41
Kondisi Political Security di Kecamatan Denpasar Barat
Tingginya partisipasi politik warga Kecamatan Denpasar Barat baik di level nasional seperti Pemilu maupun lokal seperti pemilu calon legislatif menempatkan Denpasar
Barat sebagai wilayah yang relatif aman dari political insecurity. Walaupun rata-rata reponden mengaku bahwa pihak yang paling berperan aktif dalam melindungi HAM dan kebebasan
warga negara adalah masyarakat itu sendiri namun mereka tetap merasa optimis dengan masa depan demokratisasi di Kota Denpasar.
Pemilu presiden, pemilukada, pemilihan caleg saya selalu ikut, kalau tidak dipakai nanti hak saya disalahgunakan. Laki-laki, 32 tahun, pemilik rumah makan, Kec.
Denpasar Barat.
4.3.1.2. Kecamatan Denpasar Timur
Kecamatan Denpasar Timur terdiri dari 11 desakelurahan, yaitu Desa Dangin Puri Klod, Desa Penatih Dangin Puri, Desa Sumerta Kaja, Desa Sumerta Kauh, Desa Kesiman
Kertalangu, Desa Sumerta Klod, Desa Kesiman Petilan, Kelurahan Dangin Puri, Kelurahan Kesiman, Kelurahan Penatih, dan Kelurahan Sumerta. Secara garis besar temuan pada
Kecamatan Denpasar Timur menggambarkan sebaran ketidakamanan insani yang distribusinya tidak merata. Dimensi keamanan insani yang derajat keamanannya sedang
adalah environmental security, personal security dan community security. Sedangkan untuk dimensi economic security, food security, health security serta politic security menempati
kisaran ketidakamanan pada level rendah.
42
Kondisi Environmental Security di Kecamatan Denpasar Timur
Temuan akan environmental insecurity hampir merata di seluruh Kecamatan di Kota Denpasar. Di kecamatan Denpasar Timur sendiri mayoritas responden mengeluhkan
beberapa masalah terkait kerusakan lingkungan yaitu i masalah pengelolaan sampah; ii polusi udara; iii polusi air; iv masalah kerusakan lingkungan ditanggulangi sendiri secara
swadaya oleh masyarakat; dan v rata-rata responden mengaku pernah mendapat pelatihan penanganan bencana alam baik dari pemerintah maupun swasta.
Warga di sini gotong-royong bikin tempat penampungan sampah, kalau nunggu Pemerintah keburu menumpuk. Laki-laki, 44 tahun, wiraswasta, Kec. Denpasar
Timur. Ada pelatihan SARS dari Pemerintah kami dikumpulkan di balai banjar. Laki-laki, 59
tahun, guru, Kec. Denpasar Timur Airnya berwarna coklat karena pake air sumur, kalau pakai air PAM kadang alirannya
kecil. Laki-laki, 28, wiraswasta, Kec. Denpasar Timur. Tetangga saya punya kolam ikan yang tidak sehat dan airnya berwarna hijau, baunya
sampai ke rumah. Laki-laki, 41, guru, Kec. Denpasar Timur. Dulu nggak ada polusi udara, tapi semenjak kendaraan makin rame jadi banyak asap.
Perempuan, 51, karyawan BUMN, Kec. Denpasar Timur
Permasalahan lingkungan yang umumnya dihadapi oleh warga Denpasar Timur selain pengelolaan sampah adalah polusi air dan polusi udara. Untuk masalah pengelolaan
sampah rata-rata responden memilih untuk mengaktifkan kerja bakti di lingkungan sekitar. Namun untuk polusi air dan udara, rata-rata responden tidak mampu berbuat apa-apa dan
berharap Pemerintah yang mengatasinya.
Kondisi Personal Security di Kecamatan Denpasar Timur
43 Hal utama yang menjadi temuan utama dalam pemetaan kondisi personal security di
Kecamatan Denpasar Timur adalah tentang keselamatan berkendara. Berikut kutipan wawancaranya.
Ya kalau saya kan tinggalnya di perumahan, jadi aman-aman aja. Perempuan, 28 tahun, staf perusahaan, Kec. Denpasar Timur
Daerah sini soal preman gak ada, apalagi di sekitar banjar adat. Kalau kendaraan sih memang rame sekali. Laki-laki, 49, pedagang, Kec. Denpasar Timur
Hal yang perlu dicermati dari kondisi personal security di kecamatan Denpasar Timur adalah di satu sisi warga sepakat bahwa selain lingkungan tempat tinggalnya relatif
aman karena ada keamanan warga. Selain itu, tindakan premanisme juga sangat rendah terjadi, khususnya bagi responden yang pemukimannya di daerah desa adat.
Kondisi Community Security di Kecamatan Denpasar Timur
Hasil wawancara responden pada dimensi community security di kecamatan Denpasar Timur juga menunjukkan kecenderungan community insecurity yang berada pada
kisaran cukup tinggi. Masalah utamanya terletak pada i prasangka antar etnis dan yang berlaku timbal balik, dan ii masih adanya sentimen terhadap pendatang. Berikut pendapat
beberapa responden yang mencerminkan adanya prasangka antar etnis serta antar penduduk pribumi dan pendatang di Kecamatan Denpasar Timur.
Mereka pendatang sendiri yang kadang menutup diri. Bergaulnya Cuma sama sesame pendatang aja. Perempuan, 29 tahun, wiraswasta, Kec. Denpasar Timur
Semuanya diurus sendiri, ya kadang-kadang kami ditanya soal KIPEM.. Laki- laki, 31, pekerja toko, Kec. Denpasar Timur
44 Selain populasi yang sangat heterogen karena terdiri atas beberapa etnis, prasangka-
prasangka lama antar etnis juga turut memperkeruh jurang pemisah antar etnis yang pada akhirnya berimplikasi pada community insecurity di Kecamatan Denpasar Timur.
Kondisi Economic Security di Kecamatan Denpasar Timur
Kesimpulan peneliti atas temuan dimensi economic security di Kecamatan Denpasar Timur adalah: dimensi ini termasuk ketidakamanan dalam level rendah. Mayoritas responden
di Kecamatan Denpasar Timur memiliki penghasilan di atas UMR yang ditetapkan Pemerintah Kota Denpasar. Hanya sebagian kecil responden yang memiliki penghasilan di bawah UMR
dengan resiko kehilangan pekerjaan yang relatif rendah sehingga dimensi economic insecurity di Kecamatan Denpasar Timur bisa disimpulkan relatif rendah.
Kondisi Food Security di Kecamatan Denpasar Timur
Dimensi food security termasuk salah satu dimensi yang termasuk dalam kategori ketidakamanan level rendah. Salah satu penyebabnya adalah mayoritas responden pada
dimensi sebelumnya yaitu economic security rata-rata tingkat penghasilannya di atas UMR yang ditetapkan sehingga secara ekonomi mereka relatif tidak memiliki kesulitan yang berarti
ketika mengakses kebutuhan pangan.
Kondisi Health Security di Kecamatan Denpasar Timur
Hal yang bisa disimpulkan dari temuan dimensi health security di Kecamatan Denpasar Timur adalah kondisi health insecurity yang berada pada level rendah. Hal ini bisa
dilihat pada jawaban rata-rata responden yang merasa telah memenuhi standar minimal hidup
45 sehat yaitu: sanitasi, drainase dan higienitas. Satu-satunya temuan yang mengemuka adalah
kesulitan responden untuk mengakses rumah sakit akibat jarak yang terlalu jauh namun hal ini
bisa ditanggulangi dengan keberadaan Puskesmas di sekitar pemukiman responden.
Kondisi Political Security di Kecamatan Denpasar Timur
Kalau pemilihan kepala desa semuanya ikut, jarang ada yang gak mau ikut. Tapi kalo pemilihan legislative masih ada aja yang gak ikut. Laki-laki, 53, pengusaha rumah
makan, Kecamatan Denpasar Timur Kalau saya ya tetep nyoblos. Perempuan, 34, guru, Kecamatan Denpasar Timur.
Kutipan wawancara di atas menggambarkan tingkat partisipasi warga Kecamatan Denpasar Timur ketika pemilihan umum, baik pemilihan Klian Adat, maupun pemilihan
kepala daerah. Temuan yang didapat dari wawancara terhadap warga untuk dimensi political security adalah i tingkat partisipasi masyarakat dalam Pemilu umumnya cukup tinggi; ii
warga berpendapat pihak yang paling berperan aktif dalam melindungi HAM dan kekebasan adalah masyarakat itu sendiri; iii Warga merasa optimis melihat masa depan demokratisasi di
Kota Denpasar. Pendapat tersebut muncul akibat beberapa warga merasa Pemilu adalah bagian dari pembangunan masyarakat Bali, sehingga tidak bisa dipisahkan dari keterpanggilan adat
untuk berpartisipasi di dalamnya.
4.3.1.3. Kecamatan Denpasar Utara