46 hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cepat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih
mudah diolah. Penelitian deskriptif ini menggunakan panduan wawancara yang sangat membantu proses pengambilan data. Instrumen tersebut berguna agar
semua data yang sesuai dengan rumusan masalah dapat terkumpul sehingga tidak ada yang terlewatkan. Hal ini juga dilakukan agar peneliti dapat memperoleh data
yang diinginkan secara objektif dan reliabel. Kisi-kisi yang dibuat sebagaimana terlampir di halaman 96, berupa garis-garis besar atau butir-butir umum hal yang
akan diteliti. Kisi-kisi ini dapat dikembangkan di lapangan dalam proses pelaksanaan
wawancara. Wawancara yang digunakan adalah wawancara terstruktur dan terbuka di mana peneliti sudah menyiapkan pertanyaan terlebih dahulu dan subjek
penelitian mengetahui maksud serta tujuan wawancara tersebut. Sedangkan panduan pengamatan digunakan sebagai acuan pada saat observasi dilakukan agar
dapat berjalan efektif. Pengamatan pada penelitian ini bermaksud untuk mengamati penerapan layanan program
parenting.
Setelah melakukan wawancara dan pengamatan, peneliti atau observer dapat menanyakan langsung kepada
informan mengenai dokumentasi kegiatan layanan program
parenting
yang sudah dilaksanakan oleh sekolah.
F. Teknik Analisis Data
Data dalam penelitian ini disajikan lebih banyak dalam uraian kata-kata dari hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi yang kemudian dianalisis
secara kualitatif dan diuraikan dalam bentuk deskriptif. Patton Lexy J. Moleong,
47 2007: 103 menjelaskan bahwa analisis data adalah proses mengatur urutan data,
mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan uraian dasar. Pekerjaan analisis data dalam hal ini adalah mengatur, mengurutkan, mengelompokkan,
memberikan kode, dan mengkategorikannya. Analisis data dalam penelitian kualitatif di PAUD Inklusi Ahsanu Amala
Ngaglik, Sleman, Yogyakarta dilakukan sejak sebelum terjun ke lapangan, selama pelaksanaan penelitian di lapangan dan setelah selesai penelitian di lapangan. Data
dalam penelitian ini diperoleh dari hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis model
interaktif yang terdiri dari empat komponen analisis data. Keempat komponen tersebut yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulanverifikasi. 1.
Pengumpulan Data Peneliti mengumpulkan data di lapangan dengan teknik wawancara,
observasi dan dokumentasi. Data yang diperoleh dari hasil wawancara mengenai penerapan layanan program
parenting
dalam pendidikan inklusif, media komunikasi yang digunakan, peran guru dan orang tua, faktor penghambat, dan
manfaat yang diperoleh melalui layanan program
parenting.
Setelah wawancara selesai ke semua subjek, selanjutnya peneliti mengambil data menggunakan
teknik observasi untuk mendukung hasil wawancara yang telah dilaksanakan. Teknik observasi digunakan untuk mendapatkan data mengenai penerapan
layanan program
parenting
dalam pendidikan inklusif, media komunikasi yang digunakan, peran guru dan orang tua, dan faktor penghambat. Terakhir peneliti
48 menggunakan teknik dokumentasi yang digunakan untuk mendapatkan data
mengenai arsip kegiatan berupa pemberitahuan pelaksanaan layanan program
parenting
, media komunikasi yang digunakan, dan dokumentasi layanan program
parenting
foto sehingga akan mendukung data hasil wawancara dan observasi. 2.
Reduksi Data Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, sehingga
perlu dicatat secara teliti dan rinci. Semakin lama peneliti ke lapangan, maka jumlah data akan semakin banyak, kompleks, dan rumit. Oleh karena itu,
diperlukan analisis data melalui reduksi data. Menurut Miles Huberman 1992: 16, reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian pada
penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data “kasar” yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan.
Data yang diperoleh peneliti di lapangan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi direduksi dengan cara merangkum, memilih, dan memfokuskan
data pada hal-hal yang sesuai dengan tujuan penelitian. Pada tahap ini, peneliti melakukan reduksi data dengan cara memilah-milah, mengkategorikan, dan
membuat abstraksi dari catatan lapangan, wawancara, dan dokumentasi. 3.
Penyajian Data Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya yaitu menyajikan data.
Penyajian data dilakukan dengan tujuan agar data terorganisasikan dan tersusun dalam pola hubungan sehingga semakin mudah dipahami. Penyajian data
kualitatif yang paling sering digunakan adalah penyajian dalam bentuk teks naratif Miles Huberman, 1992: 17. Data yang diperoleh melalui wawancara,