54 Sementara itu sebaran dimensi ketidakamanan insani tidak merata jika dilihat
dari pembagian kategori etnis di atas. Kesimpulan awal kami, terdapat beberapa dimensi yang level ketidakamannanya merata di semua etnis namun terdapat beberapa etnis tertentu yang
mengalami ketidakamanan dimensi tertentu yang pemaparannya adalah sebagai berikut: hampir semua etnis mengalami ketidakamanan pada dimensi economic security,
environmental security, food security, health security, personal security dan political security. Sementara untuk satu dimensi berikutnya yaitu community insecurity tidak dialami oleh etnis
asli Bali, namun rata-rata dialami oleh etnis-etnis pendatang-minoritas seperti etnis Jawa, Madura, Arab, dan beberapa etnis pendatang lainnya.
4.4. Sumber-sumber Ketidakamanan Insani di Kota Denpasar
Dari ketujuh dimensi keamanan insani ekonomi, pangan, lingkungan, kesehatan, personal, komunitas, dan politik di Kota Denpasar, tiga di antaranya, yakni lingkungan,
personal, dan komunitas, memiliki tingkat ketidakamanan yang tinggi. Sementara empat selebihnya, yakni ekonomi, pangan, kesehatan, dan politik, memiliki tingkat ketidakamanan
yang sedang. Sub-bab di bawah ini akan mendiskusikan sumber-sumber ketidakamanan insani di kota Denpasar dan penyebabnya.
4.4.1. Banjir dan Pencemaran Environmental Security
Konsep keamanan lingkungan lebih merujuk pada persoalan di sektor ketidakamanan lingkungan daripada pada persoalan pergeseran obyek hirauan referent
object keamanan insani yang menekankan pada rasa aman di level individu. Hal ini
55 dikarenakan karena pengabaian akan isu ketidakamanan lingkungan oleh negara akan
berpengaruh pada ketidakamanan individu. Dus, meski fokus keamanan insani adalah individu, proses yang menguatkan
atau melemahkan keamanan insani adalah ekstra-lokal. Karena itulah, solusi pada persoalan ketidakamanan lingkungan ini tak bisa dilepaskan semata pada masyarakat dan harus
melibatkan pemerintah atau negara dan kebijakan keamanannya. Bahkan di negara maju ekspektasi keterlibatan aktornya meluas dari sekedar negara ke sistem internasional, sektor
swasta, civil society, dan masyarakat sendiri. Di kota Denpasar, setidaknya dua ancaman utama terhadap keamanan
lingkungan di kota Denpasar adalah banjir dan pencemaran lingkungan akibat sampah maupun akibat polusi udara dan air. Negarapemerintah justru tidak dianggap hadir dalam upaya
penemuan solusi ketidakamanan lingkungan ini. Dari paparan responden terlihat bahwa mayoritas mereka 90 responden mempercayai bahwa masyarakat yang justru lebih
berperan dalam menyelesaikan persoalan tersebut secara swa-bantu self-help di lingkungannya dengan koordinasi apparatus adat setempat.
Warga membersihkan halamannya masing-masing dan tiap bulan biasanya membayar ongkos orang yang mengangkut sampah. Laki-laki, 48 tahun, swasta, Kec. Denpasar
Selatan
Selain itu juga kebiasaan masyarakat untuk menjadikan sungai sebagai halaman belakang dan tempat pembuangan sampah memunculkan persoalan berantai seperti soal
kesehatan dan polusi air. Sebagian warga Denpasar masih mengandalkan air sumur. Maka debit dan kualitas air sumur mereka akan tergantung pada debit dan kualitas
56 air sungai. Sungai yang berdebit air rendah serta kotor akan potensial memunculkan persoalan
kesehatan.
4.4.2. Kriminalitas dan Minimnya Fasilitas Umum Personal Security