Morfologi dan struktur bakteri Fase pertumbuhan bakteri

16 Teknik sterilisasi ini menggunakan temperatur di atas 100ºC dilakukan dengan uap, alat serupa pressure cooker dengan pengatur tekanan dan klep pengaman. Prinsip autoklaf adalah terjadinya koagulasi yang lebih cepat dalam keadaan basah dibandingkan keadaan kering.

2.5 Uraian Bakteri

Bakteri adalah makhluk hidup yang sangat kecil dan hanya dapat dilihat dengan mikroskop Irianto, 2006. Ukuran bakteri bervariasi baik penampang maupun panjangnya, tetapi pada umumnya penampang bakteri adalah sekitar 0,7- 1,5 µm dan panjangnya sekitar 1-6 µm . Walaupun bentuknya bermacam-macam, tetapi pada dasarnya strukturnya terdiri dari atas dinding sel, membran sitoplasma, sitoplasma, serta inti sel Dzen, dkk., 2003. Gambar 2.1 Struktur bakteri

2.5.1 Morfologi dan struktur bakteri

Menurut Irianto 2006, berdasarkan bentuk morfologinya bakteri dibedakan atas tiga bentuk, yaitu: 17 1. Bakteri berbentuk bulat bola Bakteri berbentuk bulat atau bola dinamakan kokus coccus, dapat dibedakan atas monokokus Neisseria gonorrhoeae, diplokokus Diplococcus pneumoniae, sarkina, streptokokus dan stafilokokus. 2. Bakteri berbentuk batang Bakteri yang berbentuk batang dinamakan basilus bacillus, bentuk basillus dapat dibedakan atas basil tunggal Salmonella typhi, diplobasil dan streptobasil Bacillus anthracis. 3. Bakteri berbentuk melilit Bakteri berbentuk melilit dinamakan spirillum atau spiral, ada tiga macam bentuk spiral yaitu spiral Spirillum, vibrio Vibrio cholerae dan spirochaeta. Gambar 2.2 Bentuk umum sel dan rangkaian sel bakteri Keterangan gambar: 1 monokokus; 2 diplokokus; 3 stafilokokus; 4 streptokokus; 5 sarsina; 6 bakteri batang; 7 spiral ulir; dan 8 vibrio. Sumber:Schlegel,1994 Bakteri tersusun atas dinding sel dan isi sel. Dinding sel adalah struktur bakteri yang berfungsi untuk mempertahankan bentuk bakteri, menentukan sifat pewarnaan, antigenisitas maupun patogenisitas bakteri. Struktur dinding sel bakteri gram positif berbeda dengan bakteri gram negatif. Bakteri gram positif dinding selnya mengandung polisakarida yang disebut asam teikhoat yang berperan pada proses transportasi ion-ion dari dalam maupun ke luar sel. Bakteri 18 gram negatif kandungan peptidoglikan pada dinding selnya lebih sedikit, oleh karenanya bakteri gram negatif lebih peka terhadap pengaruh mekanik. Selain peptidoglikan, dinding sel bakteri gram negatif juga mengandung lipopolisakarida, fosfolipid dan lipoprotein yang berperan dalam proses masuknya bahan-bahan dari luar sel ke dalam sel Dzen, dkk., 2003. Gambar. 2.3 Dinding sel bakteri gram positif dan gram negatif

2.5.2 Fase pertumbuhan bakteri

Menurut Pratiwi 2008, fase pertumbuhan bakteri meliputi empat fase, yaitu: 1. Fase lag Fase lag merupakan fase adaptasi, yaitu fase penyesuaian mikroorganisme pada suatu lingkungan baru. Ciri fase ini adalah tidak adanya peningkatan jumlah sel, yang ada hanyalah peningkatan ukuran sel. Lama fase lag tergantung pada kondisi dan jumlah awal mikroorganisme dan media pertumbuhan. 19 2. Fase log fase eksponensial Fase ini merupakan fase dimana mikroorganisme tumbuh dan membelah pada kecepatan maksimum, tergantung pada genetika bakteri, sifat media dan kondisi pertumbuhan. Sel baru terbentuk dengan laju konstan dan massa yang bertambah secara eksponensial. 3. Fase stasioner Pertumbuhan bakteri berhenti pada fase ini dan terjadi keseimbangan antara jumlah sel yang membelah dengan jumlah sel yang mati, karena pada fase ini terjadi akumulasi produk buangan yang toksik. 4. Fase kematian Pada fase ini jumlah sel yang mati meningkat, faktor penyebabnya adalah ketidaktersediaan nutrisi dan akumulasi produk buangan yang toksik. Gambar 2.4 Grafik pertumbuhan bakteri

2.5.3 Pengaruh faktor lingkungan pada pertumbuhan