46
C. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini hanya menggunakan 1 satu cara, yaitu dengan penelitian lapangan Field Research. Pada penelitian ini,
yang menjadi subjek penelitian adalah auditor internal yang masih aktif bekerja di Perguruan Tinggi. Peneliti memperoleh data dengan mengirimkan kuesioner
kepada auditor internal secara langsung. Data primer diperoleh dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah terstruktur dengan tujuan untuk
mengumpulkan informasi dari auditor internal sebagai responden dalam penelitian ini.
D. MetodeAnalisis Data
Metode analisis data menggunakan statistik deskriptif, uji kualitas data, uji asumsi klasik dan uji hipotesis.
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi, varian, maksimum,
minimum, sum, range, kurtosis dan skewness kemencengan distribusi Ghozali, 2013:19.
2. Uji Kualitas Data
a. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya
suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada
47
kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut Ghozali, 2013:52. Pengujian validitas dalam
penelitian ini menggunakan Pearson Correlation yaitu dengan cara menghitung korelasi bivariate antara masing-masing skor butir
pertanyaan dengan total skor Ghozali, 2013:54. Apabila Pearson Correlation yang didapat memiliki tingkat signifikansi dibawah 0,05,
berarti dapat disimpulkan bahwa masing-masing butir pertanyaan adalah valid Ghozali, 2013:55.
b. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap
pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu Ghozali, 2013:47.
Ghozali 2013:48 menyebutkan bahwa pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu:
1 Repeated Measure atau pengukuran ulang, responden akan diberikan pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, dan kemudian dilihat
apakah ia tetap konsisten dengan jawabannya. 2 One Shot atau pengukuran sekali saja, pengukuran hanya dilakukan
sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. Kriteria pengujian
dilakukan dengan menggunakan pengujian Cronbach Alpha α. Suatu
48
variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,70 Nunnally, 1994 dalam Ghozali, 2013:48.
3. Uji Asumsi Klasik
Untuk melakukan uji asumsi klasik atas data primer ini, maka peneliti menggunakan uji multikolonieritas, uji normalitas, dan uji
heteroskedastisitas. a. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen.
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen Ghozali, 2013:105.
Deteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi dapat dilihat dari besaran VIF Variance Inflation Factor atau
nilai tolerance dan lawannya Ghozali, 2013:105. Regresi bebas dari ,asalah multikolonieritas adalah nilai Tolerance 0,10 atau sama dengan
nilai VIF 10 Ghozali, 2013:106. b. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
Seperti diketahui bahwa uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal Ghozali, 2013:160. Model regresi yang
baik adalah memiliki distribusi normal atau mendekati nol Ghozali, 2013:160. Dalam penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan uji
49
statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov K-S. Untuk mengetahui apakah residual terdistribusi secara normal. Residual terdistribusi secara
normal ketika tingkat signifikansi di atas 0.05 Ghozali, 2013:165. c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda
disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali,
2013:139. Deteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan
dengan Uji Park dengan melihat pada koefisien parameter beta dari persamaan regresi tersebut. Apabila koefisien parameter beta dari
persamaan regresi tersebut memiliki tingkat signifikansidi atas 0,05, hal ini menunjukkan bahwa dalam data model empiris yang diestimasi tidak
terdapat heteroskedastisitas, dan sebaliknya jika parameter beta tidak signifikan secara statistik, maka asumsi homoskedastisitas pada data
model tersebut ditolak Ghozali, 2013:142.
4. Uji Hipotesis