Seni Musik Seni Tari

28

2. 5. Bahasa

Bahasa yang dipakai dalam masyarakat Batak Toba adalah hata Batak bahasa Batak. Tradisi penulisan di dalam bahasa Batak Toba diduga telah ada sejak abad ke-13. Aksara Batak Toba terdiri dari 19 buah huruf yang disebut juga induk huruf dan ditambah 7 jenis anak huruf. Pada jaman dahulu aksara Batak hanya dipakai oleh datu dukun. Aksara Batak sering digunakan untuk menuliskan berbagai mantra dan ilmu perdukunan, ilmu tentang ramuan obat, astrologi atau penanggalan, dan sebagainya. Naskah-naskah tersebut ditulisakan pada lak lak kulit kayu, ruas bambu, dan tulang kerbau. Lak lak dibentuk menjadi buku yang disebut pustaha. Sementara naskah pada bambu dibuat dari bambu yang bekulit halus yang disebut bulu suraton.

2. 6. Kesenian Musik dan Tari

2.6.1 Seni Musik

Dalam tradisi masyarakat Batak Toba terdapat dua jenis ensambel musik, yaitu gondang sabangunan dan gondang hasapi uning-uningan. Gondang sabangunan atau disebut juga dengan gondang bolon terdiri dari satu set taganing singel-headed braced drum-chime, sebuah sarune bolon double reeds-oboe, gordang singel-headed braced drum, empat buah ogung suspended-gongs; ogung oloan, ogung ihutan, ogung panggora, dan ogung doal, serta satu buah hesek idiophone. Semua perangkat ensambel ini disebut parhohas na ualu delapan perkakas. Gondang hasapi terdiri dari alat musik hasapi ende lute, hasapi doal lute, sarune etek single reed, hesek idiophone, dan dalam perkembangannya menggunakan alat musik taganing dan sulim side blow flute. 29 Pemain musik gondang disebut dengan pargonsi baca:pargocci. Gondang sabangunan dan gondang hasapi digunakan sebagai bagian dari suatu upacara adat. Kegiatan memainkan musik dalam suatu upacara disebut dengan margondang. Selain gondang, masyarakat Batak Toba juga mengenal andung-andung dan andung. Andung-andung dan andung sebenarnya lebih mengarah kepada karya sastra karena penggunaan bahasa dan struktur pembentuk kalimatnya. Namun, dalam pelaksanaannya, keduanya memiliki unsur musik seperti melodi dan ritme. Menurut Sibarani 1999:84-85 6

2.6.2 Seni Tari

, andung-andung merupakan prosa liris yang dikumandangkan untuk mengekspresikan perasaan sedih baik karena ditinggal kekasih, teman, anak, orangtua atau karena kesedihan lainnya. Lumbantoruan mengatakan bahwa andung-andung adalah nyanyian sendu yang merupakan ekspresi pribadi dengan menggunakan bahasa ratapan. Biasanya menceritakan tentang kesedihan atau penderitaan hidup Lumbantoruan 2004:95. Siahaan menjelaskan bahwa andung merupakan sejenis sastra lisan yang berisi curahan perasaan untuk meratapi jenazah orang yang dikasihi Siahaan 1964:70. Bahasa yang dipakai dalam andung bukanlah bahasa sehari-hari karena merupakan ungkapan-ungkapan tertentu yang tidak lazim digunakan dalam percakapan sehari-hari. Secara umum seni tari di dalam kebudayaan etnis Batak Toba disebut dengan tor-tor. Istilah ini berkait erat dengan gerak, gestur, ekspresi, dan makna- 6 dalam tulisan Nelson Lumbantoruan, “Pluralitas Musik Etnik-Batak Toba, Mandailing, Melayu, Pakpak, Dairi, Ankola, Karo, Simalungun”, 2004, Ben M. Pasaribu, dkk. 30 makna yang dikomunikasikan dalam gerak berdasarkan konsep dalam tradisi budaya Batak Toba. Tor-tor merupakan ekspresi masyarakat Batak Toba yang disalurkan melalui gerakan tubuh sebagai “reaksi” terhadap gondang. Makna dari gerakan-gerakannya menunjukkan bahwa tor-tor adalah sebuah media komunikasi, dimana melalui gerakan-gerakan yang disajikan terjadi interaksi antara partisipan upacara Purba 2004:64. 31

BAB III DESKRIPSI GONDANG SABANGUNAN

DAN SI PITU GONDANG DAN FUNGSINYA DI DALAM KEBUDAYAAN BATAK TOBA

3. 1. Pengertian Gondang Sabangunan