11 merupakan teknik yang sensitif Rohman, 2009. Deteksi noda senyawa tidak
berwarna pada KLT dilakukan secara fisika atau kimia. Secara fisika dilakukan dengan fluoresensi sinar ultraviolet dan pencacahan radioaktif, sedangkan secara
kimia dilakukan dengan cara penyemprotan Sastrohamidjojo, 1985.
2.2.3 Kromatografi cair kinerja tinggi
Kromatografi cair kinerja tinggi merupakan teknik pemisahan dengan fase diam padat dan fase gerak cair yang umumnya dilakukan dalam suhu ruang.
Pemisahan diperoleh dari proses partisi, adsorpsi atau penukar ion tergantung dari tipe fase diam yang digunakan. Zat yang dianalisis dilarutkan dalam pelarut yang
sesuai. Metode ini umumnya digunakan untuk analisis zat yang tidak stabil terhadap panas. Sebagian besar analisis zat menggunakan kromatografi partisi
yang dapat selesai dalam waktu 30 menit Kemenkes RI, 2010.
2.2.4 Kromatografi gas
Pada kromatografi gas fase geraknya berupa gas dan fase diam umumnya suatu cairan, tetapi dapat berupa zat padat atau kombinasi zat padat dan zat cair.
Pada kromatografi gas-cair, fase diam cair sebagai lapisan tipis yang tetap pada penyangga padat inert yang terbagi halus seperti tanah silika untuk kromatografi,
bata tahan api yang dilumatkan, butir kaca atau bagian dalam tabung berdiameter kecil. Fase gerak atau gas pembawa umumnya dalam silinder bertekanan yang
dilengkapi dengan katup untuk mengatur tekanan, dialirkan melalui alat pengukur aliran yang digunakan untuk pengaturan seksama laju aliran yang sesuai untuk
pemisahan suatu campuran tertentu Ditjen POM,1995.
2.2.5 Kromatografi penukar ion
Kromatografi penukar ion merupakan pemisahan senyawa-senyawa polar
12 dan ion berdasarkan muatan. Metode ini dapat digunakan untuk hampir semua
molekul bermuatan termasuk protein, nukleotida dan asam amino. Kromatografi penukar ion sering digunakan untuk pemurnian protein, analisis air dan quality
control. Prinsip dasar kromatografi penukar ion adalah fase diam mampu menukar ion dan pada permukaannya mempunyai muatan listrik, muatan dinetralkan oleh
ion balik counter ion dari fase gerak. Fase gerak yang mengandung ion dan molekul cuplikan ionik bersaing dengan ion-ion itu mendapat tempat pada
permukaan fase diam Rohman, 2009.
2.2.6 Kromatografi eksklusi
Kromatografi eksklusi adalah metode pemisahan yang tergantung pada pertukaran molekul terlarut di antara pelarut fase gerak dan pelarut yang sama
dalam pori-pori bahan pengisi kolom. Rentang ukuran pori bahan pengisi kolom menentukan rentang ukuran molekul pada pemisahan yang terjadi. Alat terdiri
dari kolom kromatografi berisi bahan yang mampu melakukan fraksinasi pada rentang ukuran molekul yang sesuai dan dapat dikendalikan suhunya. Fase gerak
melewati kolom pada laju aliran yang tetap, baik oleh gravitasi atau menggunakan pompa yang sesuai Ditjen POM, 1995.
2.3 Ekstraksi