Terhadap Putusan Perkara Nomor: 24Pid.Sus2011PN.Tipikor.Smg.

Legislatif serta seluruh anggota DPRD Kabupaten Pati yang telah menetapkan dana LPJ sebesar Rp. 250.000.000,- dan bantuan keuangan untuk pihak ke III sebesar Rp. 1.650.000.000,- sehingga total keseluruhannya berjumlah Rp. 1.900.000.000,- dan telah dibagi-bagi sedemikian rupa, dimana Terdakwa mendapat bahagian sebesar Rp. 7.000.000,- untuk LPJ Bupati Tahun Anggaran 2002, sedangkan untuk bantuan keuangan Pihak ke III Terdakwa mendapat bahagian sebesar Rp. 30.000.000,-, sehingga total yang diterima terdakwa adalah sebesar Rp. 37.000.000,-. Oleh karena itu, sesuai dengan fakta yang terungkap dipersidangan, negara telah mengalami kerugian sebesar Rp. 1.900.000.000,- dimana atas jumlah tersebut Terdakwa telah menerima dan menikmati sebesar Rp. 37.000.000,- 95

3. Terhadap Putusan Perkara Nomor: 24Pid.Sus2011PN.Tipikor.Smg.

a. Identitas Terdakwa. I. Nama Lengkap : Joko Muhammad Dahlan Bin Sumarji. Tempat Lahir : Boyolali. UmurTanggal Lahir : 37 Tahun5 Juli 1973. Jenis Kelamin : Laki-Laki. Kebangsaan : Indonesia. Tempat Tinggal : Dukuh Palemrenteng, Desa Kacangan RT. 95 Putusan Perkara Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Pada Pengadilan Negeri Semarang Nomor: 10Pid.Sus2011PN.Tipikor.Smg. hlm. 23. Universitas Sumatera Utara 07RW. 02 Kec. Andong, Kab. Boyolali. Agama : Islam. Pekerjaan : PNSKepala Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Kadipaten Kec. Andong Kab. Boyolali. Pendidikan : Strata Satu S-1. II. Nama Lengkap : Wahyudi Bin Minto Diyono. Tempat Lahir : Karanganyar. UmurTanggal Lahir : 39 Tahun14 November 1971. Jenis Kelamin : Laki-laki. Kebangsaan : Indonesia. Tempat Tinggal : Kasuran RT. 002RW. 003, Kel. Gajahan, Kec. Colomadu, Kab. Boyolali. Agama : Islam. Pekerjaan : Swasta. Pendidikan : STM. b. Kasus Posisi. Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD Propinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2010 terdapat pos dana bantuan pengembangan dan peningkatan pendidikan yang dialokasikan melalui Satuan Kerja Biro Bina Mental Sekretariat Daerah Propinsi Jawa Tengah. Untuk mendapatkan bantuan tersebut harus mengajukan permohonan yang dilengkapi dengan Universitas Sumatera Utara proposal yang ditujukan kepada Gubernur Jawa Tengah. Keterkaitan Terdakwa I PNSKepala Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Kadipaten, Kec. Andong, Kab. Boyolali dan Terdakwa II wiraswasta serta saksi-saksi lainnya dalam proses permohonan, persetujuan, pencairan dan penggunaan dana bantuan tersebut diatas adalah diawali dari perkenalan antara Terdakwa I dengan Terdakwa II melalui Joko Sulistiyo teman Terdakwa I sehubungan dengan Terdakwa II dapat menghubungkan pengajuan proposal ke Propinsi Jawa Tengah melalui saksi Ashari dan saksi Afnan Staf Biro Bina Mental Propinsi Jawa Tengah, yakni untuk mendapatkan dana bantuan pengembangan dan peningkatan pendidikan, dengan kesepakatan apabila dana bantuan cair akan dipotong 50 untuk operasional dan orang-orang yang menjembatani proposal. Berangkat dari kesepakatan tersebut, kemudian Terdakwa I menawarkan dana bantuan kepada para Kepala Sekolah Madrasah Ibtidaiyah MI dan Roudhotul Atfal RA di Kecamatan Andong dengan ketentuan bahwa surat permohonan dan pertanggungjawaban dibuat oleh Terdakwa I dan apabila dana bantuan cair akan dipotong sebesar 50. Kemudian tawaran tersebut disetujui oleh 27 MIRA yang berminat menjadi calon penerima bantuan. Selanjutnya Terdakwa I membuat proposal permohonan bantuan untuk 27 MIRA di Kecamatan Andong untuk diteruskan kepada Saksi Ashari dan oleh Saksi Ashari diserahkan kepada Saudara Afnan Staf Biro Bina Mental Propinsi Jawa Tengah uuntuk diprosesditindaklanjuti. Universitas Sumatera Utara Setelah melalui proses permohonan disetujui dan untuk menjaga kemungkinan penerima bantuan menghindar dari kesepakatan pemotongan 50, maka saksi Ashari memerintahkan kepada Terdakwa II agar rekening para Kepala Sekolah diminta dan Terdakwa I meminta rekening para Kepala Sekolah dan diserahkan kepada Terdakwa II. Setelah dokumen pencairan dilengkapi, maka biro sekretariat daerah Propinsi Jawa Tengah mentransfer dana bantuan langsung kepada rekening masing-masing Kepala Sekolah penerima bantuan melalui Bank Jateng sehingga sejak saat itu Kepala Sekolah sudah dapat mengambil dana bantuan melalui rekeningnya masing-masing. Selanjutnya, mengetahui dana bantuan sudah cair, Saksi Afnan menginformasikan kepada Saksi Ashari, selanjutnya saksi Ashari menginformasikan kepada Terdakwa II, lalu Terdakwa II Menginformasikan kepada Terdakwa I dan seterusnya diinformasikan kepada para Kepala Sekolah untuk mengambil dana bantuan di Bank Jateng bersama-sama dengan Terdakwa I dan Terdakwa II. Akhirnya sesuai dengan kesepakatan, pemotongan dana bantuan sebanyak 50 dilaksanakan dan hasilnya dibagi untuk Terdakwa I, Terdakwa II, saksi Ashari serta Saksi Afenan dan Saksi Budi. Universitas Sumatera Utara c. Amar Pertimbangan Unsur Pidana Yang Dilakukan Majelis Hakim. 1. Terhadap unsur setiap orang. Majelis Hakim mengemukakan bahwa dalam perkara ini unsur setiap orang maksudnya adalah orang perorang atau termasuk korporasi yaitu kumpulan orang dan atau kekayaan yang terorganisasi baik merupakan badan hukum atau bukan badan hukum Pasal 1 butir 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, atau siapa saja yang menjadi subjek hukum pidana, yang melakukan suatu tindak pidana dan diancam pidana, dan kepadanya dapat dimintai pertanggungjawaban pidana sebagai akibat dari perbuatannya, serta apakah tidak ada alasan pemaaf atau alasan pembenar yang menghapuskan ancaman pidanannya. 96 Oleh karena itu, berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dipersidangan, maka Majelis Hakim mempertimbangkan bahwa Terdakwa I dan Terdakwa II selama pemeriksaan persidangan dapat menjawab dengan jelas, terang dan rinci identitasnya, nama, tempat lahir, tanggal lahir, jenis kelamin, kebangsaan, agama, pekerjaan dan alamat serta setelah diperiksa dengan seksama telah sesuai dengan identitas sebagaimana tertera dalam dakwaan penuntut umum maupun dengan 96 Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Pada Pengadilan Negeri Semarang Nomor: 24Pid.sus2011PN.Tipikor.Smg. hlm. 13. Universitas Sumatera Utara segala sesuatu yang berkaitan dengan dakwaan penuntut umum, dan Terdakwa I dan Terdakwa II adalah orang yang sehat jasmani dan rohani, oleh karenanya Terdakwa I dan Terdakwa II adalah subjek hukum yang mampu bertanggungjawab atas perbuatannya, serta selama dipersidangan tidak diperoleh hal-hal yang dapat menghapuskan tuntutan atas diri Terdakwa I dan Terdakwa II, sehingga Majelis Hakim berkeyakinan bahwa Terdakwa I dan Terdakwa II lah yang dimaksud Penuntut Umum. 97 2. Terhadap unsur secara melawan hukum. Pertimbangan Majelis Hakim terhadap unsur melawan hukum dalam perkara ini adalah bahwa Perbuatan Terdakwa I dan Terdakwa II yang dilakukan bersama-sama atau bekerjasama dengan saksi Ashari dan saksi Afenan sebagaimana terungkap dipersidangan membuktikan bahwa telah terjadi penyimpangan yang berkategori perbuatan melawan hukum yakni penyimpanganpenyalahgunaan dana Bantuan Pengembangan dan Peningkatan Pendidikan alokasi Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali dari APBD Propinsi Jawa Tengah Tahun Anggaran 2010. 98 3. Terhadap unsur memperkaya diri sendiri atau orang lain atau korporasi. Berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dipersidangan, perbuatan Terdakwa I dan Terdakwa II yang tanpa hak melakukan pemotongan sebesar 50 terhadap dana bantuan Pengembangan dan Peningkatan 97 Ibid, hlm. 14. 98 Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Pada Pengadilan Negeri Semarang Nomor: 24Pid.sus2011PN.Tipikor.Smg. hlm. 19. Universitas Sumatera Utara Pendidikan di Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali Propinsi Jawa Tengah adalah termasuk dalam kategori memperkaya diri sendiri. 4. Terhadap unsur yang dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara. Terhadap unsur dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara, dalam perkara ini Majelis Hakim berpendapat bahwa Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali Propinsi Jawa Tengah pada Tahun Anggaran 2010 mendapat alokasi bantuan Pengembangan dan Peningkatan Pendidikan, namun dana bantuan tersebut ternyata tidak diterima seluruhnya oleh penerima bantuan karena adanya pemotongan tanpa hak sebesar 50 oleh Terdakwa I dan Terdakwa II dengan alasan untuk biaya operasional dan orang yang menjembatani proposal adalah perbuatan yang merugikan keuangan negara atau perekonomian negara. 99 5. Terhadap unsur yang melakukan atau turut serta melakukan. Berdasarkan fakta-fakta yang terungkap dipersidangan, Terdakwa I, Terdakwa II, Saksi Ashari, Saksi Afenan secara bersama-sama dengan perannya masing-masing, yaitu: Terdakwa I mencari dan mengumpulkan calon penerima bantuan, membuat proposal dan membuat pertanggungjawaban pengguna dana bantuan serta melakukan pemotongan dana bantuan sebesar 50 bersama-sama dengan Terdakwa II. Sedangkan 99 Putusan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Pada Pengadilan Negeri Semarang Nomor: 24Pid.sus2011PN.Tipikor.Smg. hlm. 22. Universitas Sumatera Utara Saksi Ashari bertindak sebagai penghubung, menerima hasil pemotongan dana bantuan untuk kemudian diserahkan kepada saksi Afenan. Oleh karena itu, dengan adanya kerjasama sejak awal pertemuan antara Terdakwa I dengan Terdakwa II, Terdakwa II dengan saksi Ashari, dan saksi Ashari dengan saksi Afenan adalah merupakan rangkaian kerjasama para penerima hasil pemotongan dana bantuan baik dari perencanaan, pelaksanaan, sampai pada pembagian hasilnya yang telah mereka nikmati yang bertentangan dengan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 100

4. Terhadap Putusan Perkara Nomor: 26Pid.Sus2011PN.Tipikor.Smg.