syarah Hadist tersebut. jadi yang membacakan hanya pegawai yang mengerti tentang Hadist tersebut sehingga tidak pergantian antara pembaca Hadist
tersebut. Harus adanya pelatihan membaca arab gundul dan memahami pengertian atau makna dari Hadist tersebut. Pelatihan membaca arab gundul
bisa juga menggunakan buku Al- Qur‟anul Qarim yang diterbitkan oleh
Sygma atau bisa juga dengan buku Tafsir Ibnu Kasi AT Thabari yang berjudul The Wisdom yang diterbutkan oleh Al-Mizan, dalam buku tersebut
pegawai dapat belajar bagaimana membaca huruf arab gundul secara benar dan terdapat tafsir-tafsir sehingga dapat mengerti satu-satu huruf arab.
C. Pendalaman Nilai-nilai Keislaman melalui Komunikasi Diagonal
Komunikasi diagonal adalah komunikasi yang memotong silang antara komunikasi vertikal dengan komunikasi horizontal. Dalam sekretariat
badan di BPPK komunikasi diagonal terjadi antara bagian-bagian yang ada. Misalnya dalam komunikasi antara kepala bagian TIK dengan pegawai
bagian Kepegawaian. Komunikasi antara kepala bagian TIK dengan pegawai bagian Kepegawaian adalah komunikasi diagonal karena mereka berbeda
divisi satu sama lain. Karena semua kepala bagian atau pegawai dapat mengikuti kegiatan-
kegiatan yang sudah diterangkan di atas sehingga pendalaman nilai-nilai Keislaman melalui komunikasi diagonal dapat terjadi dalam kegiatan
tersebut. Nilai-nilai keislaman yang diterapkan dalam pendalaman melalui
komunikasi diagonal adalah kejujuran, ketulusan, hunuzon, tidak melakukan
perbuatan tercela, menjaga nama baik yang di dalamkan melalui proses kegiatan pendalaman nilai-nilai Keislaman yang dilaksanakan dalam
komunikasi vertikal dan Komunikasi horizontal.
D. Pendalaman Nilai-nilai Keislaman melalui Komunikasi Melalui Old
Media dan New Media 1.
Konsep Pendalaman Nilai-nilai Terpuji dalam Islam Melalui Mading Majalah Dinding
Dalam pendalaman nilai-nilai Keislaman melalui old media terdapat mading majalah dinding di masjid Baitul Maal yang berisikan tentang hal-
hal tentang Islam, mengenai pelanggaran-pelanggaran Islam, kisah-kisah singkat sahabat-sahabat Nabi. Seperti pernyataan yang dinyatakan oleh
saudara Hepy Dwi Prasetyo dalam wawancara sebagai berikut: “Setahu saya sih selain di Masjid ini, media dakwahnya ada
majalah dinding Atau mading, kalu mading itu setiap beberapa pekan atau beberapa bulan kan diganti, itu yang saya amati
selama ini Jama’ah Masjid menyempatkan diri untuk membaca mading tersebut, contoh nih artikel yang bagus seperti larangan
penggunaan cincin emas bagi laki-laki, kemudian larangan keluarga kita tidak boleh memarahin anak, dan itu antusias
membacanya Alhamdulillah banyak”
10
Menurut pengamatan penulis yang diamati memang antusias pembacanya lumayan diminati karena letaknya berada di tangga masuk
masjid sehingga para pegawai yang ingin shalat terlebih dahulu melihat atau membaca artikel yang terdapat dalam masjid. Artikel-artikel yang di
10
Wawancara mendalam dengan Hepy Dwi Prasetyo sebagai pegawai bagian Kepegawaian di BPPK pada tanggal 28 Mei 2014
tempatkan dalam mading adalah artikel mengenai hal-hal tentang Islam, seperti contoh dalam pengamatan penulis.
2. Konsep Pendalaman Nilai Akhlak Nabi, Rosul, Sahabat, Ulama Melalui
Program SIDIG
Dalam pendalaman nilai-nilai Keisalaman melalui new media BPPK membuat Program SIDIG Syiar Islam Digital yang telah berjalan selama 2
tahun. Sesuai yang dinyatakan oleh kepala bagian TIK BPPK bapak Wawan Ismawandi sebagai berikut:
“kita selama ini rutin dua tahun tetapi selama bulan puasa saja. Kegiatan itu memanfaatkan media streaming yang bulan
puasa diisi acara-acara rohani. Ada pembacaan murotal, pemutaran film-film islam, ceramah, kultum pokoknya selama
empat jam setiap hari selama bulan Ramadhan itu kita siarkan nama acara
nya SIDIG Syiar Islam Digital”
11
Program SIDIG atau Syiar Islam Digital adalah program rohani yang dibuat oleh BPPK dalam upaya untuk menerapkan nilai-nilai Keislaman.
Program SIDIG ini sudah berlangsung selama dua tahun. Dalam pelaksanaannya program SIDIG ini menggunakan media online yang berupa
streaming yang terdapat di web BPPK itu sendiri. Pelaksanaan program SIDIG ini juga rutin dibulan Ramadhan saja, karena pada saat bulan
Ramadhan para pegawai yang beragama Islam akan lebih meningkatkan keimanannya sehingga dibuat program SIDIG ini.Dalam program SIDIG
terdapat antara lain:
11
Wawancara mendalam dengan Wawan Ismawandi sebagai Kepala bagian TIK Sekretariat Badan di BPPK pada tanggal 14 Mei 2014
1. Murrotal, dalam Murrotal berisi bacaan Al-Quran dari Syaikh Sa‟ad
Al-Ghomidi; 2.
KITA Kisah Teladan yaitu berisi kisah teladan Sahabat, Ulama Nabi yang diambil dari acara Khalifah di Trans7
3. MATA HATI Hikmah, Tausyiah Penyejuk Hati yaitu berisi
penjelasan dari Hadist atau ayat suci Al-Quran atau ulasan singkat dari nilai-nilai Keislaman
4. PENDAKI Perjuagan Dakwah Islam yaity berisi perjuangan Nabi,
Sahabat, Ulama dalam mendakwahkan Islam 5.
NADI Nada-nada Islami yaitu berisi lagu-lagu Islam dari penyayi Maher Zein, Sulis, Hadad Alwi, dan lain-lain.
Program SIDIG ini ditayangkan selama empat jam setiap hari kerja. Menurut pegawai program ini sangat bermanfaat sekali dan dapat membantu
untuk meningkat keimananya selama bulan Ramadhan. Tidak hanya meningkat keimanan program SIDIG ini juga dapa menambah wawasan
pegawai dalam hal agama Islam. Pegawai dapat mengetahui hal-hal yang belom
Nilai-nilai keislaman yang diterapkan dalam pendalaman melalui komunikasi old media dan new media adalah mengenai, yaitu seperti
kejujuran, ketulusan, hunuzon, tidak melakukan perbuatan tercela, menjaga nama baik, dan moral yang di dalamkan melalui proses kegiatan pendalaman
nilai-nilai Keislaman Mading Majalah Dinding dari old media dan Program SIDIG Syiar Islam Digital dari new media.
Dalam proses pendalaman nilai-nilai Keislaman melalui old media dan new media sudah baik, tetapi pasti ada kekurangan dalam proses
pelaksanaanya. Dalam pendalaman nilai-nilai Keislaman dengan old media melalui mading atau majalah dinding kekurangannya adalah hanya satu orang
yang mengelola mading atau majalah dinding tersebut. Jadi masalanya adalah dalam hal pengelolaan. Pengelolaannya kurang baik sehingga artikel yang
ditampilkan melalui mading juga tidak teratur, seharusnya ada pengelolaan tersendiri maupun dari BPPK sendiri atau dari Sekretariat masjid yang berada
di BPPK. Bila pengelolaannya baik maka mading tersebut akan baik, aktikel dalam mading juga teratur. Seharusnya juga artikel yang ada di dalam mading
juga bertemakan tentang manajemen Islam, tentang pengelolaan keuangan Islam, tentang pegawai yang baik, pokoknya mengenai pekerjaan yang ada di
dalam BPPK menurut pandangan Islam, itu dilakukan untuk menarik minat pembaca dari pegawai BPPK.
Dalam pendalaman nilai-nilai Keislaman new media yaitu program SIDIG Syiar Islam Digital menurut penulis sudah sangat mendukung untuk
proses pendalam nilai-nilai Keislaman kepada pegawai, namun kekurangan program SIDIG adalah hanya ditanyangkan dalam bulan Ramadhan saja,
seharusnya ditanyangkan setiap hari kerja tidak di bulan Ramadhan saja. Seperti sama dengan mading isi dalam program SIDIG tidak hanya fokus
terhadap kisah-kisah Islam saja namun pengelolaan keuangan menurut pandangan Islam juga ditanyangkan, tentang bagaimana mempunyai akhlak
yang baik juga ditanyangkan. Sehingga menarik bagi pegawai dan juga antusias pegawai untuk membuka program SIDIG juga banyak.
E. Hambatan Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan BPPK dalam
Pendalaman Nilai-nilai Keislaman kepada pegawai 1.
Hambatan Waktu
Hambatan BPPK yang ditemui dalam pendalaman nilai-nilai keislaman yang pertama adalah masalah waktu. Waktu adalah hambatan yang
paling utama diantara hambatan lain. Karena waktu kerja yang sempit sehingga proses pendalaman nilai-nilai Keislaman menjadi tidak maksimal
seperti yang dikatakan oleh pegawai mas Riki Efendi dalam wawancara. “Cuma itu tadi kendalanya lagi-lagi masalah waktu”
12
Menurut dia pegawai susah mencari waktu untuk mengikuti apa yang telah disediakan oleh BPPK tersebut. Jam istirahat makan siang pun menurut
dia kurang untuk proses pendalaman nilai-nilai Keislaman. Menurut saudara Riki kebanyakan pegawai setelah Shalat Zuhur langsung untuk ke kantin
untuk makan tanpa mengikuti kegiatan. Ya walaupun sebagian ada pegawai yang mengikuti kegiatan tetapi menurut saudara Riki merasa kurang.
2. Hambatan Koordinasi dan Jadwal
“Sebenernya waktu tidak jadi masalah kalau ada susunannya atau jadwal sekarang sukarela jadi tidak ada yang
memantau”
13
12
Wawancara mendalam dengan Riki Effendi sebagai pegawai bagian Kepegawaian di BPPK pada tanggal 30 Juni 2014
13
Wawancara mendalam dengan Riki Effendi sebagai pegawai bagian Kepegawaian di BPPK pada tanggal 30 Juni 2014
Hambatan yang kedua adalah kurangnya kordinasi antar pengurus. Menurut saudara Riki Efendi dalam wawancara kurangnya kordinasi ini
menjadi hambatan dalam proses pendalaman nilai-nilai Keislaman. Sehingga kegiatan-kegiatan pendalaman nilai-nilai Keislaman kadang dilaksanakan dan
kadang tidak dilaksanakan. Hal ini menjadi hambatan yang diterima dalam proses pendalaman nilai-nilai Keislaman.
3. Kemasan Kurang Menarik
Hambatan yang selanjutnya dalam proses pendalaman nilai-nilai Keislaman adalah kurangnya kemasan yang menarik dalam kegiatan-kegiatan
pendalaman nilai-nilai Keislaman tersebut. menurut saudara Riki Efendi dalam wawancara mengatakan
“Makanya kadang-kadang kita berpikir dakwah itu biasa saja gak ada persiapan tidak terlalu yakin dengan bacaan dan
kemasan kita tidak terlalu baik ”
14
Menurut saudara Riki Efendi kemasan yang tidak menarik menjadikan antusias yang sedikit dalam proses kegiatan pendalaman nilai-nilai
Keislaman. Menurut saudara Riki efendi harus dikemas secara menarik sehingga dalam proses kegiatan pendalaman nilai-nilai Keislaman
antusiasnya menjadi meningkat. Memang kemasan yang menarik akan mendatangkan antusias yang banyak.
4. Kurangnya Pembelajaran
Hambatan yang terakhir dalam proses pendalaman nilai-nilai Keislamana adalah masalah tidak ada pembelajaran sebelum membacakan
14
Wawancara mendalam dengan Riki Effendi sebagai pegawai bagian Kepegawaian di BPPK pada tanggal 30 Juni 2014
Hadist Riaydhus Sholihin. Menurut pegawai Choirul huda dalam wawancara mengatakan
“kegiatan ini sih harusnya disemi formalkan gitu ada beberapa orang yang memang belajar bersama tentang Hadist
tersebut terus ada jadwalnya terus misalkan ada kekurangannya diingatkan, emang harus menjadi semi formalkan untuk menjadi
komitmen antar masing- masung anggota”
15
Menurut pegawai Choirul Huda memang proses kegiatan pendalaman nilai-nilai Keislaman seperti pembacaan Hadist Riyadhus Sholihin memang
harus adanya pembelajaran dalam prosesnya. Pembelajaran tentang hadist tersebut, mengenal huruf gundul, memaknai pengertian dari Hadist tersebut
itu sangat berguna bagi yang membacanya. Hambatan tersebut akan menjadikan pedoman bagi BPPK untuk
memperbaiki diri supayan pelaksanaan pendalaman nilai-nilai Keislaman akan menjadi baik dan baik seterusnya.
F. Makna dalam Pendalaman Nilai-nilai Keislaman di BPPK
Tabel 4. 3 :Peserta Focus Group Discussion Sekretariat Badan
No. Nama
Jabatan
1 -Riki Efendi
-Seutigo -Choirul Huda
-Mujiono -Pelaksana
-Pranata Komputer Pelaksana -Pelaksana
-Pelaksana
15
Wawancara mendalam dengan Choirul Huda sebagai pegawai bagian Pengadaan Alat di BPPK pada tanggal 30 Juni 2014
Tabel 4.4 : Pendalaman Sekretariat Badan Terhadap Pendalaman Nilai-nilai
Keislaman
No Kategorisasi
makna Riki Efendi
Seutigo Choirul Huda
Mujiono
1 Nilai-nilai
Keislaman terdapat di nilai-nilai
Kementerian Keuangan
Ada Ada
Kurang ada Ada
2 Penerapan nilai-
nilai Kementerian Keuangan
Peningkatan sikap
Peningkata n sikap
Peningkatan sikap
Peningkatan sikap
3 Tujuan Penerapan
nilai-nilai Kementerian
Keuangan Kebijakan
Menteri Kebijakan
Menteri Kebijakan
Menteri Kebijakan
Menteri
4 Kegiatan
pendalaman nilai- nilai Keislaman
Ada Ada
Ada Ada
5 Kegiatan
pendalaman penting atau tidak
Penting Penting
Penting Penting
6 Efektivitas program
SIDIG Kurang
Efektif Kurang
Efektif Kurang
Efektif Kurang Efektif
7 Kemasan SIDIG
Menarik tapi jarang
mebuka Menarik
Kurang menarik
menarik 8
Pendalaman nilai- nilai sesama
pegawai Sering sharing
Sharing Bertanya ke
pegawai yang lebih ahli
Sharing 9
Media Comet terdapat
pendalaman nilai- nilai Keislaman
Kolom Mata air
Kolom Mata air
Tidak ada Kolom Mata air
10 Kegiatan dikelola
BPPK Tidak secara
langsung Tidak
secara langsung
Tidak secara langsung
Tidak secara langsung
11 Nilai keislaman
yang terdapat dalam nilai-nilai
Kementerian Keuangan
Kejujuran, amanah, tulus
Kejujuran, amanah,
tulus Kejujuran,
amanah, tulus Kejujuran,
amanah, tulus
Berdasarkan objektivitas dari Focus Group Discussion yang dilakukan terhadap kepala bagian pegawai BPPK
16
.Varian makna nilai-nilai Keislaman terdapat dan terkandung dalam nilai-nilai kementerian keuangan. Nilai-nilai
Keislaman ada terkandung dalam kementerian keuangan. Pola pemaknaan nilai- nilai Keislaman terdapat dan terkandung dalam nilai-nilai kementerian keuangan.
Choirul Huda memaknai nilai-nilai Kementerian Keuangan kurang mengena. Menurut Choirul Huda nilai-nilai Keislaman kurang fokus, kurang ada di dalam
nilai-nilai Kementerian Keuangan. Menurutnya nilai-nilai Keislaman harusnya terdapat dalam sifat Rasulullah SAW, sehingga di nilai-nilai Keislaman kurang
ada di nilai-nilai Kementerian Keuangan. Pola pemaknaan terhadap penerapan nilai-nilai Kementerian Keuangan.
Wawan Ismawandi memaknai penerapan nilai-nilai Kementerian Keuangan dengan membuat program-program yang mendukung. Menurut pegawai lain
penerapan nilai-nilai Kementerian Keuangan dengan melakukan peningkatan sikap. Berbeda dengan kepala bagian TIK Wawan Ismawandi yang menyatakan
penerapan nilai-nilai Kementerian Keuangan dengan membuat program-program yang mendukung.
Polapersamaan makna terhadap tujuan penerapan nilai-nilai Kementerian Keuangan.Merupakan kebijaan Menteri Keuangan saat itu.Tujuan penerapannya
nilai-nilai Kementerian Keuangan menurut kepala bagian dan semua pegawai adalah sesuai dengan kebijakan Menteri Keuangan pada saat itu yang
16
FGD, Pegawai BPPK, Jakarta, 15Agustus 2014.
menginginkan semua pegawai yang berada di lingkungan Kementerian Keuangan harus mempunyai nilai-nilai Kementerian Keuangan tersebut.
Pola Persamaan makna terhadap kegiatan pendalaman nilai-nilai Keislaman. Persamaan makna terhadap apakah ada kegiatan pendalaman nilai-
nilai Keislaman yaitu mereka menyatakan ada.Seutigo memaknai bahwa terdapat “Pembacaan Hadist Riyadhus Sholihin yang dibacakan oleh teman-teman
pegawai”. Pola persamaan makna terhadap kegiatan pendalaman nilai-nilai
keislaman penting atau tidak. Mereka memaknai bahwa pendalaman nilai-nilai Keislaman sangat penting untuk menambah Keimanan dan meningkatkan Akhlak
mereka. Mujiono memaknainya dengan mengatakan “penting karena dapat menambah keima
nan dan mengingatkan kembali”. Pola pemaknaan terhadap efektivitas Program SIDIG. Hepy memaknainya
dengan “tidak tahu karena tidak pernah mengikutinya”.Hepi memaknainya karena tidak pernah membukanya sehingga tidak tahu efektivitas dari program SIDIG.
Varian makna terhadap kemasan Program SIDIG. Kemasan yang diberikan BPPK dalam program SIDIG menurut sebagian pegawai adalah
menarik saudara Riki efendi memaknai “menarik sih saya liat tapi saya jarang buka”.
Varian makna terhadap pendalaman nilai-nilai Keislaman sesama pegawai. mereka sebagian memaknainya dengan bertanya kepada teman yang lebih ahli,
selalu sharing, dan mengikuti pengajian di rumah. Mujiono memaknai “sering sharing dengan teman dan mengikuti pengajian”.
Varian makna terhadap media comet terdapat pendalaman nilai-nilai Keislaman. Dalam media Comet terdapat kolom Mata Air yang berisikan
sebagian tentang pendalaman nilai- nilai Keislaman. Seutigo memaknai “ada
kolom mata air disitu tidak hanya nilai Islam saja nilai kerohanian secara umum juga dib
ahas disitu”. Pola persamaan makna terhadap kegiatan pendalaman nilai-nilai
Keislaman dikelola oleh BPPK. kegiatan pendalaman nilai-nilai secara tidak langsung dikelola oleh BPPK, hanya hari besar Islam saja yang dikelola. Seutigo
memaknai “tidak secara langsung dikelola hanya perayaan hari besar Islam saja yang langsung dikelola”.
Pola Persamaan makna terhadap nilai Keislaman yang terdapat dalam nilai Kementerian Keuangan.Nilai-nilai Keislaman yang konkrit yang terdapat di nilai-
nilai Kementeian Keuangan antara lain nilai, Kejujuran, amanah, tulus, berprangsangka baik moral, disiplin
Riki Efendi memaknai “konkritnya ada kejujuran, profesional”.
79
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Bentuk komunikasi yang dilakukan organisasi BPPK dalam melakukan pendalaman nilai-nilai Keislaman adalah terdapat melalui
komunikasi vertikal, horizontal, diagonal, old media, dan new media. Dalam pendalaman nilai melalui komunikasi vertikal terdapat dalam Konsep
Pendalaman Nilai Salam Melalui Program Budaya Senyum, Salam, Sapa,
Konsep Pendalaman Nilai Kedisiplin Melalui Program Budaya Two Minute Before, Konsep Pendalaman Nilai Musyawarah Melalui Kegiatan Sharing
Session. Dalam konsep tersebut tidak hanya ada terdapat komunikasi vertikal saja, komunikasi lisan, verbal, non verbal, dua arah juga terdapat didalam
progam tersebut. Nilai-nilai Keislaman yang didalamkan adalah nilai salam,
kedisplinan dan musyawarah.
Dalam komunikasi horizontal yang dilakukan untuk pendalaman nilai-
nilai Keislaman terdapat dalam Konsep Pendalaman Nilai Moral, Etika dan
Kejujuran Melalui Pembacaan Hadist dan Konsep Pendalaman Nilai
Ketelitian Melalui Kegiatan Tahsin Tilawah. Tidak hanya komunikasi
horizontal yang terdapat di dalam kegiatan tersebut, terdapat komunikasi lisan, verbal, satu arah, dua arah. Nilai Nilai-nilai Keislaman yang
didalamkan adalah nilai kejujuran, moral, etika, ketelitian.
Dalam komunikasi diagonal yang dilakukan untuk pendalaman nilai- nilai keislaman sama seperti kegiatan dan program yang dilaksanakan melalui