Tempat Dan Waktu Penelitian Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat Dan Waktu Penelitian

Sekolah yang menjadi tempat penelitian tindakan kelas ini adalah MI Al Khairiyah Mampang Prapatan Jakarta Selatan untuk mata pelajaran bahasa Indonesia kelas V, tepatnya yang beralamat di Jalan Mampang Prapatan IV No.71 Kelurahan Mampang Prapatan Kecamatan Mampang Prapatan Jakarta Selatan. Waktu yang digunakan oleh peneliti untuk melakukan penelitian tindakan kelas ini pada semester ganjil tahun pelajaran 2013-2014 mulai bulan September sampai dengan bulan Desember 2013. Tabel 3.1. Jadwal Penelitian Kegiatan Bulan Agustus Sept Okt Nop Des Jan‟14 Persiapan dan Perencanaan  Observasi Studi Lapangan  Kegiatan Penelitian   Analisis dan Deskripsi data  Laporan penelitian 

B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas Classroom Action Research. Dikarenakan ada tiga kata yang membentuk pengertian tersebut maka ada tiga pengertian yang dapat diterangkan: 1. Penelitian: menunjuk pada suatu kegiatan yang mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti. 2. Tindakan: menunjuk pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, dalam peelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa. 3. Kelas: dalam hal ini terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal dalam bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan istilah 32 kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula. 4 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa PTK merupakan kegiatan mengumpulkan data untuk meningkatkan kualitas dengan melakukan kegiatan atau tindakan yang sengaja dilakukan baik dalam ruang kelas maupun luar kelas yang penting terdapat sekelompok siswa dan guru serta pelajaran yang sama. Nana Syaodih Sukmadinata dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian Pendidikan mengungkapkan pengertian penelitian tindakan sebagai berikut: Penelitian tindakan merupakan suatu pencarian sistematik yang dilaksanakan oleh para pelaksana program dalam kegiatannya sendiri dalam pendidikan dilakukan oleh guru, dosen, kepala sekolah, konselor, dalam mengumpulkan data tentang pelaksanaan kegiatan, keberhasilan dan hambatan yang dihadapi untuk kemudian menyusun rencana dan melakukan kegiatan-kegiatan penyempurnaan. 5 Sehingga dalam hal ini penelitian tindakan merupakan penyempurnaan terhadap suatu kegiatan agar lebih baik lagi dengan melakukan tindakan-tindakan yang disengaja, jika dalam lingkungan pendidikan penelitian tindakan ini dilakukan oleh guru, dosen, kepala sekolah, dan konselor. Sedangkan menurut Kunandar dalam bukunya yang berjudul Penelitian Tindakan Kelas mengunkapkan “Penelitian tindakan kelas dapat juga diartikan suatu kegiatan ilmiah yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan jalan merancang, melaksanakan, mengamati, dan merefleksikan tindakan melalui beberapa siklus secara kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu proses pembelajaran di kelasnya.” 6 Sehingga dalam hal ini masing-masing siklus meliputi beberapa tahapan yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Siklus akan berhenti apabila kriteria keberhasilan telah tercapai yaitu telah tercapainya KKM Kriteria Ketuntasan Minimal dan perbandingan nilai pretest dan post-test meningkat. 4 Suharsimi Arikunto, dkk., Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Bumi Aksara, 2008, Cet. VII, h. 2-3. 5 Nana Syaodih Sukmadinata, Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010, Cet. VI, h. 140. 6 Kunandar, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2010, Cet. V,h. 46. 33 Menurut David Hopkins dalam buku Penelitian Tindakan Kelas karangan Margaretha Mega Natalia dan Kania Islami Dewi “PTK adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh guru atau kelompok guru yang menguji anggapan-anggapan dari suatu teori pendidikan dalam praktik, atau sebagai arti dari evaluasi dan melaksanakan seluruh prioritas program sekolah”. 7 Sehingga dalam hal ini, PTK dilakukan untuk menguji anggapan dan melaksanakan program agar lebih baik. Suharsimi Arikunto, dkk. Dalam bukunya yang berjudul Penelitian Tindakan Kelas juga mengungkapkan bahwa secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui dalam penelitian tindakan kelas yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Sehingga tahapan tersebut dapat divisualisasikan dalam gambar di bawah ini: Gambar 3.1. Tahapan Penelitian Tindakan Kelas 7 Margaretha Mega Natalia dan Kania Islami Dewi, Penelitian Tindakan Kelas, Bandung: Tinta Emas, 2008, Cet. I, h. 4. PERENCANAAN REFLEKSI PELAKSANAAN SIKLUS I PENGAMATAN PERENCANAAN REFLEKSI PELAKSANAAN SIKLUS II PENGAMATAN 34 Tahap 1: Perencanaan planning, sebelum penelitian dilakukan maka peneliti melakukan perencanaan yang matang mengenai apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Setelah itu mempersiapkan semua instrument yang dibutuhkan seperti lembar tes hasil belajar, lembar observasi, lembar catatan lapangan, lembar angket, dan lembar wawancara yang telah divalidasi baik secara konstruk maupun empirik. Tahap 2: Pelaksanaan acting, pelaksanaan penelitian dengan menerapkan metode SQ3R sesuai dengan rancangan peneliti, dalam pelaksanaan ini terdiri dari dua kegiatan yaitu selain melaksanakan tindakan juga mengamati proses pembelajaran dan siswa. Tahap 3: Pengamatan observasi, Suharsimi Arikunto, dkk dalam bukunya yang berjudul Penelitian Tindakan Kelas mengungkapkan bahwa “Pengamatan sebetulnya sedikit kurang tepat kalau dipisahkan dengan pelaksanaan tindakan karena seharusnya pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang dilakukan.” 8 Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa dalam pelaksanaan ini terdiri dari dua kegiatan yaitu selain melaksanakan tindakan juga mengamati proses pembelajaran dan siswa sehingga kedua kegiatan ini tidak dapat dipisahkan melainkan satu kesatuan. Tahap 4: Refleksi reflecting, Suharsimi Arikunto, dkk. Dalam bukunya yang berju dul Penelitian Tindakan Kelas juga mengungkapkan bahwa “Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan, refleksi berasal dari kata bahasa inggris reflekction yang diterjemahkan dalam bahasa Indonesia pemantulan. 9 Dalam hal ini, peneliti mendiskusikan tindakan dan proses pembelajaran dengan menerapkan Metode SQ3R .

C. Subjek Penelitian

Dokumen yang terkait

Korelasi minat belajar al-Qur'an Hadis dengan prestasi belajar siswa MTS al-Khairiyah Mampang Prapatan Jakarta Selatan

0 3 108

Peningkatan Keterampilan Membaca Cepat Melalui Teknik Skimming Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V Sd Al-Zahra Indonesia Pamulang Pada Tahun Pelajaran 2013/2014

1 6 140

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V MELALUI Peningkatan Keterampilan Berbicara Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V Melalui Metode Sosiodrama Di SDN Kateguhan 02 Tawangsari Sukoharjo Tahun Ajaran 2012/

0 2 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE DEBAT AKTIF PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Metode Debat Aktif pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SD Negeri 3 Purwantoro Ke

0 0 16

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE INISIASI DEBAT PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V SD NEGERI 01 BOLON TAHUN PELAJARAN 2013/2014.

0 0 21

Peningkatan keterampilan membaca teks percakapan mata pelajaran Bahasa Indonesia melalui metode Modeling The Way siswa kelas V A MI Badrussalam Surabaya.

0 3 87

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI METODE COOPERATIVE, INTEGRATED, READING, AND COMPOSITION (CIRC) SISWA KELAS V MI ROUDLOTUL BANAT SIDOARJO.

0 0 116

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI METODE DEBAT PADA SISWA KELAS V MI TARBIYATUL AKHLAQ GRESIK.

0 0 128

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN METODE IMAGE STREAMING MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI MEMERANKAN DRAMA PADA SISWA KELAS V A MI AL-ITTIHAD JOMBANG.

13 62 106

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA MELALUI MEDIA GAMBAR PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS V DI MI. RIYADUL ULUM BICORONG PAKONG PAMEKASAN TAHUN PELAJARAN 2014-2015.

0 0 58