dependent absolute Ut AbsUt. Hal ini terlihat dari probabilitas X
1
0,556 , X
2
0,344 dan X
3
4.2.4 Pengujian Hipotesis
0,290 diatas tingkat kepercayaan 5 0,05, jadi disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedestisitas.
1. Uji Signifikansi Simultan Uji-F
Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel terikat. Kriteria Pengujian adalah :
1. H
0:
b
1
b
2
2. H = 0, artinya secara serentak tidak dapat pengaruh yang positf dan
signifikan dari variabel bebas terhadap varaibel terikat.
0:
b
1
b
2
Untuk menentukan nilai F, maka diperlukan adanya derajat bebas pembilang dan derajat bebas penyebut, denagn rumus sebagai berikut :
≠ 0, , artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positf dan signifikan dari variabel bebas terhadap varaibel terikat.
df pembilang = k-1 df penyebut = n-k
keterangan : n = jumlah sampel penelitian
k = jumlah variabel bebas dan terikat pada penelitian ini diketahui jumlah sampel n 45 dan jumlah keseluruhan
variabel k adalah 4, sehingga diperoleh : 1. df pembilang = 4-1 = 3
2. df penyebut = 45-4 = 41
Universitas Sumatera Utara
Nilai F
hitung
akan diperoleh dengan menggunakan bantuan SPSS 20 for windows kemudian akan dibandingkan dengan F
tabel
H pada tingkat α = 5 3:41 = 2,83
dengan kriteria uji sebagai berikut : diterima jika F
hitung
F
tabel
H pada α = 5
a
diterimajika F
hitung
F
tabel
Hasil iji F dapat dilihat pada Tabel 4.13 sebagai berikut : pada α = 5
Tabel 4.13 Hasil Uji F Signifikan Simultan Uji-F
ANOVA
Model
a
Sum of Squares df
Mean Square F
Sig.
1 Regression
105.060 3
35.020 23.140
.000
b
Residual 62.051
41 1.513
Total 167.111
44 a. Dependent Variable: Kinerja_karyawan
b. Predictors: Constant, Kebijakan_pimpinan, Pendidikan, Fasilitas_kerja
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 2015
Berdasarkan Tabel 4.13 dapat dilihat hasil Uji-F secara simultan, dan diperoleh nilai F
hitung
= 23.140dengan tingkat signifikansi 0,000. Sedangkan F
tabel
= 2,83. Nilai F
hitung
F
tabel
23.140 2,83 dan tingkat signifikan 0,0000,05 dengan hipotesis H0 ditolak dan Ha diterima. Sehingga dapat di simpulkan bahwa
variabel bebas yaitu pendidikan X
1
, fasilitas kerja X
2
, dan kebijakan pimpinan X
3
2. Uji Signifikansi Parsial Uji-t
secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel kinerja pegawai Y pada PDAM Tirtanadi Cabang Padang Bulan Medan.
Uji-t dilakukan untuk menguji secara parsial apakah variabel pendidikan X
1
, fasilitas kerja X
2
, dan kebijakan pimpinan X
3
secara parsial atau masing-
Universitas Sumatera Utara
masing berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai Y pada PDAM Tirtanadi Cabang padang Bulan Medan.
Kriteria Pengujian adalah : 1. H
0:
b
1
b
2
2. H = 0, artinya variabel bebas secara parsial tidak dapat pengaruh positif
dan signifikan terhadap varaibel terikat.
0:
b
1
b
2
Kriteria pengambilan keputusan ≠ 0, , artinya variabel bebas secara parsial terdapat pengaruh positif
dan signifikan terhadap varaibel terikat.
H diterima jika t
hitung
t
tabel
H pada α = 5
a
diterimajika t
hitung
t
tabel
Besar nilai t pada
α = 5
tabel
Hasil uji t dapat dilihat pada Tabel 3.14 dibawah ini : untuk α = 5 0,05 dan dk = 41 dk=n-1 adalah 1,68.
Tabel 4.14 Uji Signifikan Parsial UJI-t
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
B Std. Error
Beta
1 Constant
18.503 3.330
5.557 .000
Pendidikan .384
.117 .370
3.275 .002
Fasilitas_kerja .266
.082 .385
3.231 .002
Kebijakan_pimpinan .243
.112 .233
2.171 .036
a. Dependent Variable: Kinerja_karyawan
Sumber : hasil pengolahan SPSS 2015
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Tabel 4.14 dapat diketahui bahwa : 1. variabel pendidikan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
pegawai pada PDAM Tirtanadi. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0,002 lebih kecil dari 0,05 dan nilai t
hitung
3.275 t
tabel
2. variabel fasilitas kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada PDAM Tirtanadi. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi 0,002
lebih kecil dari 0,05 dan nilai t 1,68 artinya jika variabel
pendidikan meningkat sebesar satu satuan maka kinerja pegawai akan meningkat sebesar 0,384
hitung
3.231 t
tabel
3. variabel kebijakan pimpinan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada PDAM Tirtanadi. Hal ini terlihat dari nilai signifikansi
0,036 lebih kecil dari 0,05 dan nilai t 1,68 artinya jika
ditingkatkan variabel fasilitas kerja sebesar satu satuan maka kinerja pegawai akan meningkat sebesar 0,266
hitung
2,171 t
tabel
3 . Koefisien Detrminasi R
1,68 artinya jika ditingkatkan variabel kebijakan pimpinan sebesar satu satuan maka kinerja
pegawai akan meningkat sebesar 0,243.
2
Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas pendidikan, fasilitas kerja, dan kebijakan pimpinan terhadap
variabel terikat kinerja pegawai. Koefisien determinasi berkisar antara nol sampai satu 0
≤R
2
≥1. Jika R
2
semakin besar maka mendekati satu, maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas yaitu pendidikan X
1
, fasilitas kerja X
2
, kebijakan pimpinan X
3
adalah besar terhadap variabel terikat yaitu kinerja pegawai Y. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk
Universitas Sumatera Utara
menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat dan demikian sebaliknya.
Hasil koefisien determinasi menggunakan SPSS Statistic 20 for windows dapat dilihat pada Tabel 4.15 dibawah ini :
Tabel 4.15 Hasil Pengujian Koefisien Determinasi
Model Summary
Model
b
R R Square
Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 .793
a
.629 .602
1.230 a. Predictors: Constant, Kebijakan_pimpinan, pendidikan, Fasilitas_kerja
b. Dependent Variable: Kinerja_karyawan
Sumber : hasil pengolahan SPSS 2015
Berdasarkan Tabel 4.15 dapat di interprestasikan sebagai berikut : 1. Nilai R sebesar 0,793, berarti hubungan antara pendidikan X
1
, fasilitas kerja X
2
, dan kebijakan pimpinan X
3
2. Adjusted R Squaresebesar 0,602, berarti 60,2 variabel kinerja pegawai dapat dijelaskan oleh variabel pendidikan X
terhadap variabel kinerja pegawai Y, pada PDAM Tirtanadi sebesar 79,3 artinya hubungannya erat.
1
, fasilitas kerja X
2
, dan kebijakan pimpinan X
3
3. Standard Error of Estimated Standar Deviasi artinya mengukur variasi dari nilai yang diprediksi. Dalam penelitian ini standard deviasi sebesar 1,230.
semakin kecil standard deviasi berarti model semakin baik. sedangkan sisanya sebesar 39,8 dapat dijelaskan oleh varaibel
lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti sikap kerja, motivasi kerja, budaya perusahaan dan lain sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
4.3 Pembahasan