Perguruan Tinggi Pengaruh peran dan kinerja auditor internal terhadap efektivitas sistem pengendalian internal : studi empiris perguruan tinggi badan layanan umum di wilayah Provinsi DKI Jakarta dan Banten

30 kelemahan-kelemahan, sehingga dibutuhkan pendekatan lain yaitu kuantitatif manajemen. b. Pendekatan kuantitatif manajemen Pendekatan ini mengakomodasi variabel-variabel kuantitatif yang bersifat non financial dan diluar sistem akuntansi. Pendekatan ini membantu perumusan-perumusan permasalahan yang dihadapi sebagai alat analisa dalam pemecahan permasalahan, serta memperjelas kesimpulan yang akan diambil analisis kuantitatif akuntansi. c. Digunakan sebagai pelengkap hasil kedua pendekatan diatas, hasil analisa kualitatif ini dimaksudkan untuk memperjelas kesimpulan yang akan diambil dari kedua pendekatan diatas. Sedangkan untuk mengukur efektivitas auditor dapat menggunakan teknik seperti memeriksa, membandingkan, memeriksa dokumen dasar vouching, menganalisa, mengecek, menginspeksi, menghitung, menelusuri trace, serta memverifikasi verify.

8. Perguruan Tinggi

Menurut UU No. 20 tahun 2003 pasal 19 ayat 1, yang dimaksud perguruan tinggi adalah jenjang pendidikan menengah mencakup program pendidikan menengah mencakup program pendidikan diploma, sarjana, magister, spesialis, dan doktor yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi. Dalam UU No. 2 tahun 1989, pasal 16, ayat 1 perguruan tinggi yaitu kelanjutan pendidikan menengah yang diselenggarakan untuk 31 mempersiapkan peserta didik untuk menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademis dan professional yang dapat menerapkan, mengembangkan, dan menciptakan ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian. Menurut jenisnya, perguruan tinggi dibagi menjadi dua: a. Perguruan tinggi negeri adalah perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh pemerintah. b. Perguruan tinggi swasta adalah perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh pihak swasta. Secara umum tugas penyelenggaraan pendidikan tinggi saat ini bertambah berat karena paradigma baru seperti akuntabilitas, kualitas pendidikan, otonomi dan evaluasi diri pendidikan tinggi dipersyaratkan oleh masa depan yang menuntut aktualisasi keunggulan kemampuan manusia secara optimal, yang sementara ini masih “tersembunyi” dalam diri hidden excellence in personhood Semiawan, 1998:12 Tugas Perguruan Tinggi dalam PP No. 30 tahun 1990 pasal 1 ayat 2 yaitu perguruan tinggi adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan tinggi. Sedangkan dalam mukadimah Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 60302001 dinyatakan tugas perguruan tinggi adalah berperan aktif dalam perbaikan dan pengembangan kualitas kehidupan dan kebudayaan, pengembangan ilmu pengetahuan, dan pengembangan 32 pengertian dan kerjasama internasional untuk mencapai kedamaian dunia dan kesejahteraan lahir batin umat manusia berkelanjutan. Berdasarkan UU Republik Indonesia No. 9 Tahun 2009 setiap perguruan tinggi di Indonesia harus memiliki Badan Hukum Pendidikan yang berfungsi memberikan pelayanan yang adil dan bermutu kepada peserta didik, berprinsip nirlaba, dan dapat mengelola dana secara mandiri untuk memajukan pendidikan nasional. Di Indonesia, perguruan tinggi negeri dikelola oleh Kementerian Pendidikan Nasional. Rektor perguruan tinggi negeri merupakan pejabat setingkat eselon 2 di bawah Menteri Pendidikan Nasional ataupun kementerian lainnya. Perguruan tinggi swasta di Indonesia, dikelola oleh masyarakat sesuai dengan UU No. 22 Tahun 1961 pasal 22. Dalam UU No. 22 Tahun 1961 pasal 24 dikatakan bahwa Bimbingan dan pengawasan atas penyelenggaraan perguruan tinggi swasta pada mulanya dilakukan oleh Lembaga Perguruan Tinggi Swasta LPTS yang dibentuk oleh pemerintah.

9. Badan Layanan Umum BLU