Perkembangan Produk Domestik Bruto PDB

registrasi ulang PKP yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Pajak. Registrasi ulang merupakan program verifikasi lapangan terhadap PKP yang tergolong Non Efektif, sehingga banyak PKP yang dicabut pengukuhannya sebagai PKP karena memang sudah tidak aktif melakukan kegiatan usaha lagi.

4.1.3. Perkembangan Produk Domestik Bruto PDB

PDB merupakan pendapatan yang dihasilkan oleh suatu negara dalam kurun waktu tertentu. Dengan Produk Domestik Bruto bisa diketahui tingkat keberhasilan pembangunan suatu negara yang telah dilaksanankan sekaligus berguna untuk menentukan arah pembangunan di masa yang akan datang juga dapat dipergunakan untuk menilai kemampuan daerah dalam mengelola sumber daya alam sesuai dengan prioritas dan potensi yang ada. Perkembangan PDB di Indonesia sejak tahun 1986 sampai dengan 2010 dapat dilihat pada tabel 4.3 di bawah ini : Tabel 4.3. Perkembangan PDB di Indonesia tahun 1986 s.d 2010 milyar rupiah dalam Tahun Jumlah PDB Tahun Jumlah PDB 1986 92.492,6 1999 1.099.731,6 1987 124.816,9 2000 1.264.918,7 1988 142.104,8 2001 1.646.322,0 1989 167.184,7 2002 1.821.833,4 1990 195.597,2 2003 2.013.674,5 1991 227.450,2 2004 2.295.826,2 1992 259.884,5 2005 2.774.281,1 1993 302.017,8 2006 3.339.479,6 1994 382.219,7 2007 3.957.403,9 1995 454.524,1 2008 4.951.356,7 1996 1997 1998 532.568,0 627.695,4 955.753,5 2009 2010 5.613.441,7 6.422.900,0 Sumber : Badan Pusat Statistik Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa nilai PDB pada tahun 1986 merupakan titik terendah berada pada kisaran Rp 92.492,6 milyar kemudian berdasarkan waktunya terus mengalami peningkatan sampai tahun 2010 sebesar 6.422.900,0 milyar. Namun bila diperhatikan, pada tahun 2009 dan 2010, PDB Indonesia cenderung mengalami penurunan pertumbuhan. Turunnya pertumbuhan PDB Indonesia tersebut disebabkan adanya pengaruh krisis ekonomi global yang melanda Amerika Serikat. Gejolak sub-prime mortgage di Amerika Serikat telah membawa dampak kepada melambatnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat yang pada gilirannya membawa dampak kepada perlambatan ekonomi dunia, termasuk Indonesia. Triwulan pertama tahun 2009, ditandai dengan pertumbuhan negatif di berbagai negara di belahan dunia. Penurunan ekonomi terjadi secara tajam sejak triwulan ketiga tahun 2008, dan semakin memburuk pada triwulan keempat 2008 dan triwulan pertama pada tahun 2009. Di tengah situasi kontraksi ekonomi dunia yang tajam ini, Indonesia masih dapat tumbuh 4,3 persen, dan bersama China, India dan Vietnam masih mampu mencetak pertumbuhan ekonomi yang positif.

4.1.4. Perkembangan Ekspor