24
6. Sistem Pengendalian Internal
Menurut Konsorium Organisasi Profesi Audit Internal 2004, dalam Rapina dan Christyanto, 2011:6-7 mendefinisikan Sistem Pengendalian
Internal adalah: “ Semua tidakan yang dilakukan oleh manajemen, direksi, komisaris,
ataupun pihak lain untuk mengelola risiko dan meningkatkan kemungkinan tercapainya sasaran dan tujuan yang ditetapkan. Manajemen merencanakan,
mengorganisir dan mengarahkan pelaksanaan tindakan yang memadai untuk meningkatkan kepastian bahwa tujuan akan tercapai. Sistem pengendalian
internal terdiri atas lingkungan pengendalian, penilaian risiko, kegiatan prosedur pengendalian, informasi dan komunikasi, serta pemantauan
pengendalian.” Menurut The Comitte of Sponsoring Organization COSO, dalam
Bodnar, 2001:182, sistem pengendalian internal adalah proses yang dapat dipengaruhi manajemen dan karyawan dalam menyediakan secara layak
suatu kepastian mengenai prestasi yang diperoleh secara objektif dalam penerapannya tentang bagian laporan keuangan yang dapat dipercaya.
Dari pengertian di atas dapat dilihat bahwa sistem pengendalian internal merupakan hal yang penting untuk diterapkan dalam sebuah
perguruan tinggi. Sistem pengendalian internal memberikan kepastian secara objektif yang berhubungan dengan segala aspek perguruan tinggi baik
organisasional maupun pribadi yang dilakukan secara efektif dan efisien. COSO menjelaskan bahwa pengendalian intern terdiri dari lima
komponen yang saling terkait sebagai berikut Sawyer‟s, 2009:61-62: a. Lingkungan pengendalian
Komponen ini meliputi sikap manajemen di semua tingkatan terhadap operasi secara umum dan konsep kontrol secara khusus. Hal ini mencakup
25
etika, kompetensi, serta integritas dan kepentingan terhadap kesejahteraan organisasi. Juga tercakup struktur organisasi serta kebijakan dan filosofi
manajemen. b. Penentuan Resiko
Komponen ini telah menjadi bagian dari aktivitas audit internal yang terus berkembang. Penentuan risiko mencakup penentuan risiko di semua aspek
organisasi dan penentuan kekuatan organisasi melalui evaluasi risiko. COSO juga menambahkan pertimbangan tujuan di semua bidang operasi
untuk memastikan bahwa semua bagian organisasi bekerja secara harmonis.
c. Aktivitas kontrol Komponen ini mencakup aktivitas-aktivitas yang dulunya dikaitkan
dengan konsep kontrol internal. Aktivitas-aktivitas ini meliputi persetujuan, tanggung jawab dan kewenangan, pemisahan tugas,
pendokumentasian, rekonsiliasi, karyawan yang kompeten dan jujur, pemeriksaan internal dan audit internal. Aktivitas-aktivitas ini harus
dievaluasi risikonya untuk organisasi secara keseluruhan. d. Informasi dan komunikasi
Komponen ini merupakan bagian penting dari proses manajemen. Manajemen tidak dapat berfungsi tanpa informasi. Komunikasi informasi
tentang operasi kontrol internal memberikan substansi yang dapat digunakan manajemen untuk mengevaluasi efektivitas kontrol dan untuk
mengelola operasinya.
26
e. Pengawasan Pengawasan merupakan evaluasi rasional yang dinamis atas informasi
yang diberikan pada komunikasi informasi untuk tujuan manajemen kontrol.
Menurut Tunggal 1995:2, dalam Rapin dan Christyanto 2011:8 terdapat lima tujuan pengendalian internal, antara lain:
a. Untuk menjamin kebenaran data akuntansi Manajemen harus memeiliki data akuntansi yang dapat diuji ketepatannya
untuk melaksanakan kegiatan operasi. Berbagai macam data digunakan untuk mengambil keputusan yang penting.
b. Untuk mengamankan harta kekayaan dan catatan pembukuannya Harta fisik bisa saja dicuri, disalahgunakan atau rusak secara tidak sengaja.
Hal yang sama juga berlaku untuk harta yang tidak nyata seperti perkiraan piutang, dokumen penting, surat berharga, dan catatan keuangan. Sistem
pengendalian internal dibentuk guna mencegah ataupun menemukan harta yang hilang dan catatan pembukuan pada saat yang tepat.
c. Untuk menggalakkan efisiensi usaha Pengendalian juga dimaksudkan untuk menghindari pekerjaan-pekerjaan
berganda yang tidak perlu, mencegah pemborosan terhadap semua aspek usaha termasuk pencegahan terhadap penggunaan sumber-sumber dana
yang tidak efisien.
27
d. Untuk mendorong ditaatinya kebijakan pimpinan yang telah digariskan Manajemen menyusun prosedur dan peraturan untuk mencapai tujuan.
Sistem pengendalian internal memberikan jaminan akan ditaatinya prosedur dan peraturan tersebut.
e. Penilaian Harus dibuat ketentuan agar memberikan kepastian bahwa seluruh harta
telah dinilai dengan selayaknya sesuai dengan prinsip akuntansi yang lazim dan bahwa penyesuaian-penyesuaian telah dilakukan dengan sah.
Menurut Willson dan Campbell 1986, dalam Rapina dan Christyanto, 2011:7 pengendalian internal dibagi menjadi dua yaitu:
a. Pengendalian akuntansi Pengendalian akuntansi mencakup rencana organisasi dan semua metode
dan prosedur yang terutama menyangkut pengamanan harta perusahaan serta keterandalan dari catatan-catatan keuangan. Pada umumnya ia
meliputi pengendalian-pengendalian seperti misalnya sistem kewenangan dan persetujuan, pemisahan tugas-tugas yang berhubungan dengan
pembukuan dan laporan-laporan akuntansi dari tugas-tugas yang berhubungan dengan operasi atau perlindungan harta, pengamanan fisik
dari harta dan pemeriksaan intern. b. Pengendalian Administratif
Terdiri dari rencana organisasi dan semua metode dan prosedur yang terutama berhubungan dengan efisiensi operasi dan ketaatan pada
kebijaksanaan manajemen dan biasanya hanya berhubungan secara tidak
28
langsung dengan catatan-catatan finansial. Pada umumnya ia meliputi pengendalian-pengendalian seperti misalnya analisa statistic, time and
motion studies, laporan pelaksanaan, program latihan pegawai, dan pengendalian kualitas.
Dibawah ini merupakan pentingnya pengendalian internal Sagara dan Jalil, 2013:79-80:
a. Ditetapkan di ISA 400, „istilah sistem pengendalian intern berarti semua
kebijakan dan prosedur kontrol internal yang diadopsi oleh manajemen entitas untuk membantu dalam mencapai tujuan manajemen memastikan,
sedapat mungkin, perilaku tertib dan efisien bisnisnya, termasuk kepatuhan terhadap kebijakan manajemen, pengamanan asset, pencegahan
penipuan dan kesalahan, akurasi dan kelengkapan catatan akuntansi, dan persiapan tepat waktu informasi keuangan yang dapat diandalkan.
b. Setiap orang dalam organisasi memiliki tanggung jawab untuk pengendalian internal. CEO secara pokok bertanggung jawab dan harus
mengasumsikan „kepemilikan‟ dari sistem pengendalian internal, memberikan kepemimpinan dan arah untuk manajer senior.
c. Auditor tertarik terutama dalam kontrol yang berhubungan dengan keandalan pelaporan keuangan. Auditor memiliki tanggung jawab yang
signifikan untuk penemuan manajemen dan penipuan karyawan dan pada tingkat yang lebih rendah, beberapa jenis tindakan illegal.
29
7. Efektivitas