28
lapangan. Demi melengkapi data yang berkaitan dengan masalah penelitian yang dibutuhkan, penulis menggunakan data kepustakaan. Data kepustakaan diperoleh
dari berbagai media, baik berupa buku, majalah, maupun media elektronik seperti televisi, dan internet. Penulis juga membangun rapport menjalin hubungan baik
dengan informan, dengan bersikap ramah dan mau ikut bercanda merupakan cara penulis menjalin hubungan baik.
2. Teknik Wawancara
Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini adalah wawancaramendalam
12
Penulis tidak memberikan batasan saat wawancara dengan informan, sebelumnya penulis melakukan pendekatan dengan memperkenalkan diri dan
memberitahukan maksud dan tujuan penulis, agar informan tidak merasa curiga . Hal ini dilakukan untuk mendapatkan data-data yang
lebih akurat dan mendalam. Mengumpulkan informasi dengan cara menanyakan secara langsung tatap muka dengan informan. Dalam melakukan wawancara
penulis juga membutuhkan dan menggunakan pedoman wawancara interview guide. Pedoman wawancara ini diperlukan sebagai point-point pertanyaan
penting yang akan dilakukan dilapangan. Penulis juga menggunakan alat bantu seperti perekam dengan menggunakan aplikasi dari handphone karena penulis
menyadari keterbatasan dalam menghimpun semua data, sehingga alat perekam diperlukan untuk membantu penulis untuk merekam semua informasi saat
wawancara berlangsung.
12
Bungin 2011:111menyatakan bahwa wawancara mendalam in-depth interview adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil
bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman guide wawancara, di mana pewawancara dan informan
terlibat dalam kehidupan social yang relatif lama.
Universitas Sumatera Utara
29
atau segan-segan memberikan informasi kepada penulis. Wawancara ditujukan kepada pemilik kolam pancing dan kepada beberapa para pemancing. Selain itu
juga penulis mewawancarai pihak-pihak terkait seperti pegawai kolam pancing tersebut yang juga mengetahui informasi tentang meman
1.7. Rangkaian Pengalaman Penelitian
Dari awal sebelum melakukan penelitian pra-penelitian penulis sudah mengamati keberadaan kolam pancing dan karasteristik masyarakat yang
memancing. Penulis sudah mengenal memancing sejak kecil, karena penulis lahir di tengah keluarga yang memiliki hobi memancing, mulai dari ayah, ibu, abang-
abang sepupu, dan keluarga atau kerabat lainnya. Sewaktu masih kecil, tepatnya duduk di sekolah dasar, penulis sering dibawa rekreasi ke tempat memancing oleh
keluarga. Masa itu kolam pancing belum banyak dan daerah yang marak serta terkenal dengan kolam pancingnya adalah daerah Namorambe. Penulis juga sering
dibawa untuk rekreasi mancing ke sungai. Saat itu, air dan lingkungan sungai masih sangat bersih, sehingga ikannya juga masih banyak. Mulai SD hingga SMP,
penulis sering ikut ayah mancing di kolam pancing. Namun setelah SMA penulis mulai merasa malu, karena jarang sekali ditemukan anak gadis ikut memancing
hingga akhirnya penulis berhenti melakukan kegiatan memancing. Melihat perkembangan eksistensi mengenai memancing, baik dari jumlah
peminat memancing yang bertambah dan jumlah kolam pancing yang bertambah banyak. Hal eksistensi memancing merupakan penyebab timbulnya ide penulis
untuk menjadikan kegiatan memancing sebagai topik penelitian. Penulis memutuskan untuk melakukan penelitian di dua kolam pancing yang berbeda tipe
Universitas Sumatera Utara
30
atau jenisnya akibat dari orientasi masyarakat melakukan memancing yang berbeda dan berkembang. Penulis memilih kolam pancing Paya Buah dan kolam
pancing Deep Zone yang terkenal dan memiliki banyak pengunjung yang mana pengunjung terebut sudah menjadi pengunjung tetap atau setia.
Pertama kali penulis berkunjung ke kolam pancing Deep Zone untuk meminta izin melakukan penelitian di kolam pancing tersebut. Penulis sangat
kaget dan heran melihat para pemancing membawa banyak umpan dengan ukuran kira-kira 5 kg per bungkusnya, rata-rata pemancing membawa lebih dari satu
bungkus umpan. Penulis semakin penasaran melihat pemancing yang memasang dua umpan di pancingnya, satu umpan ukuran sebesar satu buah guli yang
disangkutkan di mata kail dan umpan yang satu lagi sebesar sepuluh buah guli yang di bulatkan bersama timah pancing. Hal-hal seperti ini tidak pernah penulis
ketahui sebelumnya, banyak tehnik memancing yang di kolam pancing Deep Zone ini yang sebelumnya tidak diketahui penulis. Penulis melihat pengunjung
kolam pancing Deep Zone sangat banyak dibandingkan dengan kolam pancing yang lain yang sejenis dan melihat aktivitas para pemancing dalam memancing
dengan berbagai persiapan dan perlengkapanya. Para pemancing sangat bersemangat karena melihat air kolam yang bersih, ditambah pancurannya
ditengah kolam yang panjangnya sepanjang kolam pancing. Pengunjung kolam pancing ini juga dari berbagai kalangan dan dari berbagai daerah tempat tinggal
yang jaraknya cukup jauh. Kolam pancing ini juga dilengkapi berbagai fasilitas yang sangat lengkap untuk memuaskan para pemancing. Melihat hal ini penulis
memutuskan untuk melakukan penelitian di kolam pancing Deep Zone.
Universitas Sumatera Utara
31
Selanjutnya penulis pergi ke kolam pancing Paya Buah untuk meminta izin melakukan penelitian. Sebelum minta izin untuk melakukan penelitian di
kolam pancing Paya Buah, penulis sudah sering mengamati jumlah pengunjung kolam pancing ini yang sangat ramai setiap minggunya. Penulis juga sering
mendapat dan membaca selebaran mengenai kolam pancing Paya Buah yang akan mengadakan turnamen memancing dengan hadiah berbagai macam, baik berupa
benda, uang dan tropi.
• Pengalaman di Kolam Pancing Deep Zone
Awalnya penulis mengunjungi kolam pancing Deep Zone bersama adik sepupu. Penulis sangat merasa takut karena tidak pernah mengenal pemilik kolam
tersebut. Namun paman penulis sering memancing di kolam pancing tersebut sehingga pemilik kolam sudah kenal dekat dengan paman. Hal itu menjadi modal
untuk diberikannya izin melakukan penelitian di kolam tersebut. Kehadiran penulis dengan adik sepupu disambut dengan tatapan bingung
yang terpancar di wajah dari setiap orang yang ada di kantin kolam itu. Ketika kami datang kebetulan sekali Pak Alwan selaku pemilik kolam ada di tempat
sedang duduk-duduk bersama pegawainya dan beberapa orang pemancing. Kami pun langsung bersalaman dan menyampaikan maksud dan tujuan penulis datang
ke kolam pancing tersebut. Ternyata Pak Alwan merespon dengan baik, sehingga penulis di perbolehkan dan boleh hadir kapan saja untuk melakukan penelitian.
Saat kami bercerita, teh manis dingin dihidangkan oleh salah satu pegawai, penulispun merasa segan dengan sikap baik pemilik kolam.Setelah sedikit
bercerita, kami minta izin untuk melihat-lihat pemancing secara dekat. Penulis
Universitas Sumatera Utara
32
memperhatikan salah satu pemancing, melihat umpan yang digunakan, dan sambil wawancara. Setelah merasa cukup, kami kembali ke kantin untuk berpamintan
dengan Pak Alwan. Hari berikutnya penulis datang bersama ayah, dengan perlengkapan alat
tulis, handphone untuk aplikasi perekam dan tulisan dengan poin-poin pertanyaan. Hari ini penulis bertujuan untuk mewawancarai pemilik kolam, untuk mencari
data mengenai sejarah kolam, peraturan kolam dan fasilitas kolam. kedatangan kami disambut dengan senyum oleh pemilik kolam, saat itu pak Alwan sedang
duduk disebuah pondok di halaman kolam pancing tersebut. Ayah membuka pembicaraan dengan memperkenalkan diri dan “bertutur” berhubung sama-sama
suku karo. Setelah itu penulis memulai wawancara dengan Pak Alwan, beliau bercerita secara sistematis mengenai terbentuknya kolam pancing tersebut, alasan
awal membuat kolam dan jawaban-jawaban dari pertanyaan penulis. Setelah selesaimewawancarai, ayah dan pak Alwan bercerita kembali, sembari itu penulis
mengamati kegiatan memancing yang sedang berlangsung sambil mengingat pertanyaan apalagi yang penting yang harus ditanyakan.
Setelah menuliskan data yang didapatkan, penulis ingin mencari data mengenai pemancing. Penulis berkunjung kembali, ketika sampai dan menemui
Pak Alwan, beliau langsung bertanya ”apalagi yang kam butuhkan, untuk data ndu”. Dengan senang hati penulis langsung menyampaikan maksud dan tujuan
yaitu ingin mewawancari pemancing. Kebetulan sekali di kantin tersebut ada Pak Nainggolan yang sedang mempersiapkan umpan. Pak Alwan langsung meminta
Pak Nainggolan untuk membolehkan penulis mewawancarainya. Pak Alwan juga
Universitas Sumatera Utara
33
langsung menyuruh penulis untuk meminta minum di kantin. Penulis menjadi merasa segan karena perlakuan baik yang diberikan Pak Alwan, hal tersebut
membuat penulis merasa sangat dihargai. Kemudian penulis menyapa Pak Nainggolan dan memperkenalkan diri
terlebih dahulu sebelum melakukan wawancara. Sebelum mewawancarai, Pak Nainggolan lebih dahulu menanyai penulis dengan pertanyaan, “Untuk apa,
kenapa mengangkat topik memancing. Apa hubungannya memancing dengan jurusan antropologi?”. Selama mewawancarai, penulis juga mengamati peralatan
pancing milik beliau itu. Ketika ingin mengambil foto justru bapak itu yang bergerak menyusun peralatannya agar lebih bagus difoto dan kelihatan jelas
hasilnya. Penulis sangat senang melakukan penelitian di kolam tersebut karena kehadirannya diterima dan direspon dengan baik, sehingga tidak merasakan
kendala dalam mencari data. Penulis tidak hanya mencari data dari para pemancing saja, tetapi juga dari pegawai kantin. Penulis sering bertanya kepada
pegawai di kolam pancing, baik itu pegawai kantin maupun pegawai panitia seperti tukang tanggok. Penulis mewawancarai pegawai kolam karena penulis
merasa mereka juga banyak tahu mengenai memancing karena profesi mereka terkait hal memancing.
Kehadiran terakhir penulis bersama teman-teman kampus, yaitu; Juju, Nuri, dan Eby. Seperti biasa, penulis melihat Pak Nainggolan sedang duduk
mempersiapkan alat pancing dan umpannya. Pak Nainggolan merupakan pemancing setia di kolam Deep Zone dan hadir lebih cepat dibandingkan dengan
pemancing lainnya. Penulis simpati melihat para pemancing karena penulis suka
Universitas Sumatera Utara
34
dengan pergaulan para pemancing.Walaupun mereka punya profesi bagus tetapi ketika di kolam pancing mereka tidak memandang perbedaan.Mereka merasa
sama dengan yang lain dan tidak sombong. Segera penulis menyalami pak Nainggolan, dan sedikit bercerita-cerita sama bapak itu. Bapak itu menawari kami
minum sebelum kami memesan, pegawai kantin memberikan kami 4 buah minuman hydro coco. Penulis jadi merasa segan, si Nuri berkata “ enak kali kam
ya nde, kam yang penelitian disitu kam pula yang dikasih minum”. Penulis sebenarnya segan kalau diperlakukan seperti itu, jadi merasa tidak enak, “tetapi
apa boleh buat rezeki tidak boleh ditolak”. Maksud dan tujuan kedatangan penulis kali ini ingin mengambil foto,
ingin mewawancari sedikit Pak Alwan karena ada beberapa data yang kurang, dan sambil meminta izin bahwa penelitian yang penulis lakukan telah selasai. Penulis
juga menyempatkan bertanya kepada beberapa pemancing guna menambah informan. Sampai pada show memancing dimulai, kami pun ke kolam pancing
melihat para pemancing yang bergantian menarik pancingnya. Teman-teman penulis sibuk berfoto, di samping para pemancing. Syukurnya para
pemancingpada baik, tidak marah walaupun merasa terganggu dengan kehadiran kami yang beramai-ramai berfoto, bertanya-tanya, dan buat berisik.
Di kolam pancing Deep Zone ini penulis tidak ikut serta memancing, karena jenis pemancingan seperti ini biasanya dilakukan oleh orang-orang yang
berpengalaman, yang ingin melatih kemampuannya dengan berkompetisi, dan ada yang ingin memenangkan hadiahnya istilahnya “berjudi”, karena tarif satu kali
show biayanya minimal Rp300.000 dan ikan hasil pancing tidak dibawa pulang.
Universitas Sumatera Utara
35
Hal demikian membuat penulis enggan untuk ikut memancing, penulis hanya memperhatikan para pemancing secara dekat dan langsung, duduk di samping
pemancing saat kompetisi memancing dimulai.
• Pengalaman di Kolam Pancing Paya Buah
Awalnya penulis datang ingin memancing bersama ayah kebetulan saat itu hari sabtu dan ayah tidak masuk kantor. Kami datang pukul 09:00 pagi, kami
memancing di kolam “harian”. Saat kami memancing penulis bertanya kepada ayah, “pa kolam serbu jam berapa dimulai, berapa tarifnya, berapa jam pa?”.
Ayah penulis bertanya kepada pemilik kolam, saat ayah memesan minum kekantin. Kolam “serbu” ikan emas mulai show pertama pukul 12:00 siang,
penulis pun diberi izin ayah untuk ikut memancing di kolam serbu. Saat duduk di sisi kolam, semua mata para pemancing melihat penulis dan sepertinya
menyimpan pertanyaan yang terpancar di wajah mereka. Penulis sudah merasakan hal itu bakal terjadi, untungnya ayah mengajari penulis sebelum show dimulai.
Ayah juga sedikit menyampaikan kepada pemancing yang ayah kenal bahwa penulis sedang menyusun skripsi mengenai memancing.
Ini pengalaman pertama penulis memancing di kolam pancing serbu, tatacaranya tidak diketahui sama sekali.Namun penulis tidak segan untuk bertanya
kepada pemancing yang ada di kanan-kirinya. Saat show memancing berlangsung kurang lebih 20 menit penulis menarik satu ikan yang memakan pancing. Dengan
gugup penulis sibuk memanggil ayah untuk meminta tanggok ayah pun berlari membawakan tanggok namun suara pemancing yang lain terdengar dan bilang,
tidak boleh menggunakan tanggok. Penulis spontan menjawab “jadi pake apa ini
Universitas Sumatera Utara
36
ngeluari ikannya?” Pemancing yang di sebelah kiri penulis menjawab “pake tangan dek”, dan bapak itu pun segera jongkok dan mengangkat ikan penulis dari
kolam. Hal itu membuat penulis merasa senang karena menjadi orang pertama yang mendapatkan ikan. Merasa ini permulaan yang baik karena memberikan
kesan, dan pemancing yang lain juga mengeluarkan candaannya kepada pemilik kolam “wak yung, ini ikannya jantan ya, makanya maunya makan pancing cewek,
lain kali belik yang betinalah wak yung” candaan pemancing. Pemancing sebelah kiri penulis juga heran melihat penulis “kamu pintar mancing juga ya dek, kok
bisa tau ikan makan pancingnya, soalnya ikan emas ini kan payah memancingnya, karena cara makannya berbeda dengan ikan lain, lebih sulit”. Penulis sambil
tersenyum menjawabnya “sedikit tau pak, karena dulu waktu kecil hobi memancing ikan emas juga, awalnya saya pun ragu tadi itu pancing saya dimakan
atau disenggol doang sama ikannya” . Kurang lebih lima belas menit kemudian pancing penulis dimakan ikan
emas lagi, para pemancing yang lain juga heboh dan salah satu pemancing yang merupakan teman ayah penulis memberitahukan kepada ayah. Kali ini yang
mengeluarkan ikan penulis bapak yang ada disebelah kiri penulis lagi, yaitu Pak Kamto namanya. Penulis semangkin merasa bersahabat dengan bapak itu, sambil
memancing kami pun sambil bercerita dan sambil mewawancarainya. Ketiga kalinya pancing penulis dimakan ikan tapi sayang sekali, saat
menariknya tali pancing penulis putus, katanya terlalu dipaksa narik ikannya. Memang ikannya cukup besar yang dimasukkan sebelum show dimulai, yang 2
ekor di dapat juga besar-besar. Penulis sudah merasa asyik sampai lupa makan,
Universitas Sumatera Utara
37
dan tidak merasa lapar. Hari ini hanya membawa ikan dua ekor, di kolam harian ayah tidak mendapat ikan, dan dapat dihitung hanya beberapa orang kami yang
memancing di kolam serbu mendapat ikan. Penulis sudah merasa ketagihan, siang itu penulis merasa jenuh dirumah
sekitar pukul 11:00 ibu penulis menyarankan untuk memancing sambil mencari data, tetapi penulis merasa malu karena harus pergi sendiri memancing. Ibu
memberi semangat dan bilang “gak perlu malu, yang penting kita gak macam- macam lagian ini juga untuk kepentingan kuliah”. Ibu pun membuatkan penulis
umpan memancing. Kali ini penulis pergi sendiri memancing, kehadiran penulis masih di anggap tabu, dan membuat para pemancing heran. Penulis ketemu satu
orang yang dikenal yaitu onat, seorang pegawai kolam pancing Prin beberapa tahun yang lalu masa penulis masih SMP. Onat menjadi teman penulis saat
memancing, menjadi teman ngobrol. Kebetulan penulis merasa takut karena ada seorang pemuda yang mendekati saat penulis sedang memancing, dan dia juga
memesankan minuman untuk penulis, dan juga sedikit menggombal. Hal ini sangat buat penulis merasa tidak nyaman dan terganggu. Seorang pemancing di
samping penulis mewawancarai penulis dan sampai pada pertanyaan “apa hubungannya jurusan antropologi dengan memancing?” Dalam hati penulis sudah
timbul rasa malas untuk menjelaskannya, tetapi penulis juga merasa hal ini penting untuk diberi tahu agar tidak terjadi salah paham, atau tebak-tebakan yang
pada akhirnya menimbulkan jawaban yang salah. Sampai sore ikannya belum memakan pancing penulis, ayah datang
setelah pulang kantor, dan menggantikan penulis. Penulis ke kantin untuk makan
Universitas Sumatera Utara
38
dan sambil ingin mewawancarai pemilik kolam. Setelah mewawancari pemilik kolam, penulis duduk sambil mengobrol dengan pemancing serbu ikan lele yang
sedang makan, juga salah satu pegawai kolam pancing tersebut. Sebelumnya penulis dahulu yang mereka wawancarai, kelas berapa, dan kenapa memancing.
“yah lagi-lagi saya dianggap anak SMA, oleh mereka”. Hari ini tidak membawa ikan pulang tetapi penulis membawa data.
Hari berikutnya penulis memancing bersama ayah, penulis semakin akrab dengan suasana dan para pemancing. Penulis tidak segan mengajak ngobrol
sambil memancing pemancing yang di sebelah. Bapak itu ternyata pegawai dinas kependudukan, masih pakaian kantor langsung ke kolam pancing, yang semakin
membuat penulis kaget rumah bapak itu di johor, tetapi memilih memancing di kolam Tj. selamat, simpang melati. Ketika penulis tanya ada kolam pancing yang
dekat rumah bapak, jawab bapak itu “ada tetapi saya lebih suka memancing disini, karena lebih cocok aja dan para pemancing disini sudah saya kenal jadi males
kalau pindah-pindah lagi”. Penulis juga melihat banyak anak sekolah memancing, tetapi kebanyakan mereka memilih memancing di kolam serbu ikan lele. Penulis
melihat ada yang masih berpakaian seragam sekolah, dan bahkan ada yang membawa pacarnya.
Universitas Sumatera Utara
39
BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
2.1. Kolam Pancing Deep Zone 2.1.1. Gambaran Umum
Kolam pancing Deep zone adalah suatu tempat yang dibangun untuk memancing. Kolam pancing Deep zone didirikan pada tahun 2007 oleh suatu
organisasi memancing yang namanya POMSU Persatuan Olah raga Memancing Sumatera Utara. Berawal dari sifat sosial dan melihat tercemarnya sungai-sungai
dari berbagai bahan seperti limbah rumah tangga, racun, dan sebagainya. Hal tersebut membuat terbentuknya suatu organisasi yang dibentuk tahun 2004
dimana organisasi ini memiliki misi utamanya membuat wadah untuk para hobi memancing. Kemudian mengadakan turnamen dan mensupport kolam pancing-
kolam pancing yang di kota Medan dan Deli Serdang. Berlanjut hingga ada keinginan untuk menjadikan kegiatan memancing ini menjadi pariwisata di
Sumatera Utara. Namun Gubernur Provinsi Sumatera Utara tidak mendukung maka secara perlahan kegiatan organisasi ini semakin menurun dan akhirnya
berhenti. Kemudian sekitar tahun 2009 kolam pancing ini diambil alih menjadi
milik pribadi oleh Pak Alwan Sinuraya selaku manager organisasi POMSU,
Universitas Sumatera Utara
40
karena organisasi POMSU sudah tidak aktif lagi. Pak Sinuraya mengembalikan semua dana beberapa anggota organisasi POMSU tersebut yang digunakan untuk
membangun kolam pancing. Kolam pancing ini diberi nama Deep Zone yang artinya daerah yang
mendalam, alasan memilih nama ini sederhana yaitu pada saat Pak Alwan Sinuraya mengambil alih kolam pancing tersebut Pak Alwan Sinuraya merasa
berat “dalam duitnya” saat mengembalikan dana beberapa anggota POMSU yang memiliki investasi di kolam pancing tersebut. Sebagai kolam pancing arena
galatama yang artinya merupakan kolam pancing yang mengutamakan kompetisi dengan cara mengadakan perlombaan dengan membayar berbagai sum yang
ditawarkan atau taruhan. Kolam pancing Deep Zone ini menyediakan ikan yang besar dengan berat 2 kg sampai 7 kg yang merupakan menjadi daya tarik utama
pada kolam ini. Namun ikan hasil pancing tidak dapat dibawa pulang. Kolam pancing ini juga menyediakan fasilitas untuk mendukung
kenyamanan para pemancing seperti pondok untuk tempat berteduh yang dibuat sepanjang sisi kolam. Pondok tersebut dibuat dengan seng dan tiang kayu
kemudian diberi lampu tiap jarak 1,5 meter untuk penerangan saat memancing malam hari. Setiap jarak 1 meter di beri kursi yang terbuat dari plastik fiber, untuk
tempat duduk para pemancing. Pada bagian tengah kolam juga diberikan air pancur kecil yang dibuat sepanjang kolam yang berguna untuk sirkulasi air dan
sumber oksigen yang berguna untuk kesehatan ikan yang ada di dalam kolam. Demi kenyamanan pemancing, pihak kolam juga menyediakan panitia dan
pegawai yang selalu standby melayani pemancing.
Universitas Sumatera Utara
41
Kolam pancing Deep Zone menyediakan tiga orang panitia. Panitia yang mengatur perlombaan agar berlangsung dengan baik dan kondusif. Dimana panitia
menyediakan nomor undian agar tidak terjadi sikap-sikap curang maka sebelum mancing dimulai para pemancing mendaftarkan namanya dan mengambil nomor
undian tempat duduknya. Panitia bertugas menimbang dan mencatat berat ikan yang didapat para pemancing, hingga akhir waktu panitia dapat menetukan
pemenangnya. Panitia juga dibantu 6 orang sebagai tukang tanggok. Tukang tanggok ini bertugas untuk menanggok dan melepaskan mata kail dari ikan yang
didapat pemancing, kemudian membawa ikan tersebut ke bagian panitia untuk ditimbang, dicatat dan diumumkan.
Pihak kolam pancing juga membuat sebuah kantin yang menyediakan makanan, minuman, rokok dan umpan sebagai sarana pendukung kenyamanan
para pemancing. Ada tujuh pegawai yang siap siaga melayani kebutuhan pemancing. Seperti mengantar makanan, minuman atau rokok ada lima orang
pegawai, jadi para pemancing tidak perlu repot-repot pergi ke kantin karena pegawai siap siaga mengantar pesanan pemancing. Dua orang lagi pegawai di
bagian dapur kantin. Kolam Pancing Deep Zone terletak di Jln. Flamboyan Raya, Simpang
Melati, Kelurahan Tj. Selamat, Kecamatan Medan Tuntungan, Medan dan menempati tanah seluas 15000 meter. Alasan memilih lokasi ini karena lokasi ini
strategis dan keadaan lingkungannya yang masih banyak ditumbuhi pehonan maka sangat mendukung untuk dijadikan area kolam pancing. Lokasi ini juga
mudah dijangkau oleh masyarakat karena berada di daerah yang tidak jauh dari
Universitas Sumatera Utara
42
jalan besar dan sekitar 1000 meter dari pasar tradisonal yaitu Pajak Melati. Dari jalan besar masuk ke dalam gang hanya berjarak + 100 meter, di sekitar
perjalanan ke dalam gang cukup sejuk karena masih banyak pepohonan dan kebun warga. Di sekitar lingkungan kolam pancing juga ditanami pepohonan yang
membuat lingkungan kolam pancing menjadi sejuk dan asri. Gambaran lokasi tersebut membuat lingkungan menjadi asri dan tidak bising oleh keramaian kota
sehingga para pemancing merasa nyaman memancing di kolam pancing ini. Letak kolam pancing Deep Zone yang strategis memudahkan masyarakat menjangkau
tempat ini. Pengunjung yang datang untuk memancing per harinya mencapai + 100 orang. Jumlah itu merupakan jumlah pengunjung yang memancing dari sore
hari hingga malam hari atau dari pukul 16:00-22:00 WIB. Kolam pancing yang luas dengan ukuran kolam panjang 100 m dan lebar
50 m dan kedalaman kolam 130 cm. Kolam ini berisi ikan dengan jumlah berat + 15 ton. Rata-rata ukuran berat ikan di dalam kolam 2 kg sampai 7 kg per ekornya.
Ikan dibeli dari daerah Siantar, Sibiru-biru, dan Sembahe yang mana ikan daerah ini merupakan ikan hasil ternakan pada lahan sawah. Awalnya ikan dibeli dari
daerah Karanggaol dimana ikannya merupakan ikan ternak di lahan danau. Namun ikan hasil ternak danau daya tahannya sangat kurang sehingga lebih
rentan cepat mati. Beda dengan ikan hasil ternak di sawah, daya tahannya cukup kuat. Hal ini sangat mempengaruhi keuntungan pihak kolam, karena ikan hasil
pancingan para pemancing tidak boleh dibawa pulang melainkan dikembalikan ke kolam pancing. Hal ini dilakukan karena kolam pancing ini merupakan kolam
pancing kompetisi.
Universitas Sumatera Utara
43
Kolam pancing Deep Zone ini memiliki empat kolam yang berukuran 2 X 4 meter yang terbuat dari batu bata dan semen. Ini berguna untuk tempat karantina
ikan sebelum dimasukkan ke kolam pemancingan. Pak Alwan sendiri selaku pemilik usaha kolam pancing ini memiliki kemampuan untuk merawat ikan yang
sakit, dan merawat ikan yang lain agar tetap sehat.
Gambar 1. Kolam Pancing Deep Zone 2.1.2. Peraturan yang Ditetapkan
Dalam sekali perlombaan memancing hanya berdurasi 2 jam. Pada saat ada event pengunjung mencapai 200 sampai 300 orang, jumlah itu merupakan
jumlah pengunjung yang memancing dari sore hari hingga malam hari mulai pukul 16:00 hingga 22:00 WIB. Dalam sekali perlombaan memancing hanya
berdurasi 2 jam. Lebih lengkapnya jadwal buka kolam pancing dan jadwal perlombaan mancing yaitu:
Universitas Sumatera Utara
44
1. Hari Senin sd Jumat
Pukul 16:00-18:00 WIB, pukul 18:00-20:00 WIB, dan pukul 20:00- 22:00 WIB
2. Hari Sabtu, Minggu dan Hari Besar
Pukul 14:00-16:00 WIB, pukul 16:00-18:00 WIB, pukul 18:00-20:00 WIB, dan 20:00-22:00 WIB
Tarif yang ditetapkan oleh pihak kolam pancing Deep Zone dan berlaku sejak tahun 2009, tarif yang ditetapkan berlaku untuk pemancing siapa saja.
Untuk tarifnya sendiri dibedakan dari jenis perlombaannya, antara lain adalah Hari biasa [Senin sd Minggu]
Tarif Rp50.0002jam atau 1 kali show Biaya sampingan, untuk hadiah dibuat dalam bentuk jenis ikan yaitu:
Ikan CS : berat 2,5 Kg – 3 Kg tarif Rp20.000
Ikan DJ : berat 3,2 Kg – 3,5 Kg tarif Rp30.000
Ikan GM : berat 3,5 Kg 2 garis - 4 Kg tarif Rp50.000
• Saat event [awal bulan minggu pertama] Tarif Rp150.0002jam atau1 kali show
Biaya sampingan, untuk hadiah ikan:
Ikan CS : berat 2,5 Kg – 3 Kg tarif Rp20.000
Ikan DJ : berat 3,2 Kg – 3,5 Kg tarif Rp30.000
Ikan GM : berat 3,5 Kg 2 garis - 4 Kg tarif Rp50.000
Universitas Sumatera Utara
45
Pihak kolam pancing Deep Zone memberikan hadiah kepada pemancing, jika mendapatkan ikan sesuai yang ditetapkan. Adapun hadiah yang dapat diterima
pemancing adalah: • Hari biasa
Tarif X jumlah pemancing – 20 Contoh: Rp 50.000 X 10 orang= Rp 500.000 – Rp500.00X20= Rp 400.000
• Hadiah sampingan Untuk ikan CS, Dj dan GM : tarif masing-masing jenis ikan X jumlah
pemancing – 10 Contoh: untuk ikan CS “Rp20.000 X 10 orang= Rp200.000 –
Rp200.000X10 = Rp180.000” inilah hadiah bagi pemenang ikan CS • Hadiah saat event
Juara 1. Rp 4.000.0000 Juara 2. Rp 2.000.000
Juara 3. Rp 1.000.000 Juara 4. Rp 500.000
Juara 5. Rp 300.000 • Hadiah untuk ikan kungpai Rp 1000.000, bebas pada hari apa saja.
Universitas Sumatera Utara
46
Gambar 2. Ikan Mas Kungpai
Tarif yang dikenakan dan hadiah yang diberikan dapat berubah karena ada saat atau hari-hari tertentu untuk perlombaan mancing yang tarifnya itu lebih
besar sesuai kesepakatan para pemancing bersama. Perlombaan memancing ini memiliki peraturan yang tegas yang harus dipatuhi para pemancing. Adapun
peraturan yang ditetapkan adalah para pemancing harus menggunakan satu buah pancing dengan satu mata kail, dan umpan yang digunakan harus berbahan dasar
pelet. Inovasi umpan pelet dapat ditambah perasa atau pewangi atau yang lainnya. Tidak boleh menggunakan umpan jenis lain selain pelet seperti; cacing, ulat
bambu, resep, ulat jerman, ulat gendon, dan lain-lain.
2.1.3. Tujuan