Analisis terhadap unsur pidana dalam putusan perkara nomor: 02Pid.Sus2011PN.Tipikor.Smg.

perekonomian negara karena telah menggangu perekonomian masyarakat miskin desa khususnya Rumah Tangga Sasaran-Penerima Manfaat RTS- PM sebab dengan tidak disetorkannya uang pembayaran raskin pada Bulan Oktober 2010 menjadikan pembagian raskin kepada kedelapan desa tersebut menjadi tersendat pada bulan berikutnya. 105

C. Analisis Terhadap Amar Pertimbangan Unsur Pidana Yang Dilakukan Oleh Majelis Hakim.

1. Analisis terhadap unsur pidana dalam putusan perkara nomor: 02Pid.Sus2011PN.Tipikor.Smg.

a. Terhadap Unsur Setiap Orang. Berdasarkan uraian Majelis Hakim tentang setiap orang sebagaimana dikemukakan diatas, apabila dilakukan analisa bahwa yang dimaksud dengan setiap orang dalam dunia hukum berarti pembawa hak, yaitu sesuatu yang mempunyai hak dan kewajiban dan disebut sebagai subjek hukum yang terdiri dari manusia persoon dan badan hukum rechtspersoon 106 . Sedangkan menurut Soedjono, setiap orang yaitu subjek hukum atau subject van een recht adalah orang yang mempunyai hak, baik manusia pribadi atau badan hukum yang berhak, berkehendak atau melakukan perbuatan hukum. 107 105 Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Pada Pengadilan Negeri Semarang Nomor: 26Pid.Sus2011PN.Tipikor.Smg. hlm. 47. 106 C.S.T. Kansil, Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1988, hlm. 117. 107 Soedjono sebagaimana dikutip oleh Sudarsono dalam buku Pengantar Ilmu Hukum, Jakarta: Penerbit Rineka Cipta, 1995, hlm. 275. Universitas Sumatera Utara Sedangkan perbuatan hukum adalah setiap perbuatan yang akibatnya diatur oleh hukum, karena akibat itu boleh dianggap menjadi kehendak dari yang melakukan perbuatan itu. 108 Oleh karena itu, dari pengertian diatas dapat dikatakan bahwa Terdakwa adalah merupakan orang sebagai subjek hukum yang kepadanya dapat dimintakan pertanggungjawaban akibat dari perbuatannya. b. Terhadap Unsur Yang Secara Melawan Hukum. Dalam hal ini dapat dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan unsur melawan hukum adalah tersangkaterdakwa tidak mempunyai hak untuk menikmati atau menguasai suatu benda, dalam hal ini berupa uang. Dari penjelasan umum UUPTK disebutkan bahwa melawan hukum diartikan seperti dalam hukum perdata, yang pengertiannya meliputi: perbuatan- perbuatan yang bertentangan dengan norma-norma kesopanan yang lazim atau bertentangan dengan keharusan dalam pergaulan hidup untuk bertindak cermat terhadap orang lain, barangnya maupun haknya. Jadi unsur melawan hukum itu tidak hanya menjadikan perbuatan melawan hukum sebagai suatu perbuatan yang dapat dihukum, melainkan melawan hukum itu adalah untuk melakukan perbuatan yang dapat dihukum, dalam hal ini memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi. 109 108 Ibid, hlm. 289. 109 Moch. Faisal Salam, Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, Bandung: Penerbit Pustaka, 2004, hlm. 92. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan uraian tersebut diatas, dapat dikemukakan bahwa perbuatan Terdakwa yang dilakukan bersama-sama dengan Miduk Sitompul melakukan evaluasi terhadap data-data yang diajukan oleh CV. Mutiara Abadi sebagai pemenang lelang dan menyatakan data-data tersebut telah memenuhi syarat dan benar, padahal seharusnya CV. Mutiara Abadi milik Terdakwa tersebut dinyatakan gugur atau tidak memenuhi syarat, baik administrasi, keuangan, maupun teknik dan juga perbuatan Terdakwa yang memasang komponen lift dengan barang merk Cina padahal sesuai dengan kesepakatan seharusnya adalah merk Jepang adalah merupakan perbuatan melawan hukum dan merugikan keuangan negara. c. Terhadap Unsur Melakukan Perbuatan Memperkaya Diri Sendiri Atau Orang Lain Atau Suatu Korporasi. Berdasarkan pertimbangan Majelis Hakim tersebut diatas dapat dikemukakan bahwa memperkaya artinya bertambah kaya, sedangkan kata kaya artinya mempunyai banyak harta, uang dan sebagainya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa memperkaya berarti menjadikan orang yang belum kaya menjadi kaya atau orang yang sudah kaya bertambah kaya. 110 Oleh karena itu, apabila dikaitkan dengan perbuatan Terdakwa yang melakukan pekerjaan rehabilitasi lift gedung keuangan negara Semarang II dengan memasang komponen lift yang tidak sesuai dengan kesepakatan, 110 Ibid, hlm. 92. Universitas Sumatera Utara karena seharusnya yang dipasang adalah merk Jepang, akan tetapi yang dipasang Terdakwa adalah Merk Cina adalah perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa untuk memperkaya diri Terdakwa atau orang lain atau suatu korporasi. d. Terhadap Unsur Yang Dapat Merugikan Keuangan Negara Atau Perekonomian Negara. Berdasarkan pendapat Majelis Hakim sebagaimana tersebut diatas, dapat dikemukakan analisa sebagai berikut: Bahwa kata “dapat” sebelum frasa “merugikan keuangan negara atau perekonomian negara” menunjukkan bahwa tindak pidana korupsi merupakan delik formil, yaitu adanya tindak pidana korupsi cukup dengan dipenuhinya unsur-unsur perbuatan yang sudah dirumuskan bukan dengan timbulnya akibat. 111 Keuangan negara maksudnya adalah semua hak dan kewajiban negara yang dapat dinilai dengan uang, serta segala sesuatu baik berupa uang maupun berupa barang yang dapat dijadikan milik negara berhubung dengan pelaksanaan hak dan kewajiban tersebut. 112 111 Perhatikan Penjelasan Pasal 2 ayat 1 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Sedangkan perekonomian negara maksudnya adalah kehidupan perekonomian yang disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan ataupun usaha masyarakat secara mandiri yang didasarkan pada kebijaksanaan pemerintah, baik ditingkat pusat 112 Perhatikan Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara. Universitas Sumatera Utara maupun daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang bertujuan memberi manfaat, kemakmuran, dan kesejahteraan kepada seluruh kehidupan rakyat. 113 Oleh karena itu, berdasarkan pengertian keuangan negara dan perekonomian negara sebagaimana dikemukakan diatas dan dikaitkan dengan perbuatan Terdakwa, maka perbuatan Terdakwa adalah perbuatan yang telah merugikan keuangan negara.

2. Analisis terhadap unsur pidana dalam putusan perkara nomor: 10Pid.Sus2011PN.Tipikor.Smg.