idiomatik pada Tsu, maka terjemahannya „setiap kenikmatan itu hanya bisa diraih dengan kerja keras.
8. Penerjemahan Komunikatif Metode seorang penerjemah memproduksi makna kontekstual yang
sedemikian rupa. Aspek kebahasaan dan aspek isi langsung memperhatikan prinsip-prinsip komunikasi.
Kita tumbuh dari mani, lalu segumpal darah, dan kemudian segumpal daging awam
Kita berproses dari sperma, lalu zigot, dan kemudian embrio terpelajar Terjemahan di atas terdapat dua versi, disesuaikan dengan siapa target
pembaca dan untuk tujuan apa tsu itu diterjemahkan.
12
2.2 Cara menerjemahkan Al-qur’an
Penerjemahan itu berarti memindahkan suatu masalah dari suatu bahasa ke dalam bahasalain, tetapi, dalam menerjemahkan al-
qur‟an itu bersifat penafsiran dan penjelasan. Oleh karena itu, ketika menerjemahkan ke dalam bahasa yang
dituju, harus memilih artikulasi yang akurat untuk memperoleh pemahaman yang
12
Moch Syarif Hidayatullah, Tarjim Al-An Cara Mudah Menerjemahkan Arab-Indonesia, Tangerang, Dikara, 2010, hal. 31-33
akurat seperti yang diinginkan bahasa aslinya, menerjemahkan al- qur‟an bisa
dilakukan dengan tiga cara, yaitu; a. Penerjemahan Tekstual
Adalah menerjemahkan setiap kata dari bahasa aslinya ke dalam kata dari bahasa penerjemah. Susunan-susunan kalimat, satu demi satu, kata demi kata
diubah hingga akhir. Contoh:
Diartikan: Dengan nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Terjemahan seperti ini sangat sulit sekali. Karena menemukan kata-kata yang sama, dengan kriteria yang sama dalam dua bahasa asli adalah pekerjaan yang
tidak mudah. Karena terjemahan seperti ini tidak bisa menjelaskan makna dengan sempurna.
b. Penerjemahan Bebas Dalam metode ini penerjemah berusaha memindahkan suatu makna dari
suatu wadah ke wadah yang lain. Tujuannya adalah mencerminkan makna awal dengan sempurna. Artinya kalimat awal bisa diartikan tanpa harus mengurangi
makna dengan sedapat mungkin menyesuaikan dengan makna dalam bahasa terjemahan atau terjemahan maknawi.
c. Penerjemahan dengan metode penafsiran
Penerjemah menjelaskan dan mengurai masalah yang tercantum dalam bahasa asli dengan menggunakan bahasa yang dikehendaki. Al-
qur‟an memiliki tiga kriteria yang tidak boleh dilupakan. Yaitu, 1 kriteria pertama, seluruh
ungkapan dan lafazh al- qur‟an adalah perkataan Allah dan hasil karya-Nya. 2
kriteria kedua, al- qur‟an adalah kitab petunjuk bagi semua manusia yang akan
menuntunnya menuju jalan yang benar dan lurus. 3 kriteria tiga, al- qur‟an adalah
mukjizat kekal Islam yang selalu menjadi dalil akan kebenaran kenabian khusus.
13
2.3 Polisemi dan Homonimi Keterkaitan Semantik