Studi Kepustakaan Kerja Laboratorium

18 mentranskripsikan musik dengan: 1 menirukan bunyi atau ritme dengan bernyanyi, dan 2 belajar memainkan alat musik yang akan ditranskripsikan. Hal ini juga dilakukan oleh bapak Maningar Sitorus dalam teknik pengajaran taganing kepada muridnya.

1. 5. Metode Penelitian

Metode penelitian yang penulis gunakan adalah metode penelitian yang bersifat kualitatif. Pada penelitian kualitatif dapat dibagi dalam empat tahap, yaitu: tahap sebelum ke lapangan, tahap pekerjaan lapangan, tahap analisis data, dan tahap penulisan laporan. Penulis juga menggunakan metode yang dikemukakan oleh Curt Sachs dalam Nettl 1963:2 bahwa penelitian dalam etnomusikologi dibagi dalam dua cara, yaitu: kerja lapangan field work dan kerja laboratorium desk work. Kerja lapangan meliputi pengumpulan data dan perekaman data dari aktifitas musik dalam hal aktifitas martaganing dan kerja laboratorium adalah pengolahan data yang meliputi pentranskripsian, menganalisa data, dan membuat kesimpulan dari keseluruhan data.

1.5.1 Studi Kepustakaan

Dalam mengumpulkan data-data awal maupun data pendukung tulisan ini, penulis melakukan studi kepustakaan. Studi kepustakaan dimaksudkan untuk mendapatkan informasi pendukung penelitian dan penulisan ini yang terdapat antara lain pada buku berjudul Gondang Batak Toba I 2005 yang ditulis oleh Rithaony Hutajulu dan Irwansyah Harahap, buku ajar karangan Emmi 19 Simangunsong berjudul Musikologi Batak 2006, buku berjudul Meninggal Adat Dalihan Na Tolu 1999 karangan Drs. Richard Sinaga, buku berjudul Dalihan Natolu-Sistem Sosial Kemayarakatan Batak Toba 2007 karangan Doangsa P.L. Situmeang, buku karangan Prof. Koentjaraningrat yang berjudul Manusia dan Kebudayaan di Indonesia 1971 dan Pengantar Ilmu Antropologi edisi revisi 2009, buku berjudul The Anthropology of Music karangan Alan P. Merriam, buku berjudul Theory and Method in Ethnomusicology karangan Bruno Nettl, buku karangan Lexy Moleong dengan judul “Metodologi Penelitian Kualitatif” 2000, buku karangan William P. Malm yaitu Music Cultures of the Pasific, The Near East, and Asia 1993 yang telah dialih-bahasakan oleh Muhammad Takari, serta buku karangan Alan P. Merriam dkk yaitu “Etnomusikologi” yang telah dialih-bahasakan oleh Sentosa dan Rizaldi Siagian dengan R.Supanggah sebagai editor. Selain buku, penulis juga mencari sumber lain seperti; skripsi-skripsi di Perpustakaan Departemen Etnomusikologi FIB USU, artikel-artikel dan jurnal etnomusikologi serta artikel-artikel dari internet yang mempunyai relevansi dengan materi pokok penulisan.

1.5.2 Penelitian Lapangan

1.5.2.1 Observasi

Kontak langsung dengan objek yang akan diteliti merupakan cara terbaik untuk mendapatkan informasi. Observasi atau pengamatan dilakukan penulis langsung di tempat objek yang diteliti berada, dalam hal ini di Laguboti, kabupaten Toba Samosir. Penelitian pertama dilakukan pada tanggal 5-6 Maret 20 2014. Pengamatan penulis lakukan adalah pengamatan terhadap daerah tempat objek yang diteliti berada dan aktifitas martaganing.

1.5.2.2 Wawancara

Dalam melakukan wawancara, penulis melakukan wawancara terstruktur dan tidak terstruktur. Artinya, selain pokok permasalahan dan daftar pertanyaan yang sudah tersusun, akan timbul juga topik dan pertanyaan di luar pokok permasalahan namun akan tetap mendukung data yang akan dikumpulkan, sehingga proses penelitian tidak kaku dan dapat berjalan dengan lancar. Informan kunci dalam penelitian ini adalah bapak Maningar Sitorus yang merupakan partaganing yang sudah memiliki banyak pengalaman dalam musik Batak Toba.

1.5.2.3 Perekaman Data

Perekaman data yang dilakukan adalah perekaman aktifitas martaganing dan perekaman wawancara menggunakan kamera video maupun foto. Alat perekam yang penulis gunakan adalah handycam SONY, digital cam SONY, dan handphone NOKIA. Data yang sudah ada kemudian ditransfer dalam bentuk audio, khususnya data rekaman aktivitas martaganing.

1.5.3 Kerja Laboratorium

Keseluruhan data yang telah penulis dapatkan dari penelitian lapangan akan diolah dalam kerja laboratorium. Proses transkripsi, analisa data, dan 21 mengolah data rekaman hingga membuat suatu kesimpulan dari penelitian dilakukan penulis pada kerja laboratorium. Untuk selanjutnya kesimpulan tersebut disusun menjadi sebuah laporan hasil penelitian dalam bentuk skripsi. 22

BAB II LATAR BELAKANG SOSIAL BUDAYA

MASYARAKAT BATAK TOBA

2. 1. Letak Geografis

Etnis Batak Toba berasal dari daerah pinggiran danau Toba hingga wilayah pegunungan ke arah tenggara, selatan dan barat danau Toba serta pulau Samosir. Daerah tersebut kini merupakan beberapa wilayah administrasi kabupaten di provinsi Sumatera Utara, yaitu kabupaten Tapanuli Utara, kabupaten Toba Samosir, kabupaten Samosir, kabupaten Humbang Hasundutan, dan Tapanuli Tengah. Danau Toba terletak di antara gugusan pegunungan Bukit Gambar 2.1 Daerah asal Suku Batak