Tabel 8. Indikator Instrumen Penelitian No
Variabel Indikator
Nomor Butir
Jumlah Butir
1 Motivasi Kerja Sungguh-sungguh bekerja
1,17 2
Bertanggung jawab 2,18,
2 Selalu menjaga sikap
3,15,16 3
Memiliki tujuan yang jelas 4
1 Memiliki tujuan yang realistis 5,19
2 Memiliki rencana kerja
6,20 2
Mengikuti tengat waktu tugas 7,8,13 3
Mengikuti standar kerja 9,11
2 Mematuhi peraturan
10,14 2
G. Prosedur Eksperimen
Penelitian eksperimen ini dilaksanakan pada pegawai bagian keuangan Universitas Negeri Yogyakarta. Instrumen penelitian dibagi
secara acak random. Subjek penelitian hanya mendapat sebuah kondisi instrumen kasus.
Sebelum subjek penelitian mengerjakan instrumen kasus, peneliti memberikan penjelasan mengenai kasus yang ada. Peneliti juga
menjelaskan alur pengisian instrumen mulai dari data demografi, kolom keputusan tindakan yang diambil, sampai dengan manipulation check.
Setelah peneliti membacakan alur pengisian, peneliti membagikan kasus kepada subjek peneliti secara acak serta uang senilai Rp.20.000,00
Dua puluh ribu rupiah sebagai uang pengganti senilai Rp.20.000.000,00 Dua puluh juta rupiah dalam kasus. Peneliti juga menginstruksikan
kembali agar subjek penelitiaan lebih memperhatikan dengan seksama perintah-perintah yang ada dalam kasus tersebut. Peneliti memberikan
waktu 60 menit bagi subjek penelitian untuk menyelesaikan kasus. Setelah subjek penelitian menyelesaikan kasus, maka kasus diambil lagi oleh
peneliti, serta peneliti mengecek jawaban responden untuk menentukan apakah responden berhak mendapatkan uang sebesar Rp. 20.000,00 atau
sebesar Rp.10.000,00 sesuai kasus yang didapat. Pada kasus A dan C Reponden berhak mendapatkan uang senilai Rp
10.000,00 Sepuluh ribu rupiah pengganti Rp.10.000.000,00 sepuluh juta rupiah apabila memilih keputusan B yaitu menolak dan melaporkan. Hal
ini dikarenakan pada kasus A dan C depatemen keuangan memiliki kebijakan reward bagi yang melaporkan tindakan fraud sebesar 10 dari
nilai fraud dan apabila responden memilih keputusan A maka responden tidak berhak mendapatkan uang senilai Rp. 20.000,00 dua puluh ribu
rupiah maupun Rp.10.000,00 Sepuluh ribu rupiah apabila memilih keputusan A yaitu menerima dan tidak melaporkan.
Pada kasus B dan C responden mendapatkan uang senilai Rp.20.000,00 dua puluh ribu rupiah sebagai pengganti Rp.20.000.000,00
dua puluh juta rupiah namun kemungkinan diberhentikan jika kasus tersebut terungkap karena tidak melaporkan tindakan fraud tersebut pada
Direktur. Jika menolak maka responden tidak mendapatkan predikat buruk. Hal tersebut dikarenakan pada kasus B dan C perusahaan memiliki
kebijakan punishment bagi pelaku fraud ataupun pegawai yang mendukung fraud pemberhentian kerja dan menyita uang hasil fraud.