104
mendasari pemikiran manusia. Pandangan tentang tindakan manusia itu bersifat voluntaristik, artinya karena tindakan itu didasarkan pada dorongan kemauan,
dengan mengindahkan nilai, ide dan norma yang disepakati. Tindakan manusia memiliki kebebasan untuk memilih sarana alat dan tujuan yang akan dicapai, itu
dipengaruhi oleh lingkungan atau kondisi-kondisi, dan apa yang dipilih tersebut dikendalikan oleh nilai dan norma http:repository.usu.ac.idbitstream.
Lebih lanjut juga menjelaskan mengenai prinsip-prinsip pemikiran Talcott Parsons, yaitu bahwa tindakan manusia itu diarahkan pada tujuan. Di samping
itu, tindakan itu terjadi pada suatu kondisi yang unsurnya sudah pasti, sedangkan unsur-unsur lainnya digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan. Selain itu,
secara normatif tindakan tersebut diatur berkenaan dengan penentuan alat dan tujuan. Dengan kata lain dapat dinyatakan bahwa tindakan itu dipandang sebagai
kenyataan sosial yang terkecil dan mendasar, yang unsur-unsurnya berupa alat, tujuan, situasi, dan norma. Tindakan manusia sama dengan tindakan sosial, seperti
ungkapan Sitorus Basrowi, 2005:138 bahwa tindakan sosial sebagai perbuatan, perilaku atau aksi yang dilakukan manusia untuk mencapai tujuan.
4.4.1. Orientasi Ekonomi
Seseorang memiliki alasan atau tujuan dalam melakukan tindakannya. Kegiatan ekonomi bukan saja suatu yang berhubungan dengan produksi yang
mana bersifat modern. Dalam kajian antropologi, berbagai sistem memenuhi kebutuhan manusia pada masyarakat tradisional maupun masyarakat modern
disebut kegiatan ekonomi. Berbagai sistem tersebut yaitu: a berburu dan
Universitas Sumatera Utara
105
meramu, b beternak, c bercocok tanam di ladang, d menangkap ikan, e bercocok tanam menetap dengan irigasi Koentjaraningrat, 2009:277.
Memilih melakukan memancing untuk memenuhi kebutuhan hidupnya merupakan alasan mendasar dan menjadi salah satu faktor dapat dikatakannya
sebagai tindakan ekonomi. Seseorang yang lain memiliki alasan tersendiri yaitu karena merasa kemampuan yang dimilikinya cukup baik sehingga secara
perhitungan materi yang dikeluarkan saat memancing lebih kecil dibandingkan hasil yang diperoleh. Ikan hasil memancing bisa menjadi mata pencaharian karena
ikan hasil pancingan dapat dijual kembali. Hasil penjualan dikurangi modal, masih dapat untung. Selain kepuasan hobi tersalurkan, ikan yang didapat juga
menguntungkan. Memancing menjadi suatu keuntungan seperti yang diungkapkan Pak Joro, 53 tahun:
“Setelah diperhitungkan hasil yang bapak dapat lebih besar dibandingkan dengan pengeluaran, karena
memancing di kolam harian perhitungannya bayar 20000 perhari, ikan yang didapat paling banyak 11 ekor, rata-
ratanya 5 atau 6 ekor, ya memang sih memancing itu tergantung rezeki tetapi juga kita punya rahasia di umpan
yang digunakan. Ikan yang bapak dapat di jual lagi ke warung rumah makan”
Bagi pemancing yang lain, ikan hasil pancingan lumayan untuk dikonsumsi sendiri di rumah. Ikan yang didapat hasil pancingan merupakan ikan
segar yang sangat bagus dikonsumsi, selain rasanya masih nikmat, kandungan proteinnya juga masih bagus. Dapat disimpulkan bahwa motif ekonomi yang
dilakukan pemancing ialah jenis motif memenuhi kebutuhan dan motif mencari keuntungan. Ada juga motif memperoleh penghargaan yang penulis temukan
Universitas Sumatera Utara
106
dilapangan. Setiap hari minggu pihak kolam memberi hadia bagi pemancing yang memperoleh ikan terberat dengan juara I,II, dan III. Para pemancing semakin
bersemangat dan antusias untuk memperoleh ikan, alasan utamanya bukanlah karena hadiah yang diinginkan tetapi karena kepuasaan dan memperoleh
penghargaan saat memperoleh juara di akhir waktu kegiatan memancing dilakukan.
Paparan pernyataan di atas sesuai dengan ilmu ekonomi yang telah didefinisikan secara umum
http:id.wikipedia.orgwikiEkonomi bahwa ekonomi merupakan salah satu ilmu sosial yang mempelajari aktivitas manusia yang
berhubungan dengan produksi, distribusi, dan konsumsi terhadap barang dan jasa. Kehidupan manusia yang tidak pernah terlepas dengan ekonomi, karena
memenuhi kebutuhan hidupnya manusia harus melakukan usaha atau tindakan dengan memanfaatkan alam sebagai suatu pemenuhan kebutuhuannya. Tindakan
manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan melakukan suatu usaha yang dilandasi pemikiran mengenai pilihan yang tepat dapat disebut dengan
tindakan ekonomi. Tindakan ekonomi terdiri atas dua aspek, yaitu:
•
Tindakan ekonomi Rasional, setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang paling menguntungkan dan kenyataannya demikian.
•
Tindakan ekonomi Irrasional, setiap usaha manusia yang dilandasi oleh pilihan yang paling menguntungkan namun kenyataannya tidak demikian.
Tindakan ekonomi yang dilakukan manusia ialah berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya dengan memanfaatkan alam sekitar. Memanfaatkan alam
sebagai sumber makanan, merupakan suatu yang telah menjadi dasar pemikiran
Universitas Sumatera Utara
107
manusia. Salah satu sumber makanan adalah daerah perairan baik laut, sungai, danau dan kolam. Memilih memancing sebagai salah satu cara untuk mencari
makanan merupakan tindakan ekonomi. Ikan hasil memancing akan menjadi bahan makanan yang akan dikonsumsi. Manusia memiliki alasan atau pandangan
dalam melakukan tindakannya memilih memancing sebagai suatu pemenuhan kebutuhan ekonomi.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa motif merupakan landasan dalam melakukan suatu tindakan. Motif ekonomi ialah alasan atau tujuan seseorang, sehingga orang
tersebut melakukan tindakan ekonomi. Pada prakteknya ada beberapa macam motif ekonomi yaitu; motif memenuhi kebutuhan, motif mencari keuntungan,
motif penghargaan, motif kekuasaan dan motif sosial. Ada beberapa aspek yang mendasari motif ekonomi pada diri seseorang yaitu:
•
Motif Intrinsik, disebut sebagai suatu keinginan untuk melakukan tidakan ekonomi atas kemauan sendiri.
•
Motif ekstrinsik, disebut sebagai suatu keinginan untuk melakukan tidakan ekonomi atas dorongan orang lain.
4.4.2. Orientasi Olah Raga