b. Unsur subjektif, yaitu dengan memperhatikan besarnya kebutuhan
materiil yang harus dipenuhi. 4.
Teori Bakti Dasar keadilan pemungutan pajak terletak pada hubungan rakyat dengan
negaranya. Sebagai warga negara yang berbakti, rakyat harus selalu menyadari bahwa pembayaran pajak adalah sebagai suatu kewajiban.
5. Teori Asas Daya Beli
Dasar keadilan terletak pada akibat pemungutan pajak. Maksudnya menungut pajak berarti menarik daya beli dari rumah tangga masyarakat
untuk rumah tangga negara. Selanjutnya negara akan menyalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk pemeliharaan kesejahteraan
masyarakat. Dengan demikian kepentingan seluruh masyarakat lebih diutamakan.
2.1.5. Pengelompokan Pajak
Menurut golongannya, pajak dibagi menjadi dua kelompok, yaitu Mardiasmo, 2006:
1. Pajak langsung, adalah pajak yang harus dipikul sendiri oleh Wajib Pajak
dan tidak dapat dibebankan atau dilimpahkan kepada orang lain. Contoh: Pajak Penghasilan
2. Pajak tidak langsung, adalah pajak yang pembebanannya dapat
dilimpahkan ke pihak lain. Contoh: Pajak Pertambahan Nilai
Menurut sifatnya, pajak dibagi menjadi dua kelompok, yaitu :
Universitas Sumatera Utara
1. Pajak Subjektif, yaitu pajak yang berpangkal atau berdasarkan pada
subjeknya, dalam arti memperhatikan keadaan diri Wajib Pajak. Contoh : Pajak Penghasilan.
2. Pajak Objektif, yaitu pajak yang berpangkal pada objeknya, tanpa
memperhatikan keadaan diri Wajib Pajak. Contoh : Pajak Pertambahan Nilai.
Menurut lembaga pemungutnya, pajak dibagi menjadi dua kelompok, yaitu :
1. Pajak Pusat, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat dan
digunakan untuk membiayai rumah tangga negara. Contoh: Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, Pajak Bumi dan
Bangunan , dan Bea Meterai. 2.
Pajak Daerah, yaitu Pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah.
Contoh: Pajak Kendaraan Bermotor, Pajak Hotel, Pajak Restoran, dan Pajak Hiburan.
2.1.6. Asas Pemungutan Pajak
Asas pemungutan pajak terdiri dari Mardiasmo, 2006 : 1.
Asas domisili asas tempat tinggal. Negara berhak mengenakan pajak atas seluruh penghasilan Wajib Pajak yang bertempat tinggal di wilayahnya,
baik penghasilan yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Asas ini berlaku untuk Wajib Pajak dalam negeri.
Universitas Sumatera Utara
2. Asas sumber. Negara berhak mengenakan pajak atas penghasilan yang
bersumber di wilayahnya tanpa memperhatikan tempat tinggal Wajib Pajak.
3. Asas kebangsaan. Pengenaan pajak dihubungkan dengan kebangsaan suatu
negara.
2.1.7. Sistem Pemungutan Pajak
Dalam memungut pajak dikenal ada 3 tiga sistem pemungutan Mardiasmo 2006, yaitu:
1. Official Assessment System. Adalah suatu sistem pemungutan pajak yang
memberi wewenang kepada pemerintah fiskus untuk menentukan besarnya pajak yang terutang oleh Wajib Pajak.
2. Self Assessment System. Adalah suatu sistem pemungutan pajak yang
memberi wewenang, kepercayaan, tanggung jawab kepada Wajib Pajak danatau Pengusaha Kena Pajak untuk menghitung, memperhitungkan,
membayar, dan melaporkan sendiri besarnya pajak yang harus dibayar. 3.
With Holding System Adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi wewenang kepada pihak ketiga untuk memotong atau memungut
besarnya pajak yang terutang terhadap Wajib Pajak.
2.2. Pajak Pertambahan Nilai 2.2.1. Defenisi PPN