penceritaan hasil baca. Jika siswa sudah merasa yakin bahwa dirinya dapat memahami buku yang dibacanya, kegiatan dapat dilanjutkan
dengan pembahasan jawaban untuk deretan pertanyaan yang sudah dibuatnya.
7. Langkah ketujuh: meninjau Ulang Kegiatan dan Hasil Membaca
Sebelum menutup pelajaran, guru dan siswa secara bersama memeriksa ulang bagian-bagian buku itu, mulai dari halaman judul hingga akhir
halaman buku. Bagian-bagian yang diperiksa itu hanyalah bagian-bagian penting yang dianggap dapat menyegarkan kembali ingatan dan
pemahaman kita terhadap hasil baca kita.
D. Hasil Penelitian yang Relevan
Penelitian yang relevan dengan berbagai kajiannya akan menjadi masukan untuk melengkapi penelitian ini. Penelitian relevan tersebut antara lain:
1. Skripsi dengan judul “Peningkatan Minat Baca Buku Teks Siswa Dalam
Membaca Buku Bahasa Indonesia Dengan Metode SQ3R Penelitian Tindakan Kelas XI, Jurusan Akademik Perkantoran SMK Bintang Nusantara Cileduk
Tangerang. Penulis Rukiza Nim: 208013000209 Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam
Negeri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2012. 2.
Skripsi dengan judul Peningkatan Keterampilan Membaca Pemahaman Dengan Penerapan Metode SQ3R Pada Siswa Kelas IV SD Attoyibah Sawangan Baru
Kota Depok. Penulis Nuryati Nim: 107013000091 Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan Universitas Islam
Negeri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2012.
E. Kerangka Berpikir
Berdasarkan kajian pustaka yang mendasari Penelitian Tindakan Kelas ini disusunlah kerangka pikir penelitian ini, yaitu pembelajaran keterampilan
membaca di sekolah dasar melalui metode SQ3R. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu media atau buku bacaan
yang kurang menarik yang tersedia di perpustakaan, penggunaan model pembelajaran yang kurang inovatif dalam pembelajaran keterampilan membaca.
Pembelajaran membaca siswa cenderung hanya disuruh menganalisis isi bacaan dan menjawab pertanyaan dengan murid membaca kembali bagian yang berisi
jawaban pertanyaan isi bacaan, dengan demikian proses membaca dilakukan berulang-ulang sebanyak jumlah pertanyaan isi bacaan.
Kondisi semacam ini tentu sangat mengganggu mentalitas siswa untuk menggali pengetahuan dengan membaca. Oleh karena itu, agar tidak berlanjut
kondisi tersebut perlu dicarikan solusi yang dapat menyadarkan siswa membaca tanpa membebani siswa dengan kegiatan rutinitas yang membosankan. Salah satu
solusi yang diajukan dalam penelitian ini adalah melalui penggunaan model SQ3R Survey, Question, Read, Ricete, Review dalam pelaksanaan model pembelajaran
yang inovatif. Model SQ3R Survey, Question, Read, Ricete, Review ini diyakini dapat mengembangkan berbagai aspek pada diri siswa.
F. Hipotesis Tindakan