Analisis Terjemahan Kata Ar-Ruh

BAB IV ANALISIS DATA

4.1 Analisis Terjemahan Kata Ar-Ruh

Pada bab ini, penulis akan menganalisis Tafsir Qur’an Karim karya Mahmud Yunus. Penulis juga membatasi analsis ini yaitu pada kata ar-ruh yang ada pada Tafsir Qur’an Karim dengan meneliti terjemahan kata Ar-ruh, agar penulis dapat menilai terjemahan Mahmud Yunus penulis juga melihat Tafsir Quraish Shihab. Penulis juga melihat segi penerjemahan tafsirnya. Penulis juga melihat terjemahan kata ar-uh yang terdapat pada kamus munawwir dan Al- ‟ashry. apakah makna yang digunakan di dalam Tafsir Qur’an Karim sudah tepat atau malah membuat pembaca menjadi tidak memahami terjemahannya. Berikut penulis menganalisisnya Berikut ini ayat-ayat yang mencantumkan kata Ar-ruh beserta terjemahannya yang yang penulis dapatkan dari Tafsir Qur’an karim karya Mahmud Yunus, Quraish Shihab, dan Al- qur‟an dan terjemahan Depag a Al-Baqarah ayat 87 dan 252                                Terjemahan Mahmud Yunus ”Sesungguhnya telah Kami berikan kitab Taurat kepada Musa dan Kami ikuti kemudiannya dengan beberapa rasul; dan Kami berikan kepada Isa anak Maryam beberapa keterangan, bahwa ia menjadi rasul dan Kami kuatkan dia dengan roh suci Jibril. Adakah tiap-tiap rasul yang datang kepadamu, membawa sesuatu yang tiada diingini oleh hawa nafsumu, lalu kamu sombong; maka segolongan kamu dustakan dan segolongan lagi kamu bunuh”. 33                                                            Terjemahan Mahmud Yunus ”Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagiannya dari yang lain. Diantara mereka ada yang bercakap-cakap Allah dengan dia dan meninggikan sebagian mereka beberapa derajat. Kami berikan kepada Isa anak Maryam beberapa keterangan dan Kami kuatkan dia dengan roh suci Jibril. Jika Allah menghendaki, niscaya tiadalah berbunuh-bunuhan orang-orang yang kemudian rasul-rasul itu, setelah sampai kepada mereka beberapa keterangan. Tetapi mereka itu berselisih juga; maka diantara mereka ada yang beriman dan diantara mereka ada yang kafir. Kalau Allah menghendaki tiadalah mereka itu berbunuh-bunuhan, tetapi Allah memperbuat apa-apa yang dikehendaki- Nya”. 34 33 Mahmud Yunus, Tafsir Al- qur’an Karim, Jakarta: Hidakarya Agung, 2004. Hal. 18 34 Mahmud Yunus, Tafsir Al-qur ’an Karim, Jakarta: Hidakarya Agung, 2004. Hal. 56- 57 b Al-Maidah 110                                                                      Terjemahan Mahmud Yunus ”Ingatlah ketika Allah berfirman: hai Isa anak Maryam, ingatlah akan nikmatKu kepadamu dan kepada ibumu, ketika Aku menguatkan engkau dengan ruh suci Jibril, engkau bercakap-cakap dengan manusia dalam buaian masih bayi dan ketika dewasa; dan ketika Aku mengajarkan Kitab, Hikmah, Taurat, dan Injil kepadamu, dan ketika engkau perbuat bentuk burung dari pada tanah dengan izinKu, kemudian engkau tiup kepadanya, lalu ia menjadi burung dengan izinKu; dan engkau sembuhkan orang yang buta dan orang kena penyakit sopak kusta dengan izinKu; dan ketika engkau keluarkan orang mati dari dalm kuburnya hidup kembali dengan izinKu; dan ketika Aku tahan Bani Israil hendak membunuhmu, ketika engkau memberikan keterangan kepada mereka, lalu berkata orang yang kafir diantara mereka; ini tidak lain, hanya sihir yang terang.” 35 c An-Nahl ayat 102 35 Mahmud Yunus, Tafsir Qur’an Karim, Jakarta: Hidakarya Agung, 2004. Hal. 171- 172               Terjemahan Mahmud Yunus ”Katakanlah Ruh suci Jibril menurunkannya dari pada Tuhanmu dengan sebenarnya, supaya ditetapkanNya orang-orang yang beriman dan menjadi petunjuk dan kabar gembira bagi orang- orang Islam.” 36 Pada surah Al-Baqarah ayat 87 dan 253, Al-Maidah ayat 110, dan An-Nahl ayat 102 Mahmud Yunus menerjemahkan kata Ar-ruh dengan ‟Ruh Suci‟ Jibril‟. Pada ayat-ayat tersebut Mahmud Yunus menerjemahkan secara harfiah dan sudah cukup bagus karena mudah dipahami. Mahmud Yunus menerjemahkan kata Ar-ruh dengan ‟ruh‟ saja, Mahmud Yunus menerjemahkan dengan ‟roh suci Jibril‟ artinya memberikan penjelasan langsung dengan cara menggunakan Jibril 37 . Ada juga beberapa kata Ar-ruh tidak berdampingan dengan al-qudus. Akan tetapi, yang dimaksud Ar-ruh pada ayat- ayat dibawah ini adalah „Jibril‟ a Asy- Syu‟ara ayat 193      36 Mahmud Y unus ,Tafsir Qur’an Karim, Hal. 395 37 Dalam Tafsir Quraish Shihab kata roh diterjemahkan dengan Ruh Al-kudus yang dapat dipahami dalam arti malaikat jibril, dapat juga arti kekuatan yang dahsyat dan dapat melakukan atas izin Allah hal-hal yang luar biasa. Terjemahan Mahmud Yunus ”Diturunkan oleh ruh suci Jibril” 38 b Qadr ayat 4           Terjemahan Mahmud Yunus ”Turun para malaikat dan ruh Jibril pada malam itu dengan izin Tuhan mereka untuk mengatur tiap- tiap urusan.” 39 c Ma‟arij ayat 4             Terjemahan Mahmud Yunus ”Malaikat-malaikat dan ruh naik kepadaNya dalam sehari, yang lamanya lima puluh ribu tahun.”. 40 d An-Naba ayat 38 38 Mahmud Yunus, Tafsir Al- qur’an Karim, Jakarta: Hidakarya Agung, 2004. Hal. 551 39 Mahmud Yunus, Tafsir Al- qur’an Karim, Jakarta: Hidakarya Agung, 2004. Hal. 912 40 Mahmud Yunus, Tafsir Qur’an Karim, Jakarta: Hidakarya Agung, 2004. hal. 853                 Terjemahan Mahmud Yunus ”yaitu pada hari, yang berdiri ruh Jibril dan malaikat-malaikat berbaris-baris, mereka tiada bercakap-cakap, kecuali orang yang diizinkan oleh Rahman dan ia berkata dengan benar.” 881 41 Pada surah Asy- Syu‟ara ayat 193, Al-Qadr ayat 4, Al-Ma‟arij ayat 4, dan An-Naba ayat 38. Mahmud Yunus menerjemahkan ketiganya dengan ‟ruh suci Jibril‟ dan ‟ruh‟. Hanya saja pada surah Asy-Syu‟ara, Al-Qadr, dan An-Naba Mahmud Yunus memberikan penjelasan langsung di samping terjemahan ruh. Pada surah Al- Ma‟arij Mahmud Yunus menerjemahkan ruh 42 saja. Tetapi, memberikan penafsiran bahwa yang dimaksud dengan ruh pada surah Al- ma‟arij adalah ‟Jibril. e Al-Isra ayat 85 41 Mahmud Yunus, Tafsir Qur’an Karim hal. 881 42 pada Tafsir Quraish Shihab pada ayat-ayat yang disebutkan diatas Kata Ar-ruh diterjemahkan dengan roh saja. Tetapi, tetapi apabila dilihat dari penafsirannya kata Ar-Ruh yang dimaksud adalah „Jibril                 Terjemahan Mahmud Yunus ”Mereka bertanya kepada engkau tentang ruh. Katakanlah: Ruh itu sebagian dari urusan Tuhanku: kamu tiada diberi pengetahuan, melainkan sedikit” 43 Pada ayat di atas Mahmud Yunus menerjemahkan kata ‟ruh‟ 44 dengan ‟ruh‟ saja. Beliau menerjemahkan dengan apa adanya, agar pembaca mudah memahaminya. Karena pada ayat ini menjelaskan bahwa soal roh itu sangat sulit sekali. Oleh sebab itu, tatkala Nabi Muhammad ditanya mengenai roh itu Allah menyuruh supaya ia menjawab: bahwa sesungguhnya roh itu adalah urusan Allah. Dia yang mengetahui hakikatnya, karena manusia itu hanya diberi Allah ilmu pengetahuan dan banyak soal-soal yang tidak diketahuinya. Ahli ilmu jiwa masa sekarang sifat-sifat roh itu, yaitu, kalo orang mempunyai roh hidup, maka ia mempunyai akal dan pikiran, mempunyai perasaan, susah dan duka, sedang dan gembira dan sebagainya, mempunyai kemauan untuk mengerjakan dan meninggalkannya. Selain dari itu, ada lagi akal bathin namanya, yaitu yang bekerja diwaktu tidur, seperti mimpi dan sebagainya.. Ada juga kata Ar-ruh yang bermakna wahyu atau Al- qur‟an a An-Nahl ayat 2 43 Mahmud Yunus, Tafsir Qur’an Karim, Jakarta: Hidakarya Agung, 2004. hal. 414 44 Pada ayat ini Quraish Shihab menerjemahkan apa adanya.. Quraish Shihab menjelaskan ada ulama yang memahami kata ruh dalam arti ‟Jibril‟ atau malaikat yang sangat agung, ada yang mengatakan sekelompok malaikat yang mirip sosok manusia dan ada juga yang mam ahami kata ‟ruh‟ pada ayat ini adalah Al-qur‟an. Ayat ini menceritakan orang-orang Yahudi yang bertanya tentang sesuatu yang tidak diketahui kecuali dengan wahyu                    Terjemahan Mahmud Yunus ”Dia menurunkan malaikat Jibril dengan membawa wahyu dari perintahNya kepada siapa yang dikehendakiNya, diantara hamba-hambaNya, yaitu hendaklah kamu memberi kabar takut, bahwa sesungguhnya, tiada tuhan, melainkan Aku sebab itu takutlah kamu kepadaKu.” 45 Pada ayat di atas terjemahan Mahmud Yunus dan Al- qur‟an depag kata ruh 46 diterjemahkan ‟wahyu‟. Mahmud Yunus menerjemahkan sesuai konteks yang ada, tidak seperti ayat-ayat yang sebelumnya yang menerjemahkan kata ar-ruh sacara harfiah saja b As-syuura ayat 52                               Terjemahan Mahmud Yunus 45 Mahmud Yunus, Tafsir Al- qur’an Karim, Jakarta: Hidakarya Agung, 2004. hal. 379 46 Pada Tafsir Quraish Shihab menerjemahkan dengan ‟ruh‟ saja atau harfiah. Akan tetapi, dilihat dari penafsirannya mereka bertiga sama penjelasannya bahwa ruh yang dimaksud adalah ‟wahyu‟ , yang menegaskan bahwa: Dia yakni Allah SWT menurunkan para malaikat, dalam hal ini malaikat Jibril as dengan membawa ruh yakni wahyu. Kata ar-ruh pada ayat di atas dipahami oleh banyak ulama dalam arti wahyu Dinamai Ar-ruh karena dengannya jiwa manusia hidup, sebagaimana jasmaninya hidup dengan nyawa. Karena tanpa bimbingan wahyu manusia tidak akan hidup sebagai makhluk terhormat bahkan jiwanya mati ”Demikianlah Kami wahyukan kepada engkau suatu ruh Qur‟an yang menghidupkan hati dari perintah Kami. Engkau belum tahu, apakah kitab dan apakah iman? Tapi Kami jadikan dia Qur‟an jadi nur cahaya penerangan, Kami tunjuki dengan dia, siapa yang Kami kehendaki diantara hamba-hamba Kami. Sesungguhnya engkau menunjuki kejalan yang lurus.” 47 Pada ayat ini Mahmud Yunus menerjemahkan langsung dengan cara memberikan penjelasan langsung di samping terjemahan ruh 48 , bahwa yang dimaksud adalah ‟Qur‟an yang menghidupkan hati‟ Ada juga Ar-ruh yang bermakna ruh saja yang menjelaskan penciptaan Nabi Isa dan Adam a An-Nisa ayat 171                                                               Terjemahan Mahmud Yunus ”Hai ahli Kitab, janganlah kamu berlebih-lebihan dalam agamamu dan janganlah kamu berkata terhadapa Allah, melainkan dengan kebenaran. Sesungguhnya Al- Masih, Isa anak Maryam, hanya rasul Allah dan kalimat-Nya kalimat itu kepada 47 Mahmud Yunus, Tafsir Al- qur’an Karim, Jakarta: Hidakarya Agung, 2004. hal. 722 48 Pada Tafsir Quraish Shihab menerejemahkan kata ‟ruh‟ dengan ‟ruh‟ saja. Tapi, ada penafsirannya yang dimaksud ruh pada ayat ini yakni Al- qur‟an. Dan demikianlah Kami melalui malaikat Jibril As telah mewahyukan kapadamu ruh yakni Al- qur‟an, yang merupakan salah satu dari urusan dan wewenang khusus Kami. Maryam beserta roh dari padaNya; sebab itu berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasulNya dan janganlah kamu katakan Tuhan itu bertiga. Berhentilah kamu, itu lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah, hanya Tuhan yang Esa. Mahasuci Dia, bahwa ada bagiNya seorang. bagiNya apa-apa yang dilangit dan apa-apa yang di bumi. Cuk uplah Allah saja yang menjadi wakil.” 49 Pada ayat ini Mahmud Yunus menerjemahkan dengan roh 50 saja, yang menerangkan bahwa Isa itu bukanlah Allah dan bukan pula anak-Nya, melainkan anak Maryam, diutus Allah menjadi rasul utusan untuk memperbaiki budi pekerti. Bahwa Isa roh dari pada Allah, artinya Isa itu dikuatkan atau disokong oleh roh yang diutus Allah malaikat. Sebab itu banyak dilakukannya pekerjaan yang luar biasa. c Anbiya ayat 91             Terjemahan Mahmud Yunus ”Ingatlah akan Maryam yang memeliharakan kehormatannya. Lalu Kami tiupkan kepadanya dari ruh Kami dan Kami jadikan dia dan anaknya suatu dalil atas kekuasaan Kami untuk sekal ian alam.” 51 49 Mahmud Yunus, Tafsir Al- qur’an Karim, Jakarta: Hidakarya Agung, 2004. hal. 142 50 pada Tafsir Quraish Shihab menerjemahkan dengan apa adanya, penafsirannya juga sama seperti yang dilakukan Mahmud Yunus bahwa yang dimaksud roh dari-Nya pada ayat ini menerangkan bahwa Isa Almasih adalah ruh dari Allah benar adanya. Tetapi, dalam arti ruh yang merupakan unsur kehidupan yang dicampak Allah atas perintah-Nya ke dalam diri Isa as. Karena beliau adalah orang yang begitu suci jiwanya menjauhkan diri dari pengaruh materi sehingga wajar untuk dinamakan ruh. Walaupun pada hakikatnya beliau sebagai manusia merupakan perpaduan antara ruh dan jasad. Tetapi, karena kecenderungan beliau kepada segi keruhanian sedemikian menonjol maka beliau dinamai sebagai ruh dari Allah. 51 Mahmud Yunus, Tafsir Al- qur’an Karim, Jakarta: Hidakarya Agung, 2004. hal. 478 Pada ayat ini kata ‟ruh‟ diterjemahkan dengan ‟ruh‟ 52 saja atau dengan apa adanya. Pada ayat ini Mahmud Yunus tidak menjelaskan lebih detail. d At-Tahrim ayat 12                   Terjemahan Mahmud Yunus ”Dan lagi Maryam binti Imran, yang menjaga kehormatannya, kemudian Kami tiupkan ruh kepadanya sehingga ia melahirkan Isa dan ia membenarkan kalimat Tuhan dan kitab-kitabNya, dan ia termasuk orang- orang yang taat.” 53 Pada ayat di atas Mahmud Yunus menerjemakan kata ‟ruh‟ 54 dengan ‟ruh‟ saja, dengan memberikan penjelasan sehingga ia melahirkan Isa. Artinya pada ayat ini Allah menciptakan ruh kepada rahim Maryam sehingga lahirlah Isa. e As-Sajdah ayat 9                  52 Pada Tafsir Quraish Shihab tidak ada perbedaan dalam menerjemahkan. Akan tetapi, Quraish Shihab memberikan penjelasan lebih detail bahwa roh yang dimaksud yakni Malaikat Jibril yang digelar juga dengan nama ar-ruh ` 53 Mahmud Yunus, Tafsir Al- qur’an Karim. hal. 842 54 Pada Tafsir Quraish Shihab kata ar-ruh diterjemahkan dengan apa adanya. Tapi, memberikan penjelasan ciptaan-Nya Terjemahan Mahmud Yunus ”Kemudian Dia sempurnakan kejadiannya dan Dia tiupkan ruh ke dalamnya, dan Dia adakan untukmu pendengaran, penglihatan dan hati. Tetapi, sedikit diantarra kamu yang berterima kasih kepadaNya. 55 Pada ayat ini Mahmud Yunus mene rjemahkan kata ‟ruh‟ 56 dengan ruh saja atau apa adanya. Agar para pembaca lebih mudah dalam memahaminya. 3. Al-Hijr ayat 29           Terjemahan Mahmud Yunus ”Apabila Aku sempurnakan kejadiannya, dan Kutiupkan kedalamnya daripada ruhKu, lalu meniaraplah merek a sujud kepada Adam.” 57 Pada ayat ini Mahmud Yunus menerjemahkan ruh-Ku 58 , harus diketahui bahwa apa yang dikaitkan kepada Allah itu ada 2 macam; 1 sifat-sifat yang tidak berdiri sendiri, seperti ilmu, kekuasaan, perkataan, pendengaran, dan penglihatan. Ini merupakan pengaitan sifat, kepada sesuatu yang disifati, 2 pengaitan benda- 55 Mahmud Yunus, Tafsir Al- qur’an Karim, Jakarta: Hidakarya Agung, 2004. hal. 610 56 Pada Tafsir Quraish Shihab . juga menerjemahkan dengan ‟ruh‟. Quraish Shihab menambahkan penjelasan di sampingnya ‟cipataan‟. Kata ‟ruh‟ pada ayat ini yakni Allah menyempurnakan dan meniupkan ke dalam tubuhnya ruh ciptaan-Nya. 57 Mahmud Yunus, Tafsir Al-qur ’an Karim, Jakarta: Hidakarya Agung, 2004. hal. 372 58 Dalam menerjemahkan tidak ada bedanya antara terjemahan Mahmud Yunus Ayat ini menceritakan yang dimana seluruh malaikat suruh bersujud kepadanya. Kecuali syaitan yang menolak bersujud kepada Adam benda yang terpisah dari-Nya, seperti rumah, onta, hamba, rasul, dan roh. Hal ini merupakan pengaitan makhluk kepada Khaliq, sesuatu yang dibuat kepada pembuatnya. f Maryam ayat 17             Terjemahan Mahmud Yunus ”Lalu dibuatnya dinding antaranya dengan mereka. Kemudian Kami utus kepadanya ruh Kami Jibril, lalu ia merupakan dirinya sebagai manusia yang sempurna.” 59 Pada ayat ini Mahmud Yunus menerjemahkan kata ruh 60 dengan ‟ruh‟. Ruh pada ayat ini adalah roh Allah, Hamba, dan utusan-Nya menceritakan Maryam, bagaimana ia melahirkan Isa a.s ke dunia. Kata Ar-ruh bermakna pertolongan a Al-Mujadillah ayat 22                                  59 Mahmud Yunus, Tafsir Al- qur’an Karim. hal. 438 60 Pada Tafsir Quraish Shihab tidak ada perbedaan dalam menerjemahkan, yang penafsirannya menjelaskan Kami mengutus Roh KamiKepadanya, yakni Jibril yakni malaikat Jibril untuk menyampaikan pesan Kami. Maka ia yakni malaikat itu menjelma dihadapannya dalam bentuk, manusia yang sempurna gagah penuh wibawa dan sangat simpatik                         Terjemahan Mahmud Yunus ”Engkau tiada memperoleh kaum yang beriman kepada Allah dan hari yang kemudian, bahwa mereka mengasihi orang-orang yang menentang Allah dan rasulNya, meskipun mereka itu bapak, anak, saudara atau kaum keluarga mereka. Mereka, telah ditetapkan Allah keimanan dalam hati mereka, dan dikuatkanNya mereka dengan ruh dari padanya. Dan dimasukanNya mereka ke dalam surga, yang mengalir air di bawahnya, sedang mereka kekal di dalamnya. Allah suka kepada mereka dan mereka suka pula kepadaNya. Mereka itulah golongan pengikut Allah. Ingatlah bahwa sesungguhnya pengikut Allah itu orang menang.” 61 Pada ayat ini Ma hmud Yunus menerjemahkannya yaitu ‟ruh‟ 62 saja. Mahmud Yunus menjelaskan pada ayat ini ruh yang dimaksud adalah cahaya dan pertolongan yang bersumber dari-Nya sehingga setiap saat menerangi jalan dan meluruskan langkah mereka di dunia ini. Dari penjelasan di atas, penulis menyimpulkan bahwa Mahmud Yunus mayoritas menerjemahkan dengan apa adanya dan secara langsung memberikan penjelasan dengan cara singkat. Perbedaan antara Mahmud Yunus dan Quraish Shihab adalah Mahmud Yunus menerjemahkan dengan cara memberikan 61 Mahmud Yunus, Tafsir Al- qur’an Karim, Jakarta: Hidakarya Agung, 2004. hal. 816 62 Pada Tafsir Quraish Shihab menerjemahkan secara harfiah saja. Tetapi, pada penafsirannya menjelaskan bahwa yang dimaksud denga ruh Mereka itu, yang sungguh tinggi kedudukannya adalah orang-orang yang telah Allah telah menetapkan yakni menanam dan memantapkan keimanan dalam lubuk hati mereka yang terdalam dan mengukuhkan mereka dengan ruh, yakni cahaya dan pertolongan yang bersumber dari-Nya sehingga setiap saat menerangi jalan dan meluruskan langkah mereka di dunia ini penjelasan langsung di samping terjemahan kata ‟ruh‟ tersebut. Seperti pada surah Al-baqarah ayat 87 dan 253, Al-maidah ayat 110, An-nahl ayat 102, Asy-suara ayat 193, An-naba ayat 38, Al-qadr ayat 4, dan Maryam ayat 17 pada ayat-ayat tersebut kata ‟ruh‟ diterjemahkan ‟ruh‟. Akan tetapi, Mahmud Yunus memberikan penjelasan dengan ‟Jibril‟ artinya ‟ruh‟ yang dimaksud pada ayat- ayat tersebut adalah ‟Jibril‟. Ada juga beliau menerjemahkan ‟ruh‟ langsung apa yang dimaksud ruh tersebut seperti pada surah an- nahl ayat 2. Ada juga kata ‟ruh‟ langsung diterjemahkan oleh Mahmud Yunus ‟wahyu‟ tidak diterjemahkan sesuai apa yang ada di kamus. Tetapi disesuaikan dengan konteks yang ada. Pada surah Asy-Sy uura terjemahan ‟ruh‟ Mahmud Yunus menambahkan terjemahan ‟ruh‟ Qur‟an yang menghidupkan hati‟ artinya pada ayat ini ruh yang dimaksudkan adalah Al- qur‟an. Sedangkan Quraish Shihab seluruhnya diterjemahkan dengan roh saja. Apabila dilihat dari segi tafsirnya Quraish Shihab menjelaskan lebih detail daripada Mahmud Yunus. Jika hanya melihat terjemahannya saja, bagi para pembaca tidak langsung dapat memahaminya apabila tidak dilihat dari penafsirannya. Pada Tafsir Qur‟an mahmud Yunus akan lebih mudah dipahami sekalipun pembacanya orang awam. Karena Mahmud Yunus memberikan penjelasan langsung disampingnya. Tanpa melihat penafsirannyapun pembaca sudah dapat memahaminya. Dengan cara seperti itu, akan memudahkan bagi pembaca.

4.2 Analisis Semantik Kata Ar-ruh