya tenaga kerja efektif yang dipakai. Skala usaha akan
mempengaruhi besar kecilnya berapa tenaga kerja yang dibutuhkan dan pula menentukan macam tenaga kerja yang bagaimana diperlukan Soekartawi,
1993: 26. Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa tenaga kerja
dalam penelitian ini adalah jumlah tenaga kerja yang dihitung dari jumlah tenaga kerja yang dipakai untuk proses produksi dan curahan kerja dihitung
per Hari Kerja Orang HKO dengan satuan yang dipakai yaitu jumlah orang. Tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi yang penting
dalam melaksanakan kegiatan usahatani, apabila kekurangan tenaga kerja dalam kegiatan usahatani maka dapat mengakibatkan turunnya produksi.
Tenaga kerja dalam usahatani ini berasal dari keluarga petani merupakan sumbangan keluarga pada produksi usahatani secara keseluruhan dan tidak
pernah dinilai dalam uang. Tenaga yang berasal dari luar dapat berupa tenaga kerja harian atau borongan tergantung pada keperluan Mubyarto, 1989: 124.
2.1.4.4. Faktor Produksi Pemasaran