Setiap melaksanakan tindakan pembelajaran, peneliti didampingi oleh observer. Observer tersebut adalah guru mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas
V yang diberikan lembar observasi yang berfungsi sebagai alat pengamatan untuk mengetahui dan mengukur keterampilan peneliti sebagai guru yang menerapkan
inovasi pembelajaran. Kemudian observasi dilakukan untuk mengetahui dan mengukur keterampilan membaca siswa dalam memahami teks bacaan atau yang
mereka baca yang dilakukan oleh peneliti dan observer.
D. Pembahasan Temuan Penelitian
1. Keterampilan membaca
Pada dasarnya keterampilan membaca baru pertama kali diterapkan di sekolah ini. Hal ini disebabkan oleh kecenderungan kebiasaan guru yang mengajar
tanpa menggunakan metode, teknik, ataupun strategi lainnya, termasuk pada pembelajaran membaca pemahaman. Guru hanya menyuruh siswa untuk
membaca secara lisan dengan mimic dan ekspresi seadanya. Oleh sebab itu keterampilan membaca pemahaman siswa masih kurang menonjol.
Berdasarkan penelitian telah terbukti bahwa keterampilan membaca sebagai pembelajaran mampu meningkatkan keterampilan membaca siswa kelas
V sehingga mereka mampu memahami bacaan yang mereka baca. Hal ini sesuai dengan teori keterampilan membaca merupakan keterampilan berbahasa yang
harus dilatihkan kepada siswa. Sebagai keterampilan yang paling sering digunakan dalam proses pembelajaran bahasa Indonesia, semestinya keterampilan
membaca ini dapat dimiliki oleh setiap siswa dengan baik. Teori yang dikemukakan oleh Tarigan membaca adalah sejenis kegiatan membaca yang
berupaya menafsirkan pengalaman, menghubungkan informasi baru dengan yang telah diketahui, menemukan jawaban pertanyaan-pertanyaan kognitif dari bahasa
bacaan tertulis.
2. Metode SQ3R
Metode merupakan suatu cara yang digunakan guru kepada siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran. Metode disesuaikan dengan materi pelajaran yang
akan diberikan. Seperti pembahasan pada bab terdahulu bahwa pada pembelajaran 64
membaca metode yang cocok digunakan adalah SQ3R, agar siswa mudah mengingat dan memahami bacaan yang mereka baca. Sedangkan metodeteknik
yang digunakan adalah membaca dengan tahapan-tahapan metode SQ3R siswa mampu memahami bacaan yang mereka baca, mereka tidak hanya membaca tetapi
mereka paham dengan yang mereka baca. Sesuai dengan yang terjadi di lapangan, bahwa dengan penetapan metode SQ3R yang dapat memahami bacaan dengan
mudah. Dengan metodeteknik yang tepat ini pula dpat tercipta suasana belajar yang kondusif, maka pelajaran aka terasa lebih menyenangkan.
3. Perbandingan dengan penelitian relevan