22
a. Mencontoh, yaitu pembelajar menulis sesuai contoh, b. Reproduksi, yaitu pembelajar menulis tanpa ada model,
c. Rekombinasi atau transformasi, yaitu pembelajar mulai berlatih
menggabungkan kalimat-kalimat yang pada mulanya berdiri sendiri menjadi gabungan beberapa kalimat,
d. Menulis terpimpin, yaitu pembelajar mulai berkenalan dengan alinea, dan e. Menulis, yaitu pembelajar mulai menulis bebas untuk mengungkapkan ide
dalam bentuk tulisan yang sebenarnya. Kegiatan menulis adalah serangkaian proses penyampaian idegagasan,
perasaan, pikiran yang dimiliki ke dalam bahasa tulis yang mempunyai makna. Menulis merupakan kegiatan yang mempunyai banyak fungsi dan manfaat yang
dapat diperoleh manusia apabila dipraktekan. Oleh karena itu, pentinglah kegiatan menulis ini diajarkan dan dibiasakan sejak usia sekolah dasar untuk dapat
menumbuhkan kecerdasan, kreativitas, keberanian, dan kemampuan dalam menulis. Dalam proses menulis terdapat beberapa tahapan yang tentunya harus
dilalui agar dapat menciptakan suatu hasil karangan yang baik.
2. Keterampilan Menulis Karangan
Kegiatan menulis karangan erat kaitannya dengan kegiatan mengarang. Menurut perumusan Kamus Seni Mengarang dalam Liang Gie, 2002 : 105,
“Mengarang adalah keseluruhan rangkaian kegiatan seseorang mengungkapkan gagasan dan menyampaikannya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk
dipahami.” Dapat disimpulkan bahwa mengarang adalah hasil gagasan pikir yang dituangkan dalam bahasa tulis yaitu dalam bentuk suatu karangan.
Liang Gie 2002 : 105-106 juga berpendapat mengenai karangan yaitu “Karangan adalah sesuatu naskah apa pun yang merupakan hasil perwujudan
gagasan seseorang dalam bahasa tulis yang dapat dibaca dan dipahami oleh orang
23
lain. Karangan berpangkal pada gagasan seseorang yang dituturkannya ke luar dari pikiran dengan bahasa tulis setelah mengalami tatanan yang baik.”
Sesuatu karangan berpangkal pada gagasan yang ada dalam pikiran seseorang. Melalui kata-kata yang dirangkai dan ditulis tersebutlah sehinga
gagasan tersebut dapat disalurkan. Berbagai kata-kata tersebut dirangkai menjadi kalimat-kalimat, kalimat membentuk suatu alinea atau paragraf. Kalimat yang
disusun harus cermat dan runtut dengan memakai kata-kata yang tepat sehingga gagasan yang ingin disampaikan dapat jelas.
Unsur selanjutnya dari karangan selain kata dan kalimat adalah alinea atau paragraf. Menurut Liang Gie 2002 : 106 “Alinea adalah sebuah satuan
pemikiran dalam karangan. Suatu alinea biasanya mencakup beberapa kalimat, tetapi memuat hanya satu pikiran utama.” Pikiran utama tersebut yang akan
dikembangkan melalui kalimat-kalimat lain yang dapat menjelaskan pikiran utama.
Dengan demikian, suatu karangan terdiri dari beberapa unsur terkecil yaitu dari kata, kalimat, dan alinea atau paragaraf. Ketiga unsur tersebut dirangkai
sedemikian rupa sehingga menghasilkan karangan yang jelas dan mudah dipahami oleh pembaca. Itulah tugas berat sebagai seorang penulis. Oleh karena
itu kegiatan mengarang ini harus dilatih sejak dini contohnya untuk siswa sekolah dasar kelas 3. Meskipun demikian, karangan untuk taraf kelas 3 sekolah dasar
masih dalam taraf karangan sederhana yang berkenaan dengan melatih merangkai kata-kata yang tepat dan penggunaan tanda baca yang tepat.
24
3. Jenis-Jenis Karangan