52
dilakukan adalah wawancara bebas tetapi tetap mengacu pada tujuan penelitian.
2. Metode Kuesioner
Menurut Suharsimi Arikunto, 2006: 151 kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari
responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui. Kuesioner diperuntukkan bagi pihak petani cabai merah keriting sehingga
mempermudah proses pengumpulan data. 3.
Metode Dokumentasi Metode dokumentasi yaitu mencari data atau variabel mengenai hal-
hal atau variabel yang berupa catatan, buku, prasasti, notulen rapat Suharsimi Arikunto, 2006: 158.
Pada penelitian ini metode dokumentasi dipakai untuk mengetahui data luas lahan dan hasil produksi cabai merah keriting
di Desa Ketep. Disamping data-data laporan tertulis, untuk kepentingan penelitian ini juga digali berbagai data, informasi dan referensi dari berbagai sumber pustaka,
media massa dan internet.
3.7. Metode Analisis Data
3.7.1. Model fungsi produksi usahatani cabai merah keriting dengan
pendekatan produksi frontier stokastik
Dalam penyusunan penelitian ini peneliti menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Model fungsi produksi usahatani cabai merah keriting
dengan pendekatan produksi frontier stokastik. Model yang digunakan dalam
53
penelitian ini adalah model fungsi produksi dengan pendekatan produksi frontier stokastik dalam penelitian ini adalah :
LnY =b
+ b
1
LnX
1
+ b
2
LnX
2
+ b
3
LnX
3
+ e
i
Keterangan :
LnY =
log natural
variabel hasil
produksi bo
= intersep L
n
X
1
= log natural variabel luas lahan L
n
X
2
= log natural variabel bibit L
n
X
3
= log natural variabel pupuk b
1
-b
3
= koefisien regresi e
i
= residu
Tabel 1.3
Definisi Variabel Fungsi Produksi
Usahatani Cabai Merah Keriting No Variabel Kode Definisi
Skala pengukuran
1 Dependen Y
Produksi cabai
merah keriting Rp, Kg
2 Independen X
1
Luas lahan
Ha X
2
Bibit Rp,
Batang X
3
Pupuk Rp,
Kg b
Intersep b
1
-b
3
Koefisien regresi
Fungsi produksi usahatani cabai merah keriting diestimasi dengan menggunakan pendekatan produksi frontier stokastik stochastic production
frontier .
54
3.7.2. Efisiensi Teknis
Dalam penghitungan efisiensi teknis dapat dilakukan pendekatan rasio varian sebagaimana dikembangkan oleh Battese dan Corra 1977 dalam
Coelli 1996: γ = σ
u 2
σ
v 2
+ σ
u 2
Apabila γ mendekati 1, σ
u 2
mendekati nol dan u
i
adalah tingkat kesalahan dalam persamaan di atas menunjukkan inefisiensi. Dalam
penelitian ini, perbedaan pengelolaan dan hasil efisiensi adalah bagian terpenting karena kekhususan dalam pengelolaan. Selanjutnya analisis
tersebut untuk mengidentifikasi pengaruh-pengaruh dari perbedaan beberapa faktor. Untuk mendapatkan efisiensi teknis ET dari usahatani
cabai merah keriting dapat dilakukan dengan perhitungan sebagai berikut: ET = exp [E
μ
i
| e
i
] Dimana ET adalah efisiensi teknis dan 0
≤ ET
i
≤ 1 dan exp [Eμ
i
| e
i
] adalah stochastic production frontier.
3.7.3. Efisiensi Harga
Menurut Nicholson 1995, efisiensi harga tercapai apabila perbandingan antara nilai produktivitas marginal masing-masing input
NPM
Xi
dengan harga inputnya v
i
sama dengan 1. Kondisi ini menghendaki NPM
x
sama dengan harga faktor produksi X, atau dapat ditulis sebagai berikut:
55
NPM = P
x
X bYP
y
= P
x
Dimana: P
x
= harga faktor produksi Dalam praktek nilai Y, PY, X dan PX adalah diambil nilai rata-
ratanya, sehingga persamaan di atas dapat ditulis sebagai berikut:
X Y
P X
P Y
b
= 1
3.7.4. Efisiensi Ekonomi