44
3. Avi Budi Setiawan.
2008. Skripsi: Analisis Efisiensi Penggunaan Faktor- Faktor Produksi Usahatani Jagung Di Kabupaten Grobogan.
Berdasarkan analisis skripsi di atas dapat disimpulkan bahwa : Populasi dalam penelitian adalah seluruh petani di Kabupaten
Grobogan yang berjumlah 159.884 orang. Adapun penelitian ini menggunakan metode sampling Purposive clusster area random sampling.
Dalam pengambilan sampel maka peneliti menggunakan sampel warga petani sebanyak 90 orang. Hasil penelitian diperoleh efisiensi teknis untuk
usahatani jagung di Kabupaten Grobogan sebesar 0,999. Hal ini menunjukkan bahwa usahatani jagung masih belum efisien secara teknik.
Efisiensi harga dan ekonomi diperoleh hasil penghitungan sebesar 1,535 untuk efisiensi harga dan 1,534 untuk efisiensi ekonomi. Usahatani jagung
di Kabupaten Grobogan masih belum efisien secara harga dan ekonomi. Usahatani jagung di Kabupaten Grobogan berada pada skala hasil
yang menurun. Berdasarkan penghitungan return to scale di dapat hasil 0,984. Berarti dapat disimpulkan bahwa proporsi penambahan input yang
digunakan akan menurunkan output yang diperoleh. Namun dari penghitungan RC ratio diperoleh hasil 1,153 yang berarti bahwa usahatani
jagung sebenarnya masih menguntungkan untuk terus dikelola.
2.3. Kerangka Berpikir
Proses produksi akan berjalan dengan lancar jika persyaratan- persyaratan berupa faktor produksi dapat terpenuhi. Faktor produksi yang
dimaksud berupa tanah, bibit dan juga pupuk. Untuk lebih meningkatkan usahatani cabai merah keriting adalah bagaimana mengalokasikan faktor-
45
faktor produksi usahatani cabai merah kriting agar lebih efisien. Efisien pada umumnya menunjukkan perbandingan antara nilai-nilai output terhadap nilai
input . Output yang besar tidak selalu menunjukkan efisiensi yang tinggi.
Usahatani cabai merah keriting dalam proses produksinya juga membutuhkan faktor-faktor produksi seperti yang tersebut di atas. Untuk
memperoleh hasil yang maksimal maka dibutuhkan faktor produksi yang mencukupi. Oleh karena itu, para petani juga harus menyediakan biaya yang
cukup untuk memenuhi faktor produksi yang dibutuhkan dalam usahataninya. Berdasarkan fenomena hasil produksi cabai merah keriting di Desa Ketep
yang tidak menentu yang diduga akibat cuaca yang tidak menentu dan hama yang menyerang sewaktu-waktu maka peneliti ingin menganalisis
penggunaan faktor-faktor produksi yang kurang efisien sehingga dapat digambarkan skema kerangka berpikir dari penelitian sebagai berikut:
46
Gambar 1.1: Kerangka Berpikir Penelitian
Bibit 2
Pupuk 3
Luas Lahan 1
Faktor-faktor produksi usahatani cabai merah
keriting Hasil Produksi Cabai
Merah Keriting
Efisiensi Penggunaan Faktor-faktor Produksi
Efisiensi harga nilai produksi marginal =
h f kt
d k i Efisiensi teknis faktor
produksi menghasilkan produksi maksimal
Efisiensi ekonomi terjadi apabila tercapai efisiensi
teknis dan harga
47
BAB III METODE PENELITIAN
Suatu penelitian pada umumnya bertujuan untuk menemukan, mengembangkan atau mengkaji kebenaran suatu pengetahuan. Langkah-
langkah yang dilakukan dalam metode penelitian harus sistematis sehingga dapat memecahkan masalah yang menjadi obyek penelitian. Hal ini
dimaksudkan agar hasil penelitian dapat dipertanggungjawabkan secara
ilmiah.
3.1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Ketep Kecamatan Sawangan Kabupaten Magelang. Data diperoleh disesuaikan dengan kondisi di
lapangan.
3.2. Sumber Data Penelitian
1. Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan langsung dari responden berupa wawancara atau kuesioner dari beberapa petani di Desa Ketep.
Pengambilan data primer dilakukan untuk memperoleh data tentang penggunaan lahan, bibit dan pupuk oleh petani dalam pengelolaan usahatani
cabai merah keriting.
2. Data Sekunder
Merupakan data yang diperoleh dari kantor atau instansi pemerintah yang terkait dengan masalah penelitian seperti data yang diperoleh dari Dinas