Uji Keabsahan Data METODE PENELITIAN

53 narasumber dengan narasumber lain. Hal ini dikarenakan setiap narasumber memiliki kesibukan dan kelonggaran waktu yang berbeda-beda. Pelaksanaan kegiatan wawancara ini juga dipisahkan antara satu narasumber dengan narasumber lain supaya lebih objektif.

B. Deskripsi Data Hasil Penelitian

1. Penerapan Layanan Program Parenting di PAUD Inklusi Ahsanu Amala Tidak semua layanan program parenting yang telah dilaksanakan oleh sekolah dirasa efektif untuk dilakukan kembali. Oleh karena itu, pihak sekolah harus mampu memilih model layanan program parenting yang bagaimana yang dapat diterapkan di sekolah mereka. PAUD Inklusi Ahsanu Amala telah memberikan beberapa layanan program parenting yang bertujuan untuk memberikan pendidikan kepada orang tua sesuai dengan kebutuhan mereka. Model layanan program parenting yang telah dilaksanakan antara lain seminar parenting, pertemuan orang tua dengan guru , dan home visits . a. Seminar Parenting Kegiatan seminar parenting ini diadakan sebagai kesatuan rangkaian acara ulang tahun sekolah yang diadakan setiap satu tahun sekali sebagaimana diungkapkan oleh kepala sekolah berikut ini: “Dulu pas tahun 2010-2014 seminar itu termasuk rangkaian dari acara ulang tahun sekolah m bak” AA CW-01. Pernyataan di atas juga diperkuat oleh guru kelas berikut ini: “Jadi seminar parenting itu dulu satu tahun sekali pas ulang tahun sekolah saja mbak ” AB2 CW-03. 54 Kedua pernyataan di atas menjelaskan bahwa pada tahun 2010-2014 seminar parenting dilaksanakan selama satu kali dalam setahun sebagai salah satu rangkaian acara ulang tahun sekolah. Perencanaan seminar parenting dilakukan dengan mendatangkan narasumber terpercaya dan pemilihan tema yang sesuai dengan kebutuhan orang tua. Selain itu pemberitahuan kepada orang tua, adanya daftar hadir untuk orang tua, dan pengkondisian tempat yang akan digunakan, dilaksanakan oleh pihak sekolah sebelum layanan seminar parenting diberikan kepada orang tua , sebagaimana diungkapkan oleh kepala sekolah berikut ini: “…yang mengatur adalah pemilik sekolah mulai dari narasumber, tema dan jadwal. Kami selaku kepala sekolah dan guru hanya membantu untuk menyebarkan undangan tiga hari sebelum acara dilaksanakan, mempersiapkan tempat yang akan digunakan, membuat daftar hadir, dan mengatur snack yang akan diberikan” AA CW-01. Pernyataan di atas juga diperkuat oleh pernyataan guru kelas mengenai perencanaan layanan seminar parenting berikut ini: “…itu yang ngurus pemilik sekolah dari tema sama narasumber, kami sebagai guru hanya membantu membuat undangan untuk orang tua, sama nyiapin tempat aja biasanya mbak ” AB2 CW-03. Narasumber yang dihadirkan dalam seminar parenting antara lain psikiater dan dokter dengan tema yang berbeda di setiap tahunnya. Tema yang sudah pernah disampaikan antara lain kesehatan dan gizi anak, serta mengenai anak berkebutuhan khusus sebagaimana diungkapkan oleh kepala sekolah berikut ini: “ Nah , narasumber di dalam acara inti yang pernah kita hadirkan antara lain psikiater dan dokter tergantung tema yang yang dibicarakan, waktu itu kita pernah mengangkat tema tentang gizi dan anak berkebutuhan khusus, dan tentunya setiap tahun tema yang diberikan berbeda- beda” AA CW-01. 55 Pernyataan di atas juga diperkuat oleh pernyataan guru kelas mengenai adanya narasumber dan tema tertentu dalam seminar parenting berikut ini: “…acara inti yang disampaikan oleh narasumber seperti psikiater atau dokter, temanya juga berbeda mbak tiap tahun, pernah waktu itu temanya tentang gizi dan kesehatan anak, sama tentang anak berkebutuhan khusus karena kan kita dal am lingkup pendidikan inklusif” AB2 CW-03. Pernyataan di atas menjelaskan bahwa pemilihan narasumber seperti psikiater dan dokter, serta pemilihan tema seperti kesehatan dan gizi anak, dan anak berkebutuhan khusus secara keseluruhan dilakukan oleh pemilik sekolah tanpa melibatkan kepala sekolah, guru, dan orang tua. Guru memberikan informasi kepada orang tua melalui pemberitahuan berupa undangan yang diberikan tiga hari sebelum seminar parenting dilaksanakan, membuat daftar hadir bagi orang tua, dan menyiapkan tempat yang akan digunakan. Dalam pelaksanaan seminar parenting , guru menciptakan lingkungan menjadi senyaman mungkin dengan cara menjaga anak-anak selama kegiatan seminar parenting berlangsung. Hal ini bertujuan agar informasi yang disampaikan oleh narasumber dapat diterima orang tua dengan baik sebagaimana diungkapkan oleh kepala sekolah berikut ini: “Karena acara ulang tahun, jadi anak-anak juga ikut hadir tapi kami alokasikan anak-anak ke tempat lain untuk mengikuti kegiatan juga dengan tujuan agar kegiatan seminar parenting menjadi lebih efektif” AA CW-01. Pernyataan tersebut diperkuat dengan adanya data dokumentasi berupa foto yang menunjukkan bahwa terdapat satu guru yang tampak sedang memimpin anak-anak untuk melakukan kegiatan tersendiri di salah satu sisi halaman sekolah. Anak-anak duduk sendiri tanpa adanya pendampingan dari orang tua CD-05.02.