pada tahun 2010. Hanya pada tahun 2009 saja penerimaan PPN mengalami penurunan dari sebesar Rp. 209.647,00 milyar pada tahun 2008 menjadi sebesar
Rp. 193.068,00 atau menurun 7,91 persen. Secara umum peningkatan penerimaan PPN tersebut terutama didorong oeh peningkatan basis pajak, yaitu nilai transaksi
ekonomi yang menjadi objek PPN, sejalan dengan terjadinya peningkatan konsumsi dan pertumbuhan ekonomi nasional.
4.1.2. Perkembangan Pengusaha Kena Pajak PKP
Pengusaha Kena Pajak, sering disebut PKP adalah Pengusaha yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak dan atau penyerahan Jasa Kena Pajak
yang dikenakan pajak berdasarkan Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai UU PPN 1984 dan perubahannya, tidak termasuk Pengusaha Kecil yang batasannya
ditetapkan dengan Keputusan Menteri Keuangan, kecuali Pengusaha Kecil yang memilih untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak.
Sedangkan Pengusaha dapat didefinisikan sebagai orang pribadi atau badan dalam bentuk apapun yang dalam kegiatan usaha atau pekerjaannya
menghasilkan barang, mengimpor barang, mengekspor barang, melakukan usaha perdagangan, memanfaatkan barang tidak berwujud dari luar Daerah Pabean,
melakukan usaha jasa, atau memanfaatkan jasa dari luar Daerah Pabean. Dengan demikian Pengusaha Kena Pajak bisa terdiri dari Orang Pribadi atau Badan.
Dengan kata lain PKP adalah Pengusaha yang usahanya adalah memperdagangkan barang kena pajak danatau jasa kena pajak. Apabila
Pengusaha tersebut memperdagangkan atau melakukan penyerahan barang yang tidak kena pajak atau jasa yang tidak kena pajak, maka Pengusaha tersebut adalah
bukan Pengusaha Kena Pajak. Namun demikian, pengertian PKP ini juga
Universitas Sumatera Utara
dipersempit lagi. Walaupun Pengusaha tersebut menyerahkan barang atau jasa yang kena pajak, tetapi kalau omzetnya dalam satu tahun masuk dalam katagori
Pengusaha Kecil, maka dia bukanlah PKP kecuali dia menghendaki sebaliknya. Perkembangan jumlah PKP di Indonesia sejak tahun 1986 sampai dengan
2010 dapat dilihat pada tabel 4.2 di bawah ini :
Tabel 4.2. Perkembangan Pengusaha Kena Pajak di Indonesia tahun 1986 s.d 2010
Tahun dalam satuan
Jumlah PKP Tahun
Jumlah PKP
1986 76.984
1999 287.137
1987 86.883
2000 317.779
1988 94.547
2001 352.403
1989 106.823
2002 390.704
1990 125.035
2003 429.945
1991 142.594
2004 466.455
1992 162.059
2005 504.256
1993 182.092
2006 548.347
1994 199.842
2007 595.719
1995 216.674
2008 642.529
1996 1997
1998 234.430
252.123 266.009
2009 2010
685.596 728.488
Sumber : Direktorat Jenderal Pajak
Dari tabel di atas dapat kita lihat bahwa jumlah PKP selalu mengalami peningkatan setiap tahun. Namun jumlah peningkatannya selalu berfluktuasi.
Rata-rata pertumbuhan jumlah PKP sebesar 9,85 persen. Penambahan jumlah PKP yang terkecil terjadi pada tahun 1988 yaitu sebanyak 7.664 dan yang terbesar
terjadi pada tahun 2007 sebanyak 47.372. Hal ini dikarenakan banyaknya Wajib Pajak yang mendaftarkan diri seiring naiknya pertumbuhan ekonomi serta
keberhasilan kegiatan ekstensifikasi yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak. Namun pada tahun 2008 sampai dengan 2010, pertambahan jumlah PKP
mengalami penurunan terus menerus, hal ini dikarenakan adanya program
Universitas Sumatera Utara
registrasi ulang PKP yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak. Registrasi ulang merupakan program verifikasi lapangan terhadap PKP yang tergolong Non
Efektif, sehingga banyak PKP yang dicabut pengukuhannya sebagai PKP karena memang sudah tidak aktif melakukan kegiatan usaha lagi.
4.1.3. Perkembangan Produk Domestik Bruto PDB