Arab Spring = Revolusi Al-Jazeera?

94 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari seluruh pemaparan pada bab-bab sebelumnya, dapat disimpulkan 3 poin penting, antara lain: 1. Sejak kemunculannya pertama kali di tahun 1996, Al-Jazeera sebagai sebuah media yang berbasis di Doha – Qatar telah membuktikan kemampuannya sebagai media bertaraf internasional yang mampu bersaing dengan media-media lainnya khususnya media Barat. Sebagai media yang menganggap dirinya the voice of voiceless, Al-Jazeera mampu memberikan berita-berita eksklusif yang berbeda dengan media Barat lainnya. Selain itu Al-Jazeera juga telah melakukan apa yang sebelumnya belum mampu dilakukan oleh media lain, yaitu membawa semua Arab bersatu, di bawah satu payung, bersama-sama mengemukakan pikiran mereka. Sehingga kehadiran Al-Jazeera tidak hanya sebagai media pemberi berita namun juga sebagai media yang telah membuka ruang debat di kalangan masyarakat khususnya masyarakat Arab. Dengan kata lain kehadiran serta pengaruh Al-Jazeera di Timur Tengah dan bahkan di dunia internasional sangat kuat dan telah menjadi fenomena tersendiri hingga saat ini. 2. Mulai tahun 2011 terdapat serangkaian gelombang protes menuntut adanya pemerintahan di beberapa negara di Timur Tengah. Peristiwa yang lebih di kenal dengan sebutan Arab Spring tersebut telah menarik banyak perhatian masyarakat dunia, dimana protes pertama kali terjadi di Tunisia 95 sebelum kemudian menyebar ke negara-negara MENA. Banyak faktor yang mempengaruhi kemunculan aksi protes besar-besaran tersebut, namun salah satu faktor utamanya dikarenakan rezim pemerintahan Ben Ali yang telah berkuasa selama 23 tahun telah gagal membawa Tunisia ke dalam kehidupan yang lebih baik. Adapun dengan kemampuannya dalam menangkap makna inti dari revolusi tersebut, Al-Jazeera kemudian mampu meyajikan liputan berita yang pada akhirnya dapat menggerakkan masyarakat untuk ikut berpartisipasi memperjuangkan keinginan mereka. 3. Peran Al-Jazeera sendiri dalam transformasi politik Tunisia pada peristiwa Arab Spring sangatlah penting. Adapun peran Al-Jazeera tersebut yaitu telah menginspirasi dan menggerakkan masyarakat Tunisia melalui berita- berita yang disiarkannya sehingga mampu mempengaruhi masyarakat untuk melakukan aksi tersebut. Perannya yang lain yaitu Al-Jazeera telah menghasilkan sesuatu yang disebut diseminasi berita. Yaitu suatu kegiatan yang ditujukan kepada kelompok atau individu agar mereka memperoleh informasi, timbul kesadaran, menerima, dan akhirnya memanfaatkan informasi tersebut. Dimana dengan adanya diseminasi berita yang dibawa oleh Al-Jazeera tersebut mampu melahirkan pristiwa Arab Spring di Tunisia. Selain ketiga poin di atas, melalui studi ini penulis juga menemukan bahwa melalui liputan beritanya tentang apa yang terjadi Tunisia, Al-Jazeera telah menginspirasi masyarakat di negara-negara MENA untuk melakukan hal yang sama. Jika bukan karena Al-Jazeera, maka masyarakat tidak akan pernah tahu dan Arab Spring pun tidak akan terjadi. Selain itu, dibanding dengan negara-negara 96 MENA lainnya, Arab Spring yang terjadi di Tunisia dapat dikatakan cukup berhasil. Hal tersebut dikarenakan adanya dukungan serta partisipasi dari semua kalangan dan profesi, yang meliputi para buruh, intelek, aktivis, dan masyarakat biasa dari berbagai usia untuk mencapai tujuan bersama. Selain itu, sikap masyarakat Tunisia yang lebih terbuka dan menerima dengan adanya perubahan telah menjadikan transformasi politik yang ada berjalan dengan damai dan lancar.

B. Saran

Berdasarkan hasil studi terdapat beberapa saran dan rekomendasi yang dapat dipertimbangkan mengenai masalah Al-Jazeera dan peristiwa Arab Spring khususnya di Tunisia. Studi ini diharapkan dapat menjadi pelengkap tentang pembahasan mengenai kedua topik tersebut, mengingat topik tersebut merupakan topik kontemporer yang masih perlu dikaji lebih dalam. Adapun tema mengenai Al-Jazeera dan Arab Spring ini merupakan tema yang menarik. Kajian tentang Arab Spring di beberapa negara MENA lainnya masih jarang ada yang membahas. Maka dari itu penulis menyarankan kepada penulis selanjutnya untuk menoba membahas dan mengembangkannya lebih lanjut. 97 DAFTAR PUSTAKA Buku dan Ensiklopedi Abdurrahman, Dudung. Metodologi Penelitian Sejarah. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media,2007. Al-Jauhari, Yusri. Ifriqiyya Al-Isamiyah.______:_____, 1980. Alterman, Jon B. New Media New Politics? From Satellite Television to the Internet in the Arab World. US: Washington Institute for Near East Policy, 1998. C. Naylor, Philip. North Africa: a History from Antiquity to the Present. US: University of Texas Press, 2009. Caughey M, MC, dan Ayers MD. Cyberactivicm: Online Activism in Theory and Practice. London: Rotledge, 2003. El-Nawawy, Mohammed, dan Shawn Powers. Mediating Conflict: Al-Jazeera English and the Possibility of a Conciliatory Media. US: Figueroa Press, 2008. Ensiklopedi Islam jilid 5. Jakarta: PT Ichtiar Baru van Hoeve, 1999. Ensiklopedia Pemerintahan dan Kewarganegaraan: Sistem dan Bentuk Pemerintahan di Dunia. judul asli: How Government Work – The Inside Guide to the Politics of the World. Jakarta: PT Lentera Abadi, 2010. Fiska de Gouveia, Philip. An African Al-Jazeera? Mass Media and the African Renaissance. UK: The Foreign Policy Centre, 2005. Foreign Affairs. The New Arab Revolts: What Happened, What it Means, and What Comes Next. US: Council on Foreign Relations, 2011.