39 Menurut Tarihoran, ada dua komunikasi dalam gondang sabungan,
komunikasi vertikal dan horizontal. Komunikasi vertikal menunjukkan komunikasi antara manusia dan sosok yang dianggap posisinya lebih tinggi dari manusia.
Biasanya komunikasi vertikal bersifat lebih relegius karena ditujukan kepada sumber berkat, kesejahteraan dan kehidupan.
Komunikasi Horizontal menghubungkan manusia dengan manusia di sekelilingnya. Gondang sabungan juga berfungsi untuk memanggil orang-orang
sekitar, bahkan orang yang jauh untuk ikut dalam upacara yang sedang berlangsung. Semakin banyak orang yang datang dalam upacara tersebut, semakin terhormat
upacara tersebut.
3.3.5. Fungsi perlambangan
Gondang sabangunan disebut parhohas na ualu, karena terdiri dari delapan alat musik batak toba yang berbeda, yaitu hesek, gordang, ogung oloan, ogung
ihutan, ogung panggora, ogung doal, sarune, dan taganing. Setiap alat musik dalam gondang sabungan memiliki lambang dan makna tersendiri. Berikut adalah
penjelasan lambang dari setiap alat musik dalam gondang sabangunan menurut Nainggolan 1984:9:
a. Hesek dilambangkan sebagai dongan teman satu kampung yang
fungsinya serupa dengan haha-anggi saudaraabangadik yakni mengurus terlaksananya suatu upacara adat itu dengan baik.
b. Gordang dilambangkan sebagai raja sahabat ataupun tetangga yang
empunya hajat. Kehadiran raja ini membuktikan kebesaran suatu
40 keluarga, sama seperti suara gordang yang sanggup mempengaruhi
keseluruhan bunyi gondang akibat besar volumenya. c.
Ogung oloan melambangkan boru natua-tuaboru pangolin anak kemenakan yang kawin dan tinggal sekampung dengan hula-hula. buru
ini harus selalu setia pada hula-hula dan ia bertugas sebagai pemimpin pelayan di dalam upacara adat maupun pesta.
d. Ogung Ihutan dilambangkan sebagai boru naro anak perempuan
kandung yang pergi kawin dan tinggal di daerah lain, prinsipnya dia akan selalu mengikuti apa yang akan terjadi; selalu bertanya kepada
boru yang lain apa yang haru dia kerjakan. e.
Ogung panggora dilambangkan sebagai boru tubu anak perempuaan kandung yang tinggal sekampung dengan hula-hula, dia sebagai
pemberi aba-aba manggorahon maupun menyatakan keinginan hula- hulakepada boru tubu dan boru na ro. Ia juga selalu akan diangkat
sebagai bendahara dalam setiap kegiatan. f.
Ogung doal melambangkan namora, namora adalah keluarga lain yang diangkat sebagai boru di satu kampung. Dia bertanggungjawab atas
segana pelayanaan dan dapat disebut sebagai koordinator pelaksana upacara adat.
g. Sarune dilambangkan sebai huls-huls, hula-hula selalu belakangan
berbicara pada setiap kesempatan. Hula-hula sangat di hormati dalam sistim kekeluargaan masyarakat Batak Toba.di dalam pelaksanaan
41 gondang, sarune akan selalu belakangan di bunyikan sebagaimana hula-
hula selalu belakangan berbicara. h.
Taganing dilambangkan sebagai hasuhuton yaitu orang yang melaksanakan upacara. 1986:32
3.3.6. Fungsi reaksi Jasmani