Latar Belakang Masalah Orientasi Memancing Pada Masyarakat Di Perkotaan (Studi Etnografi Mengenai Memancing di Dua Kolam Pancing di Kota Medan)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Secara biologis untuk pertumbuhan dan perkembangan, manusia membutuhkan makanan sebagai sumber energi untuk beraktivitas. Makanan yang diperoleh berasal dari sumber daya alam, 1 Hewan air berupa ikan merupakan salah satu makanan pokok manusia sebagai sumber protein hewani yang sangat dibutuhkan untuk kesehatan tubuh manusia. Salah satu cara yang dilakukan manusia untuk mendapatkan ikan ialah memancing dengan menggunakan alat-alat yang sederhana.Secara umum, memancing adalah kegiatan menangkap ikan yang bisa merupakan pekerjaan, hobi, olahraga luar outdoor sport atau kegiatan dipinggir atau ditengah danau, laut, sungai, dan perairan lainnya dengan target seekor ikan baik tumbuhan maupun hewan. Untuk mendapatkan makanan dari hewan, manusia melakukan aktivitas berburu, baik hewan darat maupun hewan air. Hewan air berupa ikan, kerang, udang, cumi, dan lainnya yang dapat dicari di perairan laut, sungai, danau, dan kolam. https:id.m.wikipedia.orgwikiMemancing.Dalam pengertian sederhana memancing merupakan suatu kegiatan menangkap ikan yang menggunakan alat pancing seperti: tali pancing, joran dan mata kail. 1 Menurut Soerjani 1987, sumberdaya alam ialah suatu sumberdaya yang terbentuk karena kekuatan alamiah, misalnya tanah, air dan perairan, biotis, udara dan ruang, mineral, tentang alam landscape, panas bumi, dan gas bumi, angin, pasang surutarus laut. Universitas Sumatera Utara 2 Memancing dalam arti menangkap ikan sudah dikenal oleh peradaban manusia sejak zaman dahulu sekitar 10.000 tahun yang laluhttps:id.m.wikipedia.orgwikiMemancing. Lebih lanjut dijelaskan bahwa hal ini terbukti dari peninggalan-peninggalan arkeologi pada goa-goa tua di Eropa bahwa aktivitas penangkapan ikan sudah ada sejak dulu dengan ditemukannya tulang-belulang, mata kail dan gambar serta lukisan pada zaman batu di dalam goa-goa tersebut.Teknik menangkap ikan mulai beragam pada masa Neolitik sekitar 4.000 - 8.000 tahun yang lalu yang kemudian berkembang menjadi teknik yang lebih modern dan masih dipakai hingga saat ini. Begitu pula dengan cara pengolahan ikan hasil tangkapan, saat ini cara tersebut masih dilakukan dengan teknik yang sama misal pengawetan ikan dengan menggarami atau dengan cara pengasapan. Pada masa terdahulu memancing biasanya dilakukan oleh kaum pria dan kaum wanita, baik dari kalangan muda maupun orang tua. Pada beberapa suku bangsa di Indonesia memancing merupakan aktivitas pokok untuk mencari makanan sehari-hari ekonomi subsisten dan mewajibkan kaum wanita untuk mencari ikan termasuk dengan cara memancing. Melihat fenomena yang ada kini memancing menjadi satu kegiatan yang hanya dilakukan kaum pria dan dengan berbagai orientasi. Seiring perkembangannya memancing menjadi banyak orientasi pada masyarakat kota, tidak hanya sebagai kegiatan ekonomi tetapi juga berkembang menjadi olah raga, wisata keluarga, dan dijadikan kegiatan judi. Memancing dapat dikatakan sebagai kegiatan ekonomi. Seseorang memenuhi kebutuhan hidupnya dengan mencari makanan dari alam danau, laut, Universitas Sumatera Utara 3 sungai dan kolam dengan cara memancing. Ikan hasil pancingan untuk dikonsumsi sendiri dan sebagian para pemancing menjual hasil pancingannya ke orang lain karena sudah merasa bosan atau berlebih. Bagi yang hobi memancing dapat mengembangkannya dengan memelihara ikan di kolam sendiri. Hal ini juga sebagai salah satu investasi yang tepat sebagai tambahan ekonomi keluarga. Sebagai kegiatan olah raga 2 memancing merupakan kegiatan permainan yang bersifat kompetisi 3 , persaingan secara sehat dan sportif. Tidak ada tindakan curang yang dilakukan untuk menjatuhkan atau mengalahkan lawan. Selain itu, memancing juga merupakan kegiatan yang melatih tingkat kesabaran dan kestabilan emosi 4 “Dinas Kelautan dan Perikanan DKP seseorang. Pada saat ini memancing banyak dipertandingkan dan pertandingannya disponsori oleh merk-merk terkenal. Perlombaan olah raga memancing banyak diselenggarakan di daerah- daerah untuk meningkatkan sumberdaya perikanan dan menjaga kelestarian sumberdaya.Hal tersebut dapat dilihat pada kutipan artikel berikut ini: Sitaro, Selasa 94 besok akan menyelenggarakan Lomba Pancing Tradisional. Kadis DKP Sitaro, Ir Meddy Ompi menjelaskan, kegiatan lomba pancing tersebut diselenggarakan karena banyaknya peminat olahraga mancing dan masyarakat yang bermata pencaharian 2 Menurut Suparlan 1977:23, olah raga adalah suatu kegiatan yang bersifat persaingan, yang macam, bentuk, dan kegiatannya beraneka ragam. Pada hakekatnya, inti suatu kegiatan olah raga adalah suatu kegiatan pertandingan atau kontes dimana team-team olah raga atau individu yang bersangkutan bertanding atau bersaing untuk menunjukkan keunggulan mereka. 3 Menurut Deaux, Dane, Wrightsman, kompetisi adalah aktivitas mencapai tujuan dengan cara mengalahkan orang lain atau kelompok. Individu atau kelompok memilih untuk bekerja sama atau berkompetisi tergantung dari strukturreward dalam suatu situasi. Chaplin juga mengungkapkan kompetisi adalah saling mengatasi dan berjuang antara dua individu, atau antara beberapa kelompok untuk memperebutkan objek yang sama.Diakses 290913http:id.wikipedia.orgwikiKompetisi. 4 Menurut kamus psikologi 1981, emosi dapat dirumuskan sebagai suatu keadaan yang terangsang dari organisme, mencakup perubahan-perubahan yang disadari, yang mendalam sifatnya dan perubahan perilaku. Universitas Sumatera Utara 4 sebagai nelayan di Kabupaten SiauTagulandang Biaro Sitaro ini. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberdayakan masyarakat pesisir serta nelayan agar lebih mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya perikanan dalam meningkatkan produksi perikanan secara berkelanjutan dan bertanggungjawab agar kelestarian sumberdaya perikanan dan lingkungan laut di daerah Sitaro tetap lestari. Kegiatan pancing tersebut selain untuk memberdayakan masyarakat pesisir dan meningkatkan produksi perikanan, lomba pancing yang digelar ini juga sebagai ajang hiburan untuk masyarakat umum serta pertunjukan keahlian peserta dalam menggunakan alat tangkap ikanhttp:beritamanado.comsangihe-talaud- sitarodkp-sitaro-gelar-lomba-pancing- tradisional175193”. Memancing tidak hanya kegiatan hobi semata melainkan juga dijadikan kegiatan yang menyenangkan ketika berekreasi bersama keluarga, kini memancing menjadi salah satu wahana wisata keluarga yang diminati masyarakat. Hal tersebut bisa dilihat pada kutipan artikel berikut: “Telaga Mina yang berlokasi dalam kawasan Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur. Suasana dan lingkungan kolam pemancingan yang asri menjadi salah satu tempat pemancingan ini juga sebagai tujuan wisata keluarga. Bila berkunjung ke tempat ini, terutama di hari Minggu maka pemandangan seperti beberapa keluarga yang sedang asyik duduk-duduk di lapak masing-masing di tepi kolam http:jia-xiang.bizreadmemancing-sambil- rekreasi” Tidak hanya sebagai olah raga kini memancing berkembang sebagai kegiatan yang dapat dijadikan ajang taruhan judi 5 5 Perjudian adalah . Memancing dapat dikatakan sebagai kegiatan judikarena dewasa ini manusia terus mencari cara untuk mendapatkan surplus dibalik segala kegiatan. Termasuk dalam kegiatan permainan di mana pemain bertaruh untuk memilih satu pilihan di antara beberapa pilihan dimana hanya satu pilihan saja yang benar dan menjadi pemenang. Pemain yang kalah taruhan akan memberikan taruhannya kepada si pemenang. Peraturan dan jumlah taruhan ditentukan sebelum pertandingan dimulai http:id.wikipedia.orgwikiPerjudian. Universitas Sumatera Utara 5 memancing, para pemancing berusaha untuk mendapatkan surplus sambil menyalurkan hobi. Para pemancing tidak ragu-ragu mengocek kantongnya untuk mengeluarkan biaya tambahan taruhan dan kini memancing banyak dijadikan sebagai ajang taruhan antar pemancing. Selain mencari surplus, ada juga orang yang gemar barmain judi,sehingga sebagian orang menjadikanmemancing sebagaipenyaluran kegemarannya berjudi. Seperti fenomena yang penulis amati, bahwa permainan yang bersifat judi seperti permainan sabung ayam, kartu, togel dan lain-lain kerap kali dirajiah dan ditangkap pihak kepolisian. Kini orang-orang yang gemar dengan permainan bersifat judi, beralih ke kegiatan mancing yang memakai taruhan. Memancing ikan dapat dibedakan dari alam buruannya yaitu: memancing ikan di air laut dan memancing ikan air tawar. Memancing ikan di laut merupakan salah satu wadah atau tempat para pemancing mencari ikan dengan alat pancing yaitu di daerah laut mulai dari pinggir laut hingga ke tengah laut. Sedangkan memancing ikan air tawar merupakan kegiatann mencari ikan dengan alat pancing di daerah sungai, danau, danKolam 6 Pada masyarakat kota biasanya memancing ikan di kolam.Kolammerupakan salah satu sarana yang tepat bagi para pria untuk . 6 Kolam adalah kumpulan air yang tak mengalir, baik alami atau buatan manusia, yang biasanya lebih kecil dari danau. Berbagai macam kumpulan air buatan manusia diklasifikasikan sebagai kolam, termasuk taman air yang dirancang untuk ornamen estetika, kolam ikan yang dirancang untuk pembibitan ikan komersial, dan kolam surya yang dirancang untuk menyimpan energi panas. Kolam dan danau dibedakan dari aliran air berdasarkan kecepatan arus. Sementara arus di sungai mudah diamati, kolam dan danau memiliki arus mikro tenaga panas dan arus moderat tenaga angin. Fitur-fitur ini membedakan kolam dari fitur medan air lainnya, seperti kolam arus dan kolam pasang surut http:id.wikipedia.orgwikiAlam diakses tanggal 22 mei 2013 Universitas Sumatera Utara 6 menyalurkan hobi khususnya pada daerah perkotaan. Adapun ikan yang disediakan di dalam kolam biasanya ikan emas, lele, gurami, bawal, dan nila. Pemilik kolam pemancingan biasanya memelihara satu jenis ikan dalam tiap satu kolam. Namun bagi jenis ikan yang bisa hidup berdampingan akan dipelihara dua atau lebih jenis ikan dalam satu kolam oleh pemilik kolam. Demikian dilakukan agar pemancing gampang memilih ikan yang disuka dan ingin dipancing, karena beda ikan beda umpan yang digunakan, ukuran benang dan mata kail yang digunakan pemancing. Begitu juga dengan jenis kolamnya, beda jenis ikan, beda tarif, beda durasi waktu yang ditentukan dan ketentuan-ketentuan yang berlaku di setiap kolam. Hal inilah membuat variasi dari kegiatan memancing di kolam, sehingga terbentuk klasifikasi dua tipe, yaitu hiburan dan taruhan yang bersifat judi. Klasifikasi itu dapat dilihat pada tabel.1 dihalamansebelah. Meningkatnya taraf hidup masyarakat dikota-kota besar membawa perubahan pada pola pikir. Perubahan tersebut membawa pula kepada perubahan gaya hidup 7 dan budaya masyarakat. Dewasa ini memancing menjadi kegiatan hiburan tanpa batas waktu, yang dahulu biasa dilakukan masyarakat pada pagi hari hingga petang kini sudah tersedianya kolam pemancingan untuk malam hari. Rata-rata pengunjungnya para pria yang telah penat beraktivitas disiang hari, kemudian dimalam harinya mencari hiburan. 7 Menurut Sakinah Puspita:2009, gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat dan opininya. Universitas Sumatera Utara 7 Tabel 1. Klasifikasi Tarif Mancing di Kota Medan Tipe Namakolam pemancingan Waktu Tarif Durasi Biaya sampingan Hadiah Jenis ikan Hiburan Kolam Harian 06.00- 19.00 Rp20.000 13jam - - ikan emas ikan nila Kolam Kiloan 06.00- 22.00 Rp25.000kg sesuai harga pasaran ikan 16jam - - Ikan emas Ikan nila Ikan lele Kolam lomba Akbar 11.00- 15.00 Rp50.000- Rp500.000 4jam - Tropi, uang, benda mobil,kulkas, sepeda motor Ikan emas Kompetisi taruhan Kolam Serbu 10.00- 05.00 Rp15.000- Rp30.000 1 2 jam Rp20.000- Rp50.000 B.sampingan X jumlah pemancing Ikan lele Ikan emas Kolam Galatama arena 18.00- 03.00 Rp50.000- Rp200.000 2 jam Rp100.000- Rp1juta B.sampingan X jumlah pemancing Ikan emas Ikan lele Universitas Sumatera Utara 8 Kegiatan memancing hiburan ini juga dijadikan sebagian pihak kolam atau sebagian para pemancing menjadi ajang taruhan. Perkembangan zaman secara global, mempengaruhi terjadinya transformasi pada kegiatanmemancing dengan munculnya berbagai orientasi masyarakat pada kegiatan memancing. Hal inilah menjadi dasar ketertarikan penulis untuk melakukan penelitian. Ada beberapa alasan penulis mengapa penulis tertarik dengan topik ini, yakni karena kehidupan masyarakat kota yang waktunya habis untuk beraktivitas. Aktivitas masyarakat cenderung dengan keramaian dan polusi udara. Hal demikian sangat berpengaruh pada kesehatan fisik dan psikis setiap manusia yang berakibat seseorang akan merasa tidak sehat dan gampang stres. Hal tersebut membuat manusia membutuhkan hiburan yang juga menyangkut dengan olahraga yang memberikan relaksasi pada tubuh, dan jiwa seseorang. Di kolam pancing terdapat suasana yang tenang dan bersahabat dengan alam yang berguna untuk memberi rasa damai dalam diri seseorang. Beberapa alasan lain yakni: pertama, karena memancing kini banyak diminati para pria baik tua maupun muda, baik yang tinggal di kota maupun di desa. Tempat memancing juga dapat dijadikan tempat wisata keluarga untuk ayah, ibu, dan anak maupun keluarga besar karena tempat dan suasannya bersahabat dengan alam sehingga terjauh dari polusi udara.Hal ini juga akan membentuk perilaku anak untuk mencintai lingkungan, dan mengajari anak untuk menciptakan kualitas lingkungan yang baik, sertamemancing juga melatih kesabaran si anak. Kedua, memancing sering menjadi topik pembicaraan masyarakat karena memancing kini sering masuk pada acara-acara televisi seperti Universitas Sumatera Utara 9 Festival memancing, Mancing Mania, Mata Pancing, dan sudah terbentuknya organisasi-organisasi memancing secara lokal klub, nasional, maupun Internasional. Ketiga, memancing kini berkembang, bukan hanya sekedar hiburan untuk mendapatkan ikan, melainkan sebagai kegiatan yang bisa dijadikan ajang taruhan judi. Akan tetapi ada anggapan keliru sebagian masyarakat mengenai memancing, yakni beranggapan bahwa memancing merupakan kegiatan yang sia- sia, menghabiskan waktu, biaya, dan tenaga. Dari hasil wawancara penulis terhadap dua narasumber yang hobi memancing, Pak Birin dan Pak Tarigan 3 September 2013, dikatakan bahwa memancing itu adalah suatu kegiatan positif, karena memancingmerupakan kegiatan yang melatih kesabaran dan emosional seseorang, obat stres, mendapatkan ketenangan, dan hiburan yang didapat saat bercanda bersama teman-teman pemancing lainnya. Kepuasan memancing yang didapat bukan itu saja, tetapi hal yang paling menyenangkan adalah ketika ikan memakan umpan pancing penulis, dan saat menarik mengulur benang pancing. Dalam hal menarik ikan tidak segampang yang dilihat, perlu strategi dan keahlian khusus agar ikan tidak lepas. Alasan yang menjadi dasar penulis mengatakan memancing merupakan kegiatan yang positif ialah adanya upaya ikut melestarikan dan menjaga lingkungan. Menanam dan merawat pepohonan di sekitar kolam merupakan dampak positif yang ditimbulkan dari kegiatan memancing karena para pemancing akan merasa nyaman jika udaranya sejuk, dan lingkungannya bersih. Hal itu juga akan mempengaruhi kesehatan fisik dan psikis pemancing. Tidak Universitas Sumatera Utara 10 hanya itu, ikan yang didapat hasil pancingan akan sangat sehat bila dikonsumsi, karena ikan yang masih segar akan mengandung rasa lebih nikmat yang belum terkontaminasi dengan bahan-bahan pengawet makanan. Manfaat memancing bukan saja berdampak pada memelihara kelestarian lingkungan hidup, tetapi dapat meningkatkan produktivitas pekerja, dan menjadi wahana silaturahmi. Hal tersebut juga dipertegas oleh Pratama Poci dalam kutipan dibawah ini: “Jakarta ANTARA News - Memancing ikan tidak selalu harus menghabiskan waktu, karena bisa menjadi alternatif pengganti olahraga, kegiatan wisata serta untuk memelihara kelestarian lingkungan hidup. Menurut Pratama, manfaat memancing ikan untuk meningkatkan produktivitas pekerja ketika harus kembali bekerja keesokan harinya, karena sebagai hobi yang menyenangkan saat libur, akan meningkatkan stamina orang bekerja. Tempat pemancingan ikan juga bisa sebagai media untuk meningkatkan produktivitas masyarakat. Tempat rekreasi dengan konsep green fishing yang asri, hijau dan menghadirkan kebagiaan dan kepuasan dalam memancing. Poci menjelaskan, dengan kegiatan mancing ikan, para pegawai bisa melakukan silaturahmi, juga bisa menemukan inovasi serta meminimalisir hambatan dalam koordinasidan birokrasi, sehingga melalui kebahagiaan yang sama, ide-ide baru yang bisa mudah disampaikan dengan wahana pemancingan itu”.

1.2. Tinjauan Pustaka