2.2.4. Tingkat Pendapatan Keluarga
Pemenuhan kebutuhan keluarga berkaitan dengan tingkat pendapatan. Tingkat pendapatan adalah besarnya penghasilan yang diperoleh dari pekerjaan yang
dilakukan. Kepatuhan seseorang terhadap pengobatan TB Paru sering kali dihadapkan dengan masalah rendahnya pendapatan yang selanjutnya mengarah
kepada kurang terpenuhinya gizi dan kurangnya kepedulian terhadap hal-hal yang perlu dilakukan untuk pengobatan TB Paru. Tidak terpenuhinya pengobatan TB
Paru secara teratur disebabkan oleh tingkat pendapatan yang rendah.
2.2.5. Jarak Tempuh ke Puskesmas
Sarana dan prasarana yang tersedia mendukung tercapainya program pemerintah dalam hal pemeliharaan kesehatan bagi masyarakat. Pemerintah
membangun rumah sakit dengan fasilitas yang memadai bertujuan untuk peningkatan kesehatan masyarakat. Demikian halnya dengan puskesmas yang dibangun dengan
tenaga medis dan sarana serta prasarana yang terus diupayakan mengalami perkembangan. Dalam hal perawatan kesehatan terutama bagi kaum ekonomi kelas
bawah, jarak tempuh dari tempat tinggal mereka ke puskesmas juga merupakan salah satu kendala dalam hal kepatuhan mereka menjalankan pengobatan. Pada
akhirnya mereka tidak mematuhi aturan pengobatan yang dianjurkan.
2.2.6. Cara Transportasi ke Puskesmas
Kemudahan sampai ke puskesmas untuk melakukan pemeriksaan dan pengobatan dan tersedianya transportasi yang memadai memiliki peranan penting
terhadap penderita. Dengan banyaknya transportasi yang tersedia tentunya membuat
Universitas Sumatera Utara
penderita berkeinginan melakukan pengobatan terhadap penderita yang dialaminya. Sebaliknya, transportasi yang sulit ke puskesmas membuat si penderita sering
mengurungkan niatnya dalam melakukan pengobatan ditambah lagi faktor waktu dan biaya yang dikeluarkan. Apabila penderita harus mengeluarkan uang yang lumayan
besar untuk mencapai ke puskesmas, maka kemungkinan besar penderita tidak mematuhi aturan yang diberikan kepadanya dengan pertimbangan keuangan yang
mereka miliki. 2.3. Penyakit Tuberkulosis
Tuberkulosis adalah suatu penyakit yang disebabkan mycobacterium tuberculosis. Kuman ini berbentuk basil dengan ukuran 0,3µ-0,6µ. Sebagian besar
kuman terdiri dari asam lipid sehingga kuman ini tahan terhadap asam. Ada dua spesies Mycobakterium yang menyerang manusia yaitu mycobacterium tuberculosis
the human strain dan mycobacterium bovis Hard dan Mukty, 2008. Kuman mycobacterium masuk kedalam tubuh manusia melalui udara, masuk kedalam saluran
pernapasan, terus keparu paru dan menetap di sana, atau dapat menyebar keseluruh tubuh melalui pembuluh darah atau saluran pembuluh limfe Crofton dkk, 2002
2.3.1. Gejala-Gejala Tuberkulosis
Keluhan yang dirasakan penderita TB Paru dapat bermacam macam atau malah tanpa keluhan sama sekali. Keluhan yang terbanyak adalah Hard dan Mukty,
2008.
Universitas Sumatera Utara
1. Demam
Penderita TB Paru sering mengalami demam, yang kadang-kadang panas badan dapat mencapai 40-41
2. Batuk
C. Demam dapat hilangtimbul sehingga penderita tidak terbebas dari demam yang menyerupai influenza.
Batuk yang terus menerus dan berdahak 3 minggu atau lebih terjadi karena adanya iritasi pada bronkus. Batuk dapat bersifat kering non produktif kemudian
setelah timbul peradangan menjadi produktif menghasilkan sputum. Keadaan lebih lanjut adalah batuk bercampur darah karena terdapat pembuluh darah yang
pecah, hal ini terjadi pada kavitas atau pada ulkus dan dinding bronkus. 3.
Sesak Nafas Pada penyakit ringan baru kambuh belum dirasakan sesak nafas. Sesak nafas
akan ditemukan pada penyakit yang sudah lanjut, dimana infiltrasi sudah terjadi setengah bagian paru-paru.
4. Nyeri Dada
Gejala ini agak jarang ditemukan. Nyeri dada timbul apabila infiltrasi radang sudah sampai pada pleura, sehingga menimbulkan pleuritis.
5. Badan Lemah Malaise, nafsu makan berkurang, tidak enak badan, berkeringat
pada malam hari walaupun tanpa kegiatan, serta berat badan menurun, demam mering lebih dari sebulan.
Universitas Sumatera Utara
2.3.2. Klasifikasi Penyakit