Interaksi Sesama Pengunjung Kolam Pancing Paya Buah 1. Gambaran Umum

58 Wak Yung terus mempromosikan kolam pancingnya dengan mengadakan perlombaan memancing dengan hadia uang, atau benda, dan penghargaan tropi. Setiap mengadakan perlombaan memancing Wak Yung juga membuat brosur dan menyebarkannya ke berbagai tempat seperti toko-toko pancing yang ada di Medan, kedai kopi, bahkan kolam pancing sekitar yang menjadi mitra kolam pancing Payah Buah. Agar pengunjung perlombaan memancing ramai, maka kolam pancing sekitar daerah kecamatan Medan Tuntungan membuat jadwal bergilir untuk mengadakan perlombaan agar tidak bentrok. Nantinya tiap kolam mendapat jatah untuk mengadakan perlombaan hanya sekali dalam waktu dua bulan. Hingga kini tujuan utama dibuatnya kolam pancing Paya Buah ini masih tetap sama yaitu memanfaatkan lahan dan menjadikan mata pencaharian. Kini sumber ekonomi keluarga Wak Yung hanya dari Usaha kolam pancing Paya Buah ini yang dibuat dan dikembangkannya mulai tahun 1992 hingga sekarang.

2.2.4. Interaksi Sesama Pengunjung

Pengunjung kolam pancing ini sangat majemuk, berbagai latar belakang duduk ikut mancing dalam satu kolam yang sama. Berbagai suku bangsa seperti suku Melayu, Jawa, Karo, Batak, Mandailing, Padang, India Tamil dan lain-lain. Begitu juga dengan profesi mereka, sangat bervariasi mulai dari buruh, pegawai swasta, karyawan perusahaan, pengusaha, pegawai negeri, angkatan, dan pejabat. Kesetaraan antara pemancing tetap terjaga tanpa ada memandang kelas. Aturan- aturan yang telah ditetapkan pihak kolam pancing juga berlaku untuk semua pemancing tidak ada yang diistimewakan. Pengunjung kolam pancing ini tidak Universitas Sumatera Utara 59 hanya para pria yang sudah bekerja saja atau yang sudah menikah, tetapi juga ada beberapa anak sekolah SMP dan SMA yang datang untuk menyalurkan hobinya. Sepulang sekolah mereka datang dan ikut memancing. Interaksi yang terjalin antara masing-masing pengunjung tercipta karena adanya rasa saling pengertian dan kebersamaan diantara sesama pengunjung. Para pengunjung umumnya saling mengenal, tetapi tidak saling mengenal secara mendalam hanya sebatas menyapa. Pengunjung kolam pancing Paya Buah sangat ramah-ramah dan peduli dengan pengunjung yang lain, hal ini terlihat ketika para pemancing yang satu tidak memiliki salah satu alat perlengkapan untuk memancing maka para pemancing yang lain dengan iklas memberikan atau meminjamkannya. Para pemancing juga saling bertukar pikiran mengenai memancing, seperti umpan yang digunakan, alat pancing yang bagus, dan strategi cara menarik pancing saat dimakan ikan. Suasana bercanda saat memancing juga terlihat antara para pemancing. Dari sini dapat disimpulkan bahwa sesama pengunjung memiliki rasa kebersamaan yang tinggi dan memiliki kepedulian yang tinggi sebagai para hobi memancing. Walaupun dalam kegiatan memancing menimbulkan sikap kompetisi tetapi tetap dalam keadaan sportif dan sehat karena kesenangan para pemancing bukan saja kesenangan yang hanya fokus mendapatkan ikan tetapi juga kesenangan akan adanya sosialisasi dan interaksi antar pemancing dan saling bercanda. Universitas Sumatera Utara 60 BAB III JENIS-JENIS TEMPAT MEMANCING

3.1. Sejarah Memancing