Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen. Multikolinieritas dapat dilihat dari nilai Tolerance dan nilai Variance Infaltion
Factor VIF. Jika nilai Tolerance dan nilai Variance Inflation Factor VIF. Jika nilai Tolerance 0.1 atau sama dengan nilai VIF 5, maka dapat disimpulkan
bahwa tidak ada multikolinearitas Situmorang et al, 2010:129
3. UjiHeteroskedastisitas
Uji Heterokedastisitas berarti varians variabel independen adalah konstan atau sama untuk setiap nilai tertenti variabel independen homokedastisitas.
Model regersi yang memenuhi persyaratan adalah dimana terdapat kesamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap atau disebut
homokedastisitas. Deteksi heterokedastisitas dapat dilakukan dengan metode scatterplot dengan memplotkan nilai ZPRED nilai prediksi dengan SRESID
nilai residualnya. Model yang baik didapatkan jika tidak terdapat pola tertentu pada grafik, seperti mengumpul di tengah, menyempit kemudian melebar atau
sebaliknya melebar kemudian menyempit Situmorang et al, 2010:91
3.11 Uji Hipotesis
Untuk mengetahui pengaruh pendidikan, fasilitas kerja dan kebijakan pimpinan terhadap kinerja di PDAM Tirtanadi Cabang Padang Bulan Medan
maka dilakukan pengujian dengan menggunakan :
1. UjiSecaraSerempakUjiF
Universitas Sumatera Utara
Ujiinidilakukanuntukmengetahuipengaruhvariabelbebasindependensecara bersama-sama atau serempak terhadap variabel terikat dependen.Kriteria
pengujian hipotesisuntukuji secara
serempak simultanadalah:H0:b1,
b2,b3=0pendidikan,fasilitaskerjadankebijakanpimpinansecarasimultantidakberpe ngaruhterhadapkinerjapegawaidiPDAM Tirtanadi Cabang Padang Bulan
Medan. H1:b1, b2, b3 0pendidikan,fasilitaskerjadankebijakanpimpinansecara simultanberpengaruhterhadapkinerjapegawaidi PDAM Tirtanadi Cabang Padang
Bulan Medan. Pengambilankeputusan dilakukan denganmembandingkanF hitungdan Ftable dengan ketentuan:
H0diterima atau H1ditolak jika FhitungFtabeluntuk α =5. H1diterima atau H0ditolak jika FhitungFtabeluntuk α = 5.
2.
UjiSecaraParsialUjit
Ujiinidilakukanuntukmengetahuipengaruhvariabelbebasindependensecarapar sialterhadapvariabelterikatdependen.Kriteriapengujianhipotesisuntukujisecara
parsial adalah: H0
:b1=0pendidikantidakberpengaruhterhadapkinerjapegawaidiPDAM Tirtanadi Cabang padang Bulan Medan.
H1 :b1
0pendidikanberpengaruhterhadapkinerjapegawai di PDAM Tirtanadi Cabang Padang Bulan Medan.
H0: b2 = 0fasilitaskerjatidakberpengaruhterhadapkinerjapegawaidi PDAM Tirtanadi Cabang Padang Bulan Medan.
H1 :b2 0fasilitaskerjaberpengaruhterhadapkinerjapegawaidi PDAM Tirtanadi Cabang Padang Bulan Medan.
Universitas Sumatera Utara
H0:b3 =
0kebijakanpimpinantidakberpengaruhterhadapkinerjapegawai di
PDAM Tirtanadi Cabang Padang Bulan Medan. H1
:b3 0kebijakanpimpinanberpengaruhterhadapkinerjapegawaidi PDAM Tirtanadi Cabang Padang Bulan Medan.
Pengambilankeputusandilakukandenganmembandingkanthitungdanttable dengan ketentuan sebagai berikut:
H0diterima atau H1ditolak jika thitungttabeluntuk α = 5 H1diterima atau H0ditolak Jika thitungttabeluntuk α = 5
3. Koefisien Determinasi R²
Koefisien determinasi R² pada intinya mengukur seberapa kemampuan model dalam menerangkan variabel terikat. Koefisien determinasi R² ini berkisar
antara nol sampai dengan satu 0 ≤ R² ≤ 1. Jika R² semakin besar mendekati
satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas X adalah besar terhadap variabel terikat Y. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat
untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. Sebaliknya, jika R² semakin kecil mendekati nol maka dapat dikatakan
bahwa pengaruh variabel bebas Xterhadap variabel terikat Y semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Universitas Sumatera Utara